Spin off: Is It Love? ✔

7.7K 1.2K 323
                                    

Selamat datang di spin off pertama. Ke depannya akan ada cukup banyak spin off, di mana berisi alasan kenapa Yuta bisa menjadi 'jahat'.

Sesungguhnya alasan Yuta menjadi 'jahat' ini sangat sepele yorobun. Percayalah. Tidak serumit yang kalian pikirkan. Yuta nya aja yang  bikin rumit wkwk.

Spesial untuk chapter ini adalah yang manis-manis. Tapi kayaknya bakal hambar dan cringe gitu lho u.u

"Ramaikan biar gue jadi baik. Kalau gak rame, gue jadi jahat selamanya." - Nakamoto Yuta.

Tuh sudah diancam Yang Mulia 😌 Bagi kalian yang merindukan Nakamoto Yuta yang manis, harap ramaikan, ya. Biar Yuta jadi baik lagi /g

Untuk menambah feel cerita ini, jangan lupa play lagu VIXX - Is It Love?
Banyak sih lagu VIXX yang cocok buat cerita Behind wkwk. Jadi aku saranin buat dengerin lagu-lagunya VIXX. Sekalian promosi untuk kalian yang belum terlalu mengenal VIXX xD wkwk
Kalian juga boleh dengerin lagu lain yang cocok untuk chapter ini.

Jangan lupa ramaikan yorobun 💚
Biar aku makin semangat 💚

Panjang!!!! Awas gumoh.

Without HesitationI'll grab your handWhat if you fall in love with me?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Without Hesitation
I'll grab your hand
What if you fall in love with me?

VIXX

November 2009

Saat itu Nakamoto Yuta masih berada di semester satu. Masih menjadi mahasiswa baru. Masih polos-polosnya. Tentunya bukan polos seperti arti yang sebenarnya, ya. Tapi sebagai mahasiswa baru pasti belum bisa banyak berulah. Terlebih Nakamoto Yuta memang bukan orang yang bertindak aneh-aneh.

Sore itu dia sedang menonton pertandingan futsal dengan temannya, Winwin, teman barunya di kampus. Yuta menyukai sepak bola, tapi Yuta belum berpikir untuk ikut bergabung dengan klub futsal dan menyalurkan hobinya itu. Dia ingin fokus dulu sebagai mahasiswa baru.

Keadaan sangat ramai. Tentu saja. Lapangan dipenuhi sorak sorai penonton yang mendukung tim kampus kesayangannya. Yuta dan Winwin pun sama. Terlebih Yuta yang beberapa kali sering mengumpat karena menurutnya para pemain tidak bermain dengan maksimal.

“Mainnya payah.”

“Gitu aja nggak bisa.”

“Mending gue yang main.”

Behind (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang