1

33.4K 1.8K 24
                                    

















" V, kau di panggil bos "

Seorang wanita dengan kuncir kuda tak lupa pakaian khas karyawan kafe menyapa seorang pemuda yang di panggil V.

Pemuda itu lantas berbalik,

" Ah, benarkah? Kalau begitu aku akan keruangannya sekarang.. "
Ujarnya.

" Tentu saja, sudah sana cepat, nanti bos marah "
Ujar wanita tadi seraya mengibaskan tangannya seolah mengusir.

Pemuda 'V', itu cepat melesat keruangan sang bos, mengetuk terlebih dahulu sebelum membuka knop pintu.
Tampaklah seorang pria paruh baya tengah menatap layar laptop nya dengan serius.

V berdehem sejenak,

" Maaf bos, anda memanggil saya? "

Pria paruh baya itu mendongak, mengalihkan atensinya.

" Ah kau V, ya aku memanggilmu. Kemarilah. "

V hanya menurut, berjalan mendekat dan duduk di sebuah kursi yang memang di sediakan di depan meja bosnya.

" Ini, terimalah.... "
Pria itu menyodorkan amplop coklat.
" Gajimu, bulan ini "
Lanjutnya.

V menerimanya dengan amat senang hati.

" Terimakasih bos... "
Ucapnya dengan senyum bahagia.

" Oh ya, dan ini berikan untuk cucuku, Soobin "

V menatap tak enak hati ke bosnya itu, karena selalu membelikan mainan untuk anaknya.

" Tapi- "

" Jangan menolak V, aku tulus memberikannya. Lagipula ini untuk Sobin bukan untukmu ingat? Jadi terima. "
Dengan berat hati, V menerimanya dan tersenyum bahagia.

" Kau boleh pulang sekarang, jammu sudah habis bukan? "

V mengangguk.

" Sekali lagi, terimakasih banyak bos "

Bos itu hanya mengangguk, membiarkan karyawannya itu pergi, pria paruh baya itu hanya dapat menatapnya dengan sendu, dia jadi merindukan anaknya yang sudah lama tiada.

V menghampiri gadis tadi, yang merupakan teman baiknya selama di cafe itu.

" Anna, aku pulang dulu ya.. "

" Ya, hati hati di jalan, dan titipkan salamku pada keponakan manisku okay? "

" Tentu! "















Di tempat lain, tampak seorang balita laki laki tengah duduk dengan memperhatikan pria besar di depannya yang tengah merangkai bunga dengan lihat.

" Wah, aunty sangat pintar! Lihat ini indah sekali! "
Girang bocah itu dengan mengangkat sebuket bunga yang baru saja di rangkai itu.

Sedangkan pria besar yang di panggil aunty? Biarkan saja. Dia hanya tersenyum manis.

" Terimakasih... "
Jawabnya.
" Hei, lihat. Siapa yang datang? "
Lanjutnya.

Bocah itu seketika membalikkan badannya,

" MAMA!!!..... "
Teriaknya girang, berdiri dan langsung berlari menerjang seorang pria yang di panggilnya dengan 'mama'?

" Waw jagoan mama semangat sekali! ".

Bocah itu tak menghiraukan apa yang dikatakan mamanya, dia memilih memeluk erat leher itu dan menenggelamkan wajahnya ke dada sang mama.

Please, Dont CryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang