15

15.5K 1.3K 5
                                    


















Pagi pagi sekali taehyung sudah terbangun, ia sengaja melakukan itu hanya untuk sekedar bersih bersih ruangan yang bertumpuk dengan debu setelah sekian hari tak pernah di bersihkan.

Ia sempat mengintip ke arah kamar jungkook, sekedar untuk melihat putranya. Hatinya sempat terasa tercubit saat melihat anaknya yang tidur begitu nyaman di dekapan jungkook.
Apa selama ini ia terlalu jahat untuk memisahkan mereka?

Merasa air matanya semakin mendesak, taehyung memilih keluar kamar menuju ruang tengah untuk memulai kegiatan bersih bersihnya.

Setelah selesai, barulah taehyung menuju dapur untuk menyiapkan sarapan pagi mereka bertiga, ya bertiga karena sekarang jungkook sudah termasuk bagian mereka.
Namun sebelum itu, taehyung menyempatkan diri untuk memasukkan pakaian kotor pria itu ke dalam mesin cuci.

" Apa yang harus ku masak? "
Gumam taehyung.
Matanya menatap satu persatu bahan yang ada di dalam kulkas.

Mengingat jungkook sedang sakit, jadi ia berinisiatif untuk membuat soup ayam, yang memang kebetulan bahannya memang ada.

Dengan telaten jari jari lentiknya memotong semua bahan dan memasaknya dengan lihai.
Tak membutuhkan waktu lama baginya untuk menyiapkan semua setelah merasa masakan yang ia buat benar benar matang.

Taehyung mulai mengecilkan api, mencuci tangan lalu melepas celemek dari tubuhnya dan menggantungkannya di tempat biasa.
Langkahnya memilih menuju kamar jungkook, membuka pintu lalu mendekati kedua manusia berbeda umur yang masih setia di alam mimpi mengabaikan cahaya matahari yang mulai menerobos tirai jendela kamar.
Taehyung menghela nafas sejenak sebelum mengguncang lengan jungkook pelan sembari bergumam.

" Jungkook, bangun. Ini sudah pagi "

Tak ada pergerakan sama sekali.
Taehyung seolah lupa jika pria kelinci itu memanglah sulit untuk di bangunkan dengan cara lembut, maka dengan berat hati ia mulai mengguncangnya dengan sedikit kasar.

" Jungkook, bangun. "
Ulangnya lagi.

Perlahan mata itu mulai terbuka walau tak sepenuhnya.

" Soobinie- "

" Biar aku saja "

Ucapan taehyung terpotong dengan cepat oleh jungkook yang mulai mengelus wajah anaknya yang menggemaskan itu dengan lembut.
Taehyung hanya mengangguk.

" Baiklah. Aku tunggu di meja makan "

Setelah itu TaeHyung pergi keluar untuk menyiapkan segala perlengkapan di meja makan.
Tak lama setelah selesai tertata rapi, barulah jungkook keluar dengan soobin yang yang di gendongannya dengan kepala bersandar di pundak sang papa tak lupa dengan matanya yang masih tertutup, sesekali bocah itu akan menguap pertanda ia masih mengantuk.
Taehyung yang melihatnya terkekeh gemas begitupun dengan jungkook yang juga tersenyum dengan bibir pucatnya yang kentara.

Mereka berdua duduk di meja makan bersama taehyung yang masih setia menatap mereka.

" Soobinie duduk di kursimu sendiri sayang "
Ucap taehyung.

" Mama- "

" Tak apa tae, biarkan saja, lagipula aku menyukainya. "
Sanggah jungkook lembut.

Taehyung menghela nafas, dia menyerah.

" Baiklah, terserah mu "

Taehyung memberikan semangkuk soup hangat yang sengaja ia lebihkan ke arah jungkook, mengingat pria itu sudah pasti akan ikut menyuapi soobin si bocah manja.

Selagi mereka makan, sesekali taehyung akan melirik jungkook yang begitu fokus dengan suapannya untuk soobin, sedangkan bocah itu dengan senang hati akan membuka mulutnya itu.

Bocah itu begitu tampak semangat dengan harinya itu bersama jungkook, dan lagi lagi itu akan membuat taehyung kembali merasa bersalah. Ternyata ada benarnya juga dengan ucapan jimin, bahwa ia tidak boleh egois.

" Mama, kenapa diam? Mama sakit? "

Lamunan taehyung seketika buyar saat soobin, anaknya itu memegang lengannya dengan amat lembut.

" Tidak sayang, mama tidak sakit... "
Jawab taehyung dengan senyum.

" Tapi kenapa mama diam? Mama marah karena soobin tak mengikuti perintah mama? "

Seketika taehyung tersentak saat mendengar pertanyaan anaknya, ia sempat melirik jungkook yang ternyata juga tengah menatapnya. Taehyung dapat melihat mata pria itu menyiratkan kekhawatiran, cepat cepat ia akihkan perhatiannya kembali ke soobin.

" Mama tidak amarah kok "
Taehyung menggeleng.
" Mama hanya memikirkan nanti mama akan masak apa untuk makan siang "
Lanjutnya tak lupa dengan senyuman mencoba meyakinkan anaknya itu.

" Sungguh? "
Kali ini jungkooklah yang bertanya, matanya tak pernah teralihkan dari taehyung.

" Hmm. Sebaiknya kau habiskan saja makananmu lalu minum obat "

Setelah menjawab pertanyaan jungkook, taehyung segera beranjak dari meja dengan membawa mangkuk bekasnya tadi.
Jungkook tak membantah, memilih melanjutkan makanannya hingga habis.
Sedangkan soobin yang sudah kenyang hanya diam, bersandar di dada sang papa.

Seharian itu mereka habiskan dengan menonton TV dengan tayangan kesukaan soobin.
Jungkook selalu menemaninya mengabaikan rasa pening, yang terpenting ia dapat merasakan bahagia bersama anaknya.
Ia sangat ingin merasakan bagaimana rasanya benar benar menjadi seorang papa untuk anaknya.
Jungkook selalu berdebat mengenai karakter tokoh tokoh itu yang berakhir dengan tertawa bersama.

Sedangkan taehyung memilih menyibukkan dirinya dengan bersih bersih apartemen itu  tapi tetap saja sekali kali ia akan membalas lontaran pertanyaan anaknya, dan akan menjadi penengah jika kedua pria berbeda umur itu kembali berdebat.

Benar benar hari yang begitu melekahkan sekaligus nembahagiakan.

Please, Dont CryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang