16

15K 1.2K 5
                                    




















Tok  Tok  Tok

" Mama ada orang ketuk
pintu! "
Teriak soobin dari arah ruang tengah, bocah itu berlari menghampiri mamanya yang sedang cuci piring di dapur di temani jungkook sedang mengelap piring piring yang baru saja selesai di cuci.

Sebenarnya tadi taehyung sudah melarang, tapi jungkook tetap saja memaksa sekedar membantu mengelap piring. Ya jadinya taehyung hanya mengiyakan saja daripada terus menentang sedangkan yang di tentang tak mau mengalah.

TaeHyung hendak menghentikan air kran tapi-

" Biar aku saja yang buka "

Jungkook segera beranjak bersama soobin untuk membuka pintu.

Cklek

" Sia-, oh jimin-ssi? "
Ucap jungkook gugup saat melihat tamunya ternyata adalah jimin bersama anaknya.

" GYUMIE?!!!!.... "
Soobin yang melihat seketika berteriak histeris, tangan mungilnya dengan segera menarik bocah kecil di depannya, beomgyu dan membawanya masuk.

" Eh mm... Maaf jungkook-ssi, apakah V ada? "
Tanya jimin juga ikut gugup.

" Ah ya, dia ada di dalam, silahkan masuk.. ".
Jungkook menyingkir, mempersilahkan jimin masuk.

" Siapa yang datang
Jungkook? "
Taehyung tiba tiba keluar dari dapur.

" Mama, lihat! Gyumie
datang! "
Teriak soobin senang.

" Wah beomgyu? Kau datang sama siapa? "
Tanya taehyung yang berjongkook mensejajarkan tingginya dengan beomgyu dan memeluknya erat menyalurkan rasa rindu.
Bagaimanapun juga, ia juga sudah menganggap beomgyu seperti anaknya sendiri.

" belcama uma... "
Jawab bocah imut itu dengan cadelnya.
Tak lama yang di sebut sebutpun muncul dengan jungkook berjalan pelan di belakangnya.

" Hai V..... "

" Jimin! "

Taehyung dan jimin saling berpelukan dan tersenyum cerah, sedangkan jungkook memilih menghindar ia memutuskan untuk bergabung dengan anak anak.

" Aku sungguh rindu denganmu, bagaimana harimu disini? "

TaeHyung hanya tersenyum tipis.

" Ya... Lumayan baik walau harus ku paksakan bukan? "

Keduanya lantas tertawa.

" Papa, kenalin, ini gyumie teman soobin. Dan gyumie, ini papaku, tampan bukan? "
Soobin menatap antara papa dan temannya itu dengan senyum manis.

" Hai... Aku papanya
Soobinie..... "
Ujar jungkook lembut menatap beomgyu yang menatapnya dengan takut takut.

" Hai juga.... "
Cicit beomgyu seperti bisikan bahkan hampir tak terdengar.

" Jangan takut, om gak gigit kok... "

Perlahan beomgyu mulai rileks tak sekaku tadi.

Mereka bertiga terus berbincang bincang lucu ala anak anak dengan jungkook yang berakhir terkena Bullyan.






" Apa dia masih seperti
dulu? "

" Tidak, kenapa? "
Tanya balik taehyung, dua pria manis itu kini tengah berbincang di dapur.

" Tidak ada, hanya penasaran saja "
Jimin menggeleng lemah.
" Oh ya, ku dengan kemarin jungkook sempat sakit ya? Sakit apa? "
Lanjutnya.

Taehyung menghela nafas sejenak.

" Ya, dia memang sempat sakit kemarin, tepatnya di saat kami baru tiba.
Kami menemukan dia tergeletak tak sadarkan diri di kamarnya.
Bukan sakit parah, kata dokter, dia dia hanya kelelahan dan juga, ya... Maag nya kambuh... "
Terang taehyung sambil menatap air di gelas minumnya tampa minat.

Setelah itu mereka sempat terdiam beberapa saat, sebelum jimin kembali berucap-

" Ah, aku hampir lupa dengan tujuanku kemari.
Aku kemari ingin mengajakmu berbelanja, kau mau menemaniku kan? "

Taehyung menopang dagu dengan kening berkerut seolah memikirkan hal yang begitu rumit.

" Jadi, bagaimana? "
Jimin masih menanti dengan menatap temannya itu penuh harap.

" Baiklah, aku ikut. Aku akan izin dulu dengan jungkook. Ngomong ngomong, kau kesini naik apa? "

" Taksi "
Jawab jimin sembari menyengir lucu.

Taehyung mendengus geli.





" Jungkook- "

Jungkook seketika langsung menghadap taehyung, dengan tanda tanya.

" Aku dan jimin akan keluar sebentar, "

" Kemana? "

" Hanya ke supermarket, ada yang harus ku beli "

" Mama ikut! "
Teriak soobin saat telinganya mendengar mamanya akan berbelanja.

" Aku akan mengantar
kalian "  

" Tidak usah jung- "

" Aku akan tetap mengantar kalian, kali ini aku memaksa "

" Terserah "

Jungkook tersenyum senang, dengan segera ia meraih kunci mobil lalu menggiring soobin dan beomgyu keluar, sedangkan Taehyung dan Jimin sudah terlebih dahulu keluar.

Diam diam jimin tersenyum senang saat melihat perdebatan dua manusia yang selama ini tak pernah akur.

Mereka sampai di garasi, jungkook dengan segera mengeluarkan mobil yang ia rasa cukup untuk membawa mereka semua sekaligus belanjaannya nanti.

" Mama, Soobin dan Gyumie duduk di depan ya? "
Pinta soobin penuh harap.
Taehyung hanya mengangguk.
Bocah bocah itu seketika berteriak senang,

Soobin langsung membukakan pintu depan dan menarik beomgyu untuk ikut masuk.

Sedangkan Taehyung dan jimin duduk di belakang dengan jungkook sebagai sopir mereka.
Sepanjang jalanan, kedua bocah itu tampak begitu semangat, sesekali mereka akan ikut bernyanyi mengikuti lagu yang di putar jungkook.

Tak membutuhkan waktu lama mereka sampai pada salah satu pusat perbelanjaan terkenal di kota Amsterdam itu.

" Sebaiknya kau tak usah ikut dengan kami "
Ucap taehyung saat mereka baru memasuki gedung tersebut.

Jungkook diam.

" Kalau begitu, apa aku boleh membawa anak anak ke lantai atas? "
Ujarnya sambil menatap soobin dan beomgyu di sampingnya.

" Tentu saja boleh, tapi hati hati, jangan sampai anakku hilang atau kau akan di mutilasi suga hyung "
Kali ini jimin berseru.

Jungkook mengangguk paham.

" Gyumie maukan ikut paman dan soobin ke atas? "
Tanya jungkook.

Beomgyu mengangguk cepat.
Dengan begitu, jungkook segera menggendong beomgyu dan menggandeng soobin di satu sisi.
Mereka berjalan menghampiri tangga, meninggalkan taehyung dan jimin yang masih setia menatap mereka hingga benar benar hilang.

" Apa mereka akan baik baik saja? "

" Percaya saja pada jungkook  aku yakin ia bisa menjaga mereka "



Please, Dont CryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang