7

16.3K 1.4K 40
                                    

















" Mama!..... "

Soobin berlari kecil menghampiri mamanya yang tengah melayani pelanggan.
Hari ini mereka tengah berada di toko bunga, V menggantikan jimin selagi pemuda itu pergi dan ia juga berencana akan mengundurkan diri dari pekerjaannya di kafe.

" Mama, binie ingin ke toko bibi nez, bolehkah? "
Soobin menatap mamanya dengan penuh harap.

V tersenyum manis.
" Binie ingin kue bibi nez? "

Soobin mengangguk semangat.

" Ini ( V memberikan dua lembar uang ), hati hati di jalan okay? "

Lagi lagi bocah itu mengangguk, melambaikan tangan sambil berlari kecil keluar dari toko.

Selama perjalanannya soobin selalu tersenyum manis bersenandung kecil tak lupa menyapa orang orang yang lewat dengan ramah.

Banyak orang orang terpekik gemas di buatnya, soobin hanya tersenyum manis dan berucap terimakasih.

Tubuh mungil yang di lapisi jaket bulu itu membuat dirinya semakin menggemaskan jika di lihat.

Mata bulat jernihnya tampak berbinar ketika melihat toko bibi Nez tempat tujuannya sudah terlihat.

Dengan semangat, bocah itu berlari membuka pintu kosen itu sedikit tergesa.

Kringg..

Bunyi lonceng terdengar menandakan seseorang berkunjung.
Seorang wanita tak lagi muda dengan pakaian berwarna coklat terlihat berdiri.

" Selamat datang, apa yang- Ah Soobinie?! Hi sayang.... "

Wanita itu sedikit terkejut, namun setelah itu ia menampilkan senyum ramahnya.

" Hy juga bibi... Bibi baik? "
Balas soobin tak kalah ramah.

" Baik, tentu saja. Kau ingin seperti biasa soobinie? "

Soobin mengangguk semangat, bibi nez terkekeh di buatnya.

" Wacht even, oke?
( Tunggu sebentar okay?) "

Tak lama setelah itu, wanita itu kembali dengan sekantung kue kering kesukaan bocah kecil itu.

Soobin menatap dengan binar,

" Tidak usah, ambil saja okay, anggap saja itu hadiah dari bibi karena kau langganan di sini... "
Bibi nez menolak uang yang di sodorkan soobin.

" Benarkah bibi? Sungguh? "

" Yap! Kau simpan saja uang itu.. "

Bocah itu tak henti hentinya tersenyum.
" Terimakasih bibi... Kau sangat baik! Semoga tuhan memberikanmu
kebahagiaan"

" Oh Astaga!... Kau sangat menggemaskan... V beruntung memilikimu... "

Soobin berlalu meninggalkan toko itu dengan riang setelah berpamitan terlebih dahulu tentunya.
Soobin sedari kecil sudah di didik oleh V agar ia tau bagaimana untuk sopan dan ramah kepada siapapun.

Bibir mungilnya tak henti hentinya melahap kue kering itu sambil menikmati udara di sore hari yang indah itu.
Musim dingin akan berlalu, dan musim semi akan menyambut.

Langkah kakinya menuju sebuah bangku taman, dia akan menghabiskan kuenya di taman itu saja. Sekalian ia ingin melihat burung burung merpati, temannya itu.

Soobin mendudukkan dirinya di salah satu bangku taman, matanya menatap seorang pria dewasa di sampingnya dengan tanda tanya, tapi ia lebih memilih mengabaikan, ia tak mau mengganggunya.

Please, Dont CryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang