V menatap jam dinding yang menunjukkan hari telah siang.
Dengan sekuat tenaga, ia berdiri. Menghapus jejak jejak air mata yang di yakininya sekarang wajahnya pasti sembab karena terlalu lama menangis.Kakinya kembali melangkah menuju pintu kamar, namun nihil.
Hasilnya masih sama, terkunci." Bagaimana cara membukanya? Apa aku harus menemuinya dulu? "
Lirihnya sambil menatap pintu ruangan di samping kamar itu.Dengan ragu, V membuka pelan pintu itu, di sana ia dapat melihat jungkook tengah fokus dengan layar laptop nya.
Seakan tak menyadari kehadiran V." Jung, bisa kau bukakan pintu kamarmu? Hari sudah siang, Soobin harus bangun "
Jungkook langsung mengalihkan perhatiannya, menatap V dengan senyum tampan.
" Tentu, tapi kau harus mendata tangani ini terlebih dahulu "
Jungkook menyodorkan selembar kertas, V menerima dan membacanya." Apa maksudnya ini?! "
Jungkook mengangkat bahunya acuh.
" Surat tanda perjanjian, sebagai bukti kau menyetujui kesepakatan yang ku katakan tadi. Jika kau tak mau tak apa, tapi kau tau bukan konsekuensinya? "
V menatap nyalang.
" Tapi kenapa kami harus tinggal bersamamu selamanya disini? Lalu bagaimana dengan- "" Suga? Jimin? Keluarga angkatmu itu? "
Potong jungkook cepat." Kau tenang saja, aku akan mengurus semuanya. Dan mengenai keperluan kalian, aku yang akan menaggung "
Lanjutnya.V menatap kertas itu dengan ragu.
" Tanda tangani itu, sekarang. Kau jangan khawatir, kau akan selalu bersama soobin, aku jamin itu. Karena aku bukanlah orang yang ingkar janji "
V menerima pulpen, dengan berat hati ia membubuhkan coretan di atas matrai.
Jungkook tersenyum senang.
Lalu menyimpan kertas tadi ke salah satu Mop." Sekarang waktunya membangunkan anak kita "
Ujar jungkook riang, merangkul pundak V dengan santai.
V sempat menepis, tapi jungkook kembali melakukannya.Klik
Pintu terbuka otomatis saat tangan jungkook menyentuh kenop pintu.
V dengan tak sabaran, menyelonong masuk, menghampiri soobin yang masih bergelung di dalam selimut.
" Soobinie sayang.... Bangun. Hari sudah sore... "
Suara V mengalun dengan merdu.Jungkook lantas tersenyum lalu pergi ke ruang tengah untuk menghubungi seseorang.
Bocah kecil itu hanya menggeliat saat tidur nyenyaknya terusik.
Matanya mengerjap beberapa kali, menyesuaikan cahaya yang masuk." Mama?.... "
Suara serak khas bangun tidur begitu indah bagi V." Bangun jagoan, hari sudah siang... "
Soobin duduk dengan malas, merenggangkan otot otot nya.
" Ma, kapan mama ke sini? Oh iya, Om jungkook mana? ".
" Dia- "
" Om disini jagoan. Bagaimana tidurmu? "
Jungkook menghampiri soobin, duduk di samping V, mengelus rambut halus itu dengan lembut." Nyenyak Om. Soobin suka kamar om "
" Benarkah? Kalau begitu, mulai hari ini kau boleh tidur di kamar ini "
Soobin menatap jungkook dengan binar, tapi wajah binarnya hanya sesaat.