35

21.7K 1K 41
                                    









Hari yang begitu di nanti nanti akhirnya tiba pada hari ini.

Sesuai kehendak, semuanya tersedia dan selesai dalam waktu sedemikian rupa.

Semuanya sudah siap, terpasang dan disusun begitu indah dan rapi.

Pagi yang cerah, siap menyambut kebahagian yang tinggal menghitung kurang dari satu jam dari sekarang.

Orang orang berdatangan dan menduduki setiap barisan kursi yang telah di siapkan sedemikian rupa di tengah ruang gereja katedral yang telah di sulap sebelumnya.

Mereka semua menanti detik detik di mana sepasang umat yang akan mengikatkan janjinya di hadapan tuhan.

Semua tampak begitu antusias semangat menggebu gebu, tapi tidak dengan seorang pemuda dengan setelan tuxedo hitam di lengkapi sepatu pantofel yang begitu mengkilap, tak lupa dengan rambut yang telah di tata sedemikian rapi. Membuatnya menjadi berkali lipat lebih tampan dan dewasa.

Jeon Jungkook. Pemuda itu berdiri di depan altar di temani sang pasture, meremat jemarinya mencoba menghilangkan gugup yang sedari tadi menderanya.

Matanya tak pernah lepas dari pintu besar itu, menanti sang pasangan yang akan mendampinginya.

" Santailah sedikit jeon, keringatmu bisa membuat riasanmu luntur, bisa bisa calon istrimu ilfil lalu memilih meninggalkanmu "

Jungkook seketika mengalihkan atensinya, menatap sang ayah yang baru saja melantunkan celetukan.

" Tidak akan, dia akan tetap mencintaiku apa adanya "
Balas jungkook, tak lupa dengan decakan kesalnya.

Kris memilih tersenyum dan menggelengkan kepalanya, sesekali ia akan mencium rambut sang cucu, soobin yang tengah ia pangku. Mereka duduk di bagian terdepan.

Bocah itu sedari tadi tak henti hentinya berdecak kagum akan apa yang ia lihat, yang menurutnya baru.
Ia mengenakan tuxedo yang sengaja di rancang taeyong untuk ukuran anak anak, dengan desain yang begitu berkelas tentunya.

Di samping kiri kris ada wonwoo dan mingyu yang tengah memangku hueningkai, putranya.
Sedangkan kanan, jimin begitu tenang dengan duduk anggun di kursinya, beomgyu pun juga demikian, karena ia sedari tadi hanya diam bersandar pada dada sang ibu, sepertinya bocah itu mengantuk.

Di seberang kursi mereka ada pasangan jung dan kim. Pasangan jung yang memang terkenal akan kemewahan seperti jeon tentu saja akan selalu menjadi sorotan, apalagi kini di tambah dengan kedua bocah yang sedari tadi begitu tenang duduk di pangku jaehyun dan taeyong.

Berbeda pula dengan pasangan kim yang sedari tadi begitu sibuk karena ulah sang anak, yeonjun yang merengek meminta makanan.

Di barisan belakang, masih banyak pula tamu undangan lainnya.

" Mereka sampai "
Celetuk namjoon yang seketika membuat jungkook segera berdiri tegap, rasa gugupnya semakin menjadi jadi sekarang.

Pintu utama perlahan terbuka, di ikuti masuknya anak anak dengan membawa keranjang bunga yang sengaja ia tebarkan sepanjang jalan di atas karpet merah.

Di ujung saja, jungkook dapat melihat dengan jelas, calon istrinya berjalan anggun dengan balutan tuxedo putih dan sebuket bunga lily di tangannya, dan tak lupa dengan suga yang dengan setia menemaninya sepanjang jalan.
Suga yang merangkap sebagai kakak sekaligus orangtua pengganti taehyung begitu bahagia saat ini.

Suga dan taehyung berhenti tepat dengan jarak satu meter di hadapan jungkook.

Jungkook mengulurkan tangan, dan sugapun juga demikian, menyerahkan genggaman tangannya yang sedari tadi ia apit di jemari taehyung.

Please, Dont CryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang