21

13.9K 1.2K 9
                                    

















" Kau yakin akan berangkat sekarang? "
Tanya kris entah untuk kesekian kalinya.

Sedari tadi ia sama sekali tak berubah, selalu menanyakan hal yang sama.
Jungkook yang mendengarnya hanya bisa mendengus kesal.

" Aku yakin aba,.... Lagipula, kami sudah mempersiapkan semuanya dengan matang, dan berhentilah menanyakan hal yang sama.
Jika tak ingin berpisah denganku katakan saja "

Sekarang malah kris yang mendengus kesal.

" Siapa juga yang tak ingin berpisah denganmu, percaya diri sekali kau bocah. Aba hanya mengkhawatirkan Taehyung dan cucuku, bukan kau.
Lagipula kenapa harus mendadak sekali kau mengatakannya?! "
Ujar kris jengkel, ia sangat ingin sekali memukul kepala anaknya itu dengan tangkai sapu sekarang.

Jungkook menghela nafas lelah.

" Perusahaan pusat sedang ada masalah, anak buahku sepertinya tak dapat mengatasinya jadi aku yang harus turun tangan langsung.
Aba jangan khawatirkan mereka, aku akan menjaganya. "

" Yayaya, terserah apa katamu. Tapi, jika aku mendengar berita menantu dam cucuku dalam masalah karenamu, aku tak akan lagi menolongmu melainkan aku sendiri yang akan memisahkan kalian "

Kris menatap anaknya itu dengan sungguh sungguh, sedangkan jungkook juga membalasnya dengan sama.

" Kakek, aku sudah tampan belum? "
Soobin tiba tiba muncul di antara mereka dengan gaya seorang bos besar.
Tak jauh dari mereka taehyung juga sudah rapi, ia membawa tas kecil berisi susu soobin, untuk jaga jaga jika anaknya itu menginginkan susu.

" Kau sudah sangat tampan sayang, bahkan papamu saja kalah... "
Ujar kris seraya menggendong soobin, bocah itu tertawa senang di buatnya.
Jungkook hanya tersenyum.

" Apakah semuanya sudah siap? "
Jungkook memutar badan menghadap TaeHyung, ia langsung meraih tas kecil itu.
Taehyung hanya mengangguk.

Jungkook perlahan menjauh menuju mobilnya yang akan mengantarkan mereka menuju bandara, sekedar memastikan apakan sudah beres.

Kris mendekati taehyung lalu menyerahkan soobin.

" Tae, kau ingat kata kata ku kemarin kan? "
Taehyung awalnya diam tapi kemudian ia mengangguk.

Lalu ia menatap soobin.
" Soobinie jagoan kakek, kau ingat pesan kakek yang kakek katakan pagi tadi kan? "

" Ingat! "

" Bagus, kalau begitu jangan sampai lengah okay? ".

Soobin bertepuk ria dengan kris, mereka tampak tengah merencanakan sesuatu.

" Apa yang kalian bicarakan? " jungkook tiba tiba bertanya.

" Rahasia! "
Taehyung tampa sadar tergelak.
Entah sengaja atau bukan, kris dan soobin berucap kompak.
Jungkook yang mendapat jawaban begitu merengut pura pura kesal.

Kris memeluk mereka satu persatu.


Selama di dalam pesawat mereka hanya diam, biasanya soobin akan berceloteh tapi kali ini tidak, karena bocah itu sedang tertidur indah setelah memakan kue kue buatan Xio yang sengaja mereka bawa.

Jungkook dia hanya melirik dari sudut mata saja, ia belum berani bertanya.

Sedangkan Taehyung memandang keluar menatap awan awan dari jendela.
Fikirannya melayang dimana ia dan kris bercerita kemarin sebelum ia beranjak keluar.

Flashback

" Tae, jika nanti atau suatu saat kau sudah siap memaafkan jungkook dan memilih untuk mendampingi hidupnya, ku harap kau bisa bertahan.
Ayah tahu itu pasti tidak akan mudah, tapi ayah yakin kau pasti bisa.
Yang harus kau tahu, kunci dalam rumah tangga bukan di tangan jungkook melainkan di tanganmu, kau pemegang kunci itu. "

Please, Dont CryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang