23

13.3K 1.1K 4
                                    














Hamparan luas terbentang dengan indah, hanya ada beberapa pohon rindang sebagai tempat peneduh.

Semilir angin berembus menerbangkan helaian demi helaian daun yang mulai berguguran.

Langkah kaki terus menelusuri setiap nisan yang terbentang rapi.
Menapaki jalan kecil di sela sela nisan dengan pelan hingga mereka berhenti di sebuah nisan dengan dua nama yang sengaja di gabungkan atas permintaan sang pewaris.

Kim Daehyun
&
Kim (byun) Baekhyun

Taehyung, pemuda manis itu bersimpuh di depan batu nisan dengan sesekali meremat rerumputan yang ada.

Hatinya kembali bergemuruh, ia merasa seperti waktu kembali berputar ke masa lalu, dimana masa masa ia sangat terpuruk.

Jantung berdetak semakin menggila seakan akan ia bisa saja lepas dari peraduannya.

Isakan kecil di iringi dengan ucapan lirih yang hanya terdengar dari bibir bergetar itu. Air mata tak dapat lagi di bendung, meloloskan aliran sungai kecil yang begitu deras melewati pipi tirusnya.

Bibi Han yang tak sanggup melihatnya memilih untuk memberi jarak, karena ia sangat tak tega melihat taehyung yang sangat rapuh itu semakin rapuh. Ia sangat tau rasanya saat kehilangan, karena ia juga pernah kehilangan yang begitu berarti baginya, anak beserta sang suami yang meninggal karena kecelakaan mobil.

Sedangkan jungkook hanya diam, dia sama sekali tak beranjak, berdiri tepat di belakang taehyung dengan soobin yang juga diam dalam gendongannya.

Sebenarnya bocah itu ingin bertanya tetapi ia urungkan, karena jungkook memberi kode untuk tetap diam.
Jungkook melihat punggung itu bergetar begitu hebat semakin tak kuat. Ia ingin sekali merengkuh tubuh itu ke dalam pelukannya dan menggumamkan kata kata penenang, tapi ia juga memilih bungkam, memberikan sedikit ruang untuk taehyung saat ini.

" Eomma... Appa?...Kalian apa kabar disana? Maaf, maaf karena Tae baru bisa berkunjung,...
Tae sangat merindukan kalian. Kalian tahu? Sekarang Tae sudah punya anak yang sangat tampan, dia juga sangat menggemaskan, sayang sekali kalian tak bisa memeluknya secara langsung. ( Taehyung menatap soobin, jungkook yang mengerti langsung menyerahkan )
Eomma, appa, ini anakku, namanya Soobin "

" Anyeong..... Jeon Soobin imnida... "
Soobin secara refleks langsung membungkuk memperkenalkan diri.

" Ini anakku, dia sangat tampan bukan? Kk kk "
Taehyung terkekeh di sela sela tangisnya, dengan sayang soobin mengusap air mata itu dengan tangan mungilnya.

" Mama, jangan menangis.... Kalau mama menangis, nanti kakek sama nenek pasti juga akan menangis.. "

Taehyung tersenyum mendengar ucapan anaknya itu, ada rasa bangga di hatinya ketika di usia 5th, anaknya sudah dapat merangkai kata kata motivasi seperti itu.

" Kata uncle suga dan kakek kris, soobinie harus menjaga mama agar mama tidak sedih. Mama jangan sedih ya?... Nanti soobinie sama papa belikan es krim deh?.... Iya kan Pa? "

Jungkook mengangguk saja, ia salut dengan anaknya itu.
Taehyung hanya tersenyum tipis.
Ia kembali menatap pusara kedua orangtuanya itu dengan pandangan sendu.

" Eomma-Appa, Tae pamit pulang, nanti kapan kapan tae akan berkunjung, pasti "

Setelah mengucapkan itu, perlahan lahan taehyung mulai berdiri.
Membalik, menatap jungkook kali ini dengan senyuman lebar mau tak mau jungkook tertular juga untuk ikut tersenyum, bibi han pun begitu.

Please, Dont CryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang