Happy reading
.
.
.
.
.Irene berjalan ke dapur ia membuka tutup saji dan menatap makan malam yang sudah ia sediakan diatas meja dengan tatapan sedih. nampaknya malam ini pun yoona tak bersedia makan malam dengannya.
Akhirnya Irene memilih duduk sendiri sambil menikmati masakannya sendiri yaitu bimbimbab. Ia terus mengaduk nasi dengan lauk nenjadi satu dan menakannya dengan lahap dan mata berkaca-kaca.
Didalam kamar Yoona duduk diatas kasur sambil Menompang dagunya memakai kedua telapak tangannya. Ia melamun dalam diam.
Senyuman irene selalu melekat di pikirannya bersamaan dengan orang dimasa lalunya. irene sangat mirip dengan orang yang ia cintai yaitu seohyun.
Wanita itu selalu tersenyum walaupun tersakiti wanita itu tetap mencoba tegar dan tersenyum. Wanita itu sangat keras kepala ia selalu mengikuti kata hatinya.Ia tidak mengerti kata-kata kasar dan sikap yang menyakitinya yang ia tahu hanya mencintai dan tersenyum bodoh seolah-olah ia dapat merubah hati seseorang dan cara seperti itu. Beribu-ribu kali tangisan hanya sebagai luapan emosi dan sakit hatinya setelah itu ia kembali ceria dan tersenyum seolah dia baik-baik saja.
Yoona pikir cukup seohyun saja yang setegar dan sekuat dirinya. Namun wanita yanh bodoh, naif dan keras kepala juga dimilki oleh irene. Berkali kali yoona mengacuhkanya, bersikap kasar bahkan sampai melukai tangan dan kaki irene. Wanita itu tetap menyambut kehadiranya dengan senyum dan harapan.
Yoona benci itu ia sangat benci dengan sikap irene sehingga wanita itu bersedia menjadi istri keduanya. Yoona malah keluar dari kamarnya dan membuka dan mereka berhadapan sambil memandang satu sama lain dalam diam. Akhirnya yoona beranjak duluan dan berjalan ke arah pintu rumah.
"kau mau pergi kemana? ini sudah jam sepuluh malam". tanya irene penasaran.
Yoona menoleh ke belakang dan memandangi irene dengan tatapan tajam mengintimidasi.
"kau tidak perlu ikut campur dengan urusanku!"
"jika kau keluar rumah untuk pergi ke club dan minum - minum lalu tidur dengan wanita penghibur lebih baik tidak usah. DI kulkas mu minuman cukup banyak dan aku akan menemanimu."
Mendengar perkataan irene yang seperti itu membuat ada bongkahan batu yang menimpuk kepalanya.
Yoona seperti kerasukan setan dengan berjalsn dengan langkah gontainya mengampiri irene berdiri dengan jarak begitu dekat dengan irene Membuat irene ketakutan.
Yoona membuat senyum rajam di sudut bibirnya jemarinya meraba wajah irene.
Membuat irene bergemetar. Ia mendekatkan bibirnya ke wajah irene dan berbisik denhhn suar mendesah.
"kau bilang akan menemaniku minum, memangnya wanita naif lugu dan bodoh sepertimu bisa apa? apa kau bisa memuaskan hasratku huh? jika kau bisa cepat lepas semua pakaian yang menempel ditubuhmu di depanku sekarang juga!"
PLAKK!!
Sebuah tamparan dari tangan irene mendarat mulus di pipi kanan yoona membuat cetakan merah di pipi yoona.
"dasar bajingan!! ku kira kau adalah yoong yang ku kenal dulu! ternyata kau berubah kau bukan lagi oppa yang baik hati!kau jahat kau maniak!!"teriak irene di depan wajah yoona.
Irene mendorong tubuh yoona yang mamatung di hadapanya ia berlari ke kamarnya dan menutup pintu kamar dengan sekali banting seperti apa yang yoona pernah lakukan.
Yoona terdiam sjenak ia salah orang. IRENE tak sama seperti wanita yang pernah ia kencani di bar ia berbeda. Yoona termenung dalam diam sambil memgang pipinya yang panas bekas dari tamparan irene.