"Cobalah ini, aku baru belajar membuatnya special untuk suami ku."
irene menyajikan dua piring makan pagi diatas meja makan di hadapan yoona. Satu untuk yoona dan satunya untuk dirinya sendiri.
Wajah yoona terlihat meneliti sajian sarapan pagi ini. Bentuknya agak aneh tapi aromanya sedap sekali sampai membuat yoona langsung lapar darurat.
"Apa ini?" tanya yoona heran.
"Aku mempelajarinya dari Web, namanya zuppa soup, cobalah semoga rasanya tidak buruk."
yoona memanggut-manggutkan kepalanya, lalu ia mengambil sendok dan memecah lapisan keris atas zuppa dan mencicipi krim soup didalamnya. irene menunggu komentar yoona dengan rasa penasaran. Ketika yoona menyerngitkan dahinya, irene langsung heran, apakah masakan kali ini gagal? Tidak enakkah?.
"Bagaimana?" tanya irene minta penilaian dari yoona.
Melihat wajah irene yang begitu cemas yoona jadi tersenyum dan menyendok krim soupnya lagi."ini luar biasa enak."
Hufh, Yoona menghembuskan napasnya legah. irene yang begitu cemas yoona jadi tersenyum dan menyendok krim soupnya lagi."ini luar biasa enak."
Hufh, irene menghembuskan napasnya legah. yoona mengomentari masakannya sesuai dengan apa yang ia inginkan. irene pun kembali ceria dan menyicipi zuppa soup miliknya sendiri.
"Ahh.. Benar ini enak, aku berhasil." ucap irene memuji kemampuan masaknya sendiri.
"Aku harus jujur kau memang jago dalam dua hal!"
"Apa itu?" tanya irene penasaran.
yoon menyeringai nakal, sebelum ia menjawab pertanyaan irene "satu kau jago Masak dan dua kau jago di ranjang."
"Yahh oppa!!" irene menepuk bahu yoona karena ia merasa malu mendengar ucapan Yoona yang terlalu frontal itu. Pipinya bahkan sampai memerah.
"Wae? Apa yang salah? Ucapan ku benar kan? Bahkan karna ke dua bakat mu itu aku sampai ketagihan!" yoona malah semakin senang menggoda irene yang pipinya semakin bersemu merah.
"Kalau urusan masak harus ku akui juga, tapi kalau urusan ranjang, aku benar-benar masih anak trainee. Tapi jika aku trinee yang jago itu kan juga karna kau pelatihnya!"
"Hahaha." yoona tertawa terbahak-bahak mendengar pembelaan irene. "Ommo, aku bersyukur telah melatih wanita sexy berbakat ini, sehingga aku mendapatkan kepuasan yang sangat aku dambakan."
Mendengar yoona berbicara semakin sexual dan membuatnya semakin malu, akhirnya irene memilih diam dan melanjutkan makannya,
"sudahlah oppa, makan saja. Aku tidak mau meladeni mu.bisa-bisa kita akan berakhir di ranjang yang panas lagi pagi ini." sindir irene. Karna yoona memang selalu seperti ini dia tidak pandai menahan nafsu sexualnya jika berbicara sedikit saja hal yang menjurus pada irene.
yoona cemberut dan tak berkata apa-apa lagi, tingkahnya sudah seperti anak kecil yang sedang ngambek. yoona menyuapkan krim soupnya ke mulut dengan perasaan kesal dan terburu-buru sehingga membuat di sudut-sudut bibirnya berlumuran krim soup dari zuppa.
irene yang melihatnya jadi risih. Keterlaluan sekali pria di sampingnya ini, baru di tolak sedikit hasrat sexualnya oleh irene, dia sudah ngambek seperti ini.
irene berdiri dari kursinya dan mendekati yoona, "makanlah dengan benar." perintah irene.
yoona tidak mau mendengarkannya ia tetap makan dengan asal-asalan. irene memegang tangan yoona yang menggenggam sendok membuat yoona berhenti menyuapkan soup ke mulutnya. Mau tak mau trik ini sukses membuat yoona memutar wajahnya menatap irene.