part 34

344 52 4
                                    

Saat irene masih di toilet yoona sudah menunggunya didalam ruangan dokter.

"Dok, hmmm sebenarnya aku adalah keluarga dekat suami seohyun. Aku tidak sengaja mendengar pembicaraanmu dengannya tadi. Apa boleh aku tau ada masalah apa dengan kandungannya? aku akan menyampaikannya pada suami seohyun nanti."

"Benarkah kau keluarga dekat suaminya?" tanya Dokter sedikit ragu.

"Nde, aku sudah menasehati suaminya itu untuk menemani istrinya cekup tapi dia kekeh mengutamakan pekerjaannya."

"Oh begitu. baiklah tolong sampaikan. Nona seohyun akan sering mengalami kram pada perutnya seiring dengan bertambahnya usia kandungannya."

"Itu akibat apa dok? apa ada solusinya?"

"Sebenarnya kram itu normal pada ibu hamil, tapi seohyun terlihat agak kesusahan dengan hal itu. seohyun mengalami karena ibu hamil secara otomatis memperoleh peningkatan tekanan pada otot, sendi, dan pembuluh darahnya dan mungkin peningkatan itu terjadi terus menerus pada Seohyun karena insiden dia yang terkurung didalam kamar mandi waktu itu.." dokter wanita itu menghentikan pembicaraannya

"Untuk solusinya... ada sebenarnya tapi seohyun sangat menolak meminum obatnya. Selama kehamilan dia menghindari obat dan hanya meminum vitamin dan beberapa makanan yang bergizi lainnya. Aku hanya menyarankan agar suaminya lebih perhatian padanya dan juga bayinya, Seohyun terlihat sangat tertekan, dia perlu pelepasan stress."

'Apa seohyun benar-benar setersiksa itu? bahkan dia tidak menceritakan keadaannya padaku. Oh Tuhan.' gumam yoona dalam hati.

"Nde, akan ku sampaikan nanti." jawab Yoona lesu.


------


[Beberapa minggu kemudian]

-Author POV-

Dibalik jendela besar yoona memperhatikan seohyun yang sedang menjemur beberapa pakaian. "Ahhh..."  seohyun sedikit meringis dan keningnya mulai mengerut, Dengan reflex yoona berlari menghampiri seohyun yang masih berdiri dan tangannya yang bertumpu pada sebuah tiang.

"Kau baik-baik saja?" tanya yoona khawatir, ia mengelus punggung seohyun lembut.

"Nde, oppa aku baik-baik saja." ucap Seohyun sedikit ragu.

"Jujur lah.. dimana yang sakit?! Apa kram mu kambuh lagi?"

seohyun menggeleng kuat. "Hmm..  bayinya menendang cukup kuat tadi." jawab seohyun sedikit malu dengan pipinya yang memerah.

"Jinjja? mana? mana?" spontan yoona menyentuh perut seohyun yang terlihat sudah besar. Mengelusnya pelan mencari tendangan-tendangan kecil dari makhluk bernyawa didalam rahim yoona.

"Omo... tendangannya sangat kuat, aku dapat merasakannya." gumam yoona girang merasakan tendangan dari perut seohyun.

seohyun hanya tersenyum melihat yoona yang menikmati tendangan dari bayi yang ada di perutnya. 'Uri aegy itu tangan appa dan itu suara appa.. dia senang mendapat sapaan darimu.' gumam seohyun dalam hatinya.

yoona menghentikan aktifitasnya dan kembali menatap seohyun dingin. "Mian." ucap yoona singkat lalu pergi meninggalkan seohyun sendirian.

seohyun terdiam melihat yoona yang berubah-ubah seperti bunglon padanya. Sedangkan yoona memilih pergi keruang kerjanya dan memejamkan matanya.

-yoona POV-

Apa yang baru saja ku lakukan? Ini gila! kenapa aku melakukan itu?! Hey yoong, itu wajar seohyun juga istrimu.

Aku duduk dan bersandar dikursi kerjaku. Aku benar-benar bingung dengan perasaan ku kali ini. Aku menatap telapak tanganku yang baru saja memegang perut seohyun. Rasa tendangan dari bayi yang ada didalam perutnya masih terasa ditelapak tanganku.

Yoona kemudian pergi ke bar dia ingin meluapkan pikirannya dengan minum di sana.

Suara musik disko melantun dengan super kerasnya, memekakkan telinga setiap orang yang mendengarnya. Tapi nampaknya menjadi pengecualian bagi orang-orang yang ada di dalam ruangan itu. Mereka malah tampak menikmati musik yang maha keras itu sambil menari dengan kesadaran yang tidak utuh.

Ruangan luas namun sangat gelap, hanya diterangi oleh lampu disko yang berkelap-kelip. Bisa menyembunyikan berbagai kegiatan yang sedang dilakukan para penghuni club.

Di pojok ruangan, Yoons tampak sudah teler akibat minuman beralkohol yang ditenggaknya. Ia bahkan hampir kehilangan kesadarannya. Bagaimana tidak? 3 botol alkohol ia habiskan sendiri. Sementara seorang temannya yang mentraktirnya minum malah hanya menghabiskan 1 botol

“ Ya! Kau benar-benar jahat, hyung! Masa kau mau menikah tapi kau belum mengenalkan yeojamu padaku? Sahabat macam apa kau?” racau yoona menghabiskan botol ketiganya.

Namja yang dipanggil hyung oleh Yoona itu menoyor kepala yoona pelan, “ Aish! Salahmu sendiri sok sibuk. Lagipula sejak kapan kau lebih mempedulikan aku ketimbang pekerjaanmu? Kau pasti juga tidak akan datang ke pernikahanku kalau aku tidak mengancammu membatalkan kontrak kerja dengan perusahaanmu. Seperti inikah dongsaengku? Kejam sekali.

Rentetnya penuh kekesalan. Masih tidak terima tentang Yoona yang baru datang mengunjunginya tiga hari sebelum pernikahannya. Menurutnya, sebagai sahabat maupun dongsaeng, seharusnya yoona datang berbulan-bulan sebelum ia menikah dan membantu menyiapkan pernikahannya. Tapi ia tahu persis bagaimana sifat yoona yang gila dengan pekerjaan, makanya dia tidak benar-benar marah pada dongsaengnya itu.

 Ya! Mana mungkin aku tidak datang ke pernikahan hyungku?” protes yoona tak terima, “ Oh ya, siapa namanya?”

“ Aigoo.. aku sudah mengatakannya ribuan kali tapi kau masih saja lupa.” Rutuk namja itu semakin jengkel, dan langsung disambut dengan kekehan tak jelas oleh Yoona. “victoria . Wanita cantik bagai malaikat.”
yoona mencibir, “ Cih! Bagimu saja hyung".

“ Ne! Memang harus bagiku saja.” Tegas namja itu menyetujui. dan bangkit.

Hah sudahlah, ayo kita pulang! Kau sudah mabuk berat. Ayo!” namja itu mengangkat tubuh yoona yang bersandar di meja 

"ani, kau pulanh lah dulaan saja hyung aku masih ingin disini"ucap yoona mabuk

"yak, kau itu sudah mabuk kenapa msih tetap disini". Ucap hyungsik mencoba mengajak yoona agar berhenti minum.

"aku tidak mabuk, kau pulanglah saja sku masih ingin menikmati minuman ini sendiri."tolak yoona

"terserah kau saja"ucap hyungsik kemudian pergi meninggalkan yoona sendiri di bar

keknya cerita ini bakalan panjang 100 part mungkin, kalian gsk bakalan bosen kan 😂😂

3 istri satu suamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang