krystal memandang amber yang sekarang berjalan ke arah wahana- wahana berbahaya tapi dia tahu krystal tidak suka dan dia menarik krystal ke tempat lain membuat gadis itu tersenyum. Mereka berjalan seperti sepasang kekasih. krystal tahu ini salah, tapi untuk sekali saja dia ingin tidak perduli dan berbuat apa yang dia inginkan.
Karena mungkin setelah ini amber tidak akan mau menggenggam tangannya lagi. Mereka pergi ke tempat pameran yang mempertunjukkan pertunjukkan boneka beruang yang lucu, dan pada akhirnya salah seorang dari pembawa acara meminta amber maju karena dia paling menjulang di antara penonton.
Amber maju ke depan tanpa melepaskan masker dan topinya, lalu pembawa acara menggoda amber dan pada akhirnya dia harus ikut menyanyi dan menari dengan pemain yang lain. amber melakukannya dengan ragu pertama tapi perlahan rasa malunya luntur dan lagipula dia melihat Krystal tertawa di barisan penonton paling belakang, terlihat sangat senang dan geli. Setelah itu mereka pergi ke kios- kios kecil yang mengadakan permainan dengan hadian.
amber bersikeras memenangkan permainan yang hadiahnya boneka beruang kecil yang sedang merenggut yang kata amber sangat mirip dengan krystal ketika dia marah. Pada akhirnya dia tidak bisa memenangkan pertandingan dan frustasi.
Mereka menghabiskan siang itu di café kecil di ujung yang sepi, memilih tempat paling terdalam agar tidak kentara agar amber bisa melepaskan maskernya. Mereka sibuk ber-nostalgia sambil menunggu makanan mereka dan ketika makanan mereka datang topik mereka berubah menjadi tahun- tahun yang mereka jalani ketika terpisah dan bagaimana amber bisa ‘nekat’ mengikuti audisi SM dan ternyata lulus. krystal tidak bercerita banyak karena toh tidak banyak hal ‘luar biasa’ yang terjadi dalam hidupnya jadi dia menjadi pendengar yang sangat baik untuk amber.
Waktu menunjukkan pukul 7 malam ketika mereka keluar dari kafe kecil itu dan udara mulai dingin. krystal memakai kaos lengan panjang pink muda dan celana jeans lalu menutupinya dengan sweater putih yang hangat. amber selalu terlihat seperti model, atau pangeran inggris, yang membuat krystal iri karena ke manapun mereka berjalan rasanya mereka berdua seperti dari tempat berbeda.
amber membawa krystal ke sebuah bangku taman kecil di dekat pohon yang dihiasi lampu- lampu redup berwarna- warni. Jantung krystal berdebar kencang untuk alasan yang tidak dia ketahui.
“Tunggu di sini, aku mau ke toilet.” Kata amber, memakai maskernya lagi dan pergi. krystal mengangguk. Dia merasa sedikit lelah tapi dia senang, dan dia juga senang karena amber senang. krystal menarik nafas panjang mencoba menenangkan pikiran dan perasaannya. Kapan dia bisa memberitahukan ini pada amber? Dia sama sekali tidak ingin merusak hari ini, tapi dia tidak bisa menyembunyikannya berlama- lama. Tapi dia tahu amber akan sangat kecewa padanya. Kenapa hidupnya penuh dilemma akhir- akhir ini?
Tiba- tiba amber berbalik, berlari- lari kecil.
“Ponselku,” pria itu nyengir sambil mengambil ponsel di tasnya dan berlari pergi, tapi tasnya terjatuh dan mengeluarkan seluruh isinya.
“Eish, selalu saja amburadul!” gumam krystal melihat kepergian amber yang tanpa sadar tasnya jatuh mengeluarkan semua isinya. krystal berlutut dan memungut semua isi tas dan memasukkannya ke dalam. Dompet, buku entah apa bertuliskan mandarin dan krystal tertegun ketika melihat sesuatu.
Sebuah kertas surat pink bergambar hello kitty yang sudah usang, dan beberapa tangkai bunga lily yang diikat menjadi satu, bunga kesukaan Krystal.
amber berjalan dengan langkah ringan ke arah taman tempat krystal menunggunya. Hari ini dia sangat, sangat bahagia, selain karena dia mendapat hari libur setelah latihan dan persiapan yang menggila, juga karena dia menghabiskan harinya bersama krystal. Dan malam ini adalah saat yang tepat untuk menjalankan rencananya.
krystal duduk tenang di bangku ketika amber datang. Sinar lampu yang redup membuat wajah krystal kurang jelas tapi dia bisa merasakan ekspresi gadis itu sedikit tegang… dan tak terbaca. Apa amber meningalkannya terlalu lama.
“Kau baik- baik saja?”
krystal tersenyum dan mengangguk, tapi entah mengapa amber punya perasaan gadis itu menutupi sesuatu. “Kita mau ke mana?”
“Kau mau ke mana? Ah, bagaimana kalau itu?” amber berpura- pura seolah ide itu baru saja muncul, menunjuk komedi putar tak jauh dari mereka. Sebenarnya dia sudah merencanakan ini. Semuanya dengan timing yang tepat. krystal memandang komedi putar itu dan entah mengapa terlihat gelisah, tapi kemudian dia mengangguk. “Hey, komedi putar tidak terlalu mengerikan kan?” bujuk amber.krystal tersenyum dan mendorong amber pelan. “Siapa bilang aku takut, amber joseph? Ayo ke sana,”
“Tsk, tepatnya kapan kau akan menyebut nama keluargaku dengan benar,” gumam amber pelan, mereka berdua kemudian berjalan bergabung di keramaian lagi, ke tempat komedi putar yang tidak terlalu ramai. Sepertinya karena sudah malam keramaian semakin berkurang dan Amber sebenarnya lebih suka itu.
Tiba- tiba jantungnya berdebar kencang dan keberanian yang sudah dia persiapkan selama seharian ini seperti teruji lagi. Bila dia berhasil, hubungan mereka akan berubah, dan dia berjanji akan menjaga hubungan itu dengan baik.
Karena dia tidak ingin kehilangan krystal lagi.
Antrian tidak terlalu lama. amber memperhatikan sekeliling dan melirik krystal, gadis itu dengan tenang menatap komedi putar di depannya, tapi dia tahu gadis itu juga sedang berfikir. Ah, amber terlalu bingung dan gelisah, dia tidak tahu harus bagaimana. krystal melirik amber dia diam- diam menghela nafas berat. Mereka berdua naik ke tangga yang akan membantu mereka masuk ke dalam balon besar tempat mereka masuk.
“Oh, amber, kurasa dompetku jatuh di sana,” krystal menunjuk antrian.
“Mana?” tanya amber. “Biar kuambil—“
“A—aniyo, kau masuk saja dulu—“ kata krystal “Tunggu aku di dalam,”
“Aniyo—“
“Kau masuk saja dulu, nanti tempatnya diambil orang. Aku akan segera kembali—“ kata krystal dan berbalik pergi, dilihatnya amber sudah masuk ke dalam balon mereka, agar tempat itu tidak diambil orang. krystal berdiri diam di tempat antrian itu.
Dilihatnya Amber yang memperhatikannya, dia memakai masker tapi krystal bisa melihat dari tatapan matanya pria itu bingung dan heran karena krystal hanya berdiri diam di tempatnya. amber sepertinya mengira krystal sedang mencari dompetnya karena amber sepertinya berancang- ancang keluar dari balon itu. Pandangannya mengabur.
Ponselnya tiba- tiba bergetar. Dari amber. krystal mengangkatnya.
“Dompetmu tidak ketemu? Aku ke sana sebentar lagi—“