part 50

327 32 5
                                    

yoona melirik gadis itu. "Terima kasih sudah menunjukkannya."

krystal hanya tersenyum kecil. Mereka kembali memandang riak air yang tenang dari sungai.

Rasanya terlalu tenang...

Untuk 'badai' yang akan mereka hadapi nanti...

"Ada yang ingin kutanya," krystal memberanikan diri.

"Apa?"

"Waktu aku bilang aku hamil... kenapa kau tidak meminta bukti? Maksudku, aku bisa berbohong. Aku bisa saja mengakui itu anakmu padahal itu anak orang lain. Aku bisa saja bilang aku hamil tapi aku tidak hamil..." meskipun rasanya ngeri membayangkan krystal melakukannya. Itu tidak akan pernah terjadi.

yoona berfikir sejenak, lalu melirik krystal. "Apakah kau dapat melakukan hal seperti itu, krystal?" yooma menekankan pada kata ma, karena dia baru tahu nama marga gadis itu, membuat pipi gadis itu bersemu merah.

krystal menatap yoona dan bergidik ngeri. "Tidak, tentu saja tidak."

yoona mengangguk, wajahnya terlihat lebih santai,

Bagus, itulah yang kumaksud." Kata yoona santai dan mereka kembali tenggelam dalam diam, mendengar deru air yang tenang. krystal mengerutkan kening dengan jawaban yoona tapi dia mengerti- mengerti saja.

krystal menatap sungai di depannya.

Well, setidaknya ada 'mereka' bertiga sekarang.

.......

Tidak amber. Aku mohon dengarkan aku, tetaplah di situ." Kata KRystal cepat sebelum amber keluar dari balon. "Ada, ada yang ingin kukatakan." Dia tidak akan bisa mengatakannya langsung pada amber, dia tidak bisa. "Ini penting,"

Didengarnya amber mendengus. "Aku juga punya sesuatu yang penting untuk dikatakan padamu, tunggu di situ."

"Aniyo, aku dulu." Kata krystal mencoba menahan tangisnya. "Dengarkan aku amber, karena mungkin setelah ini kau tidak akan mau mendengar apapun lagi dariku..."

Dilihatnya pintu balon tertutup dan amber memandang krystal heran dan bingung melewati jendela balon itu, dengan ponsel di telinganya. Komidi itu mulai berputar dan , gadis itu berjalan menjauh tapi cukup dekat agar dapat melihatnya.

"Apa maksudmu-"

"Aku hamil."

Detik berikutnya terasa sangat hening dan hampa, tapi dia yakin amber mendengarnya, dan baru berat di perutnya terasa pecah, beberapa serpihan menusuk hatinya. amber tidak bersuara.

"Aku hamil... dengan seseorang. Dan... dan dia akan bertanggung jawab dan menikahiku." Kata krystal, pipinya basah oleh air mata, dia berjalan menuju ke tempat terjauh yang dia bisa, yang sunyi, yang bebas dari tatapan orang, karena dia

tidak ingin siapapun melihatnya menangis. "Aku ingin memberitahukanmu tapi aku sadar aku tidak bisa mengatakannya secara langsung... karena..."

Karena aku sangat menyayangimu...

"Karena aku tidak ingin melihat tatapanmu yang berubah padaku ketika tahu diriku yang sebenarnya sekarang. Aku tahu... aku tahu semuanya akan berubah, kau akan membenciku dan mungkin akan melihatku dengan cara yang berbeda. Karena itu... karena itu aku takut hal itu akan terjadi." KRystal mengisak, dan seseorang di sana masih bungkam, sepertinya masih terkeju

"Maafkan aku, amber. Aku harap, aku harap suatu hari nanti kita bisa bertemu... dan mungkin semuanya akan lebih baik. Maafkan aku, amber . Jaga dirimu."

krystl segera mematikan sambungan telponnya dan duduk di bangku terdekat, menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Dan mungkin begitulah seharusnya.

3 istri satu suamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang