part 17

468 56 6
                                    

"tidak mungkin kamu pasti bohong kan" ucap irene dgn tidak percaya.

"kalau kamu tidak percaya aku punya bukti bahwa anak yg ada dalam kandunganku ini adalah anak ny yoona, yaitu suamimu"ucap krystal kemudian meraih tas disampingnya dan mengeluarkan bukti berupa foto usg dan surat hasil dna yg menunjukan bahwa benar yoona adalah ayah Dari anak yg dikandung krystal.

Irene  syok dan terdiam sejenak melihat itu semua.

"tinggalkan aku sendirian disini, kumohon kau pergi dri sini"lirih irene.

"baiklah kau harus ingat satu hal, aku akan memberi tahu semua ini pada yoona dan meminta pertanggung jawaban semuanya"ucap krystal kemudian pergi keluar meninggalkan irene yg msih dlm keadaan tidak percaya.

Setelah Krystal  berpamitan pulang dan  barulah pertahanan irene bobol. Air mata yang sudah ia tahan sejak tadi akhirnya berontak keluar, ia menangis sejadi-jadinya sampai terduduk dilantai. Ia memukuli dadanya yang terasa sesak.

"Hiks.. Hiks.. Kenapa kau jahat sekali pada ku oppa?!" teriak irene frustasi

"Eomma.. apppa...."

IRene menangis memanggil-manggil nama eomma dan appanya asanya ia tak sanggup lagi harus tinggal bersama yoona.

Semalaman sudah irene terus menangis semenjak kunjungan krustal kerumahnya. Sampai sinar matahari mengintip melalui celah-celah kaca jendela ia juga belum dapat tertidur nyenyak.

Perasaannya terlalu kacau, terlalu sakit. Rekaman suara krystal masih ternyiang jelas di telinganya. irene mengutuki dirinya sendiri, bisa-bisanya ia menikah dengan orang yang tak mencintainya dan bahkan ia telah menghamili perempuan lain
Tadinya irene berpikir tidak apa jika ia cinta sendiri terhadap yoona lambat laun yoona juga pasti bisa membuka hatinya. Karna yang irene tahu yoona di masa muda adalah yoona yang berhati hangat padanya. Tapi sekarang apa lagi alasannya ia harus bertahan atas pernikahan ini?.

Irene beranjak dari ranjangnya. Ia memandang ngeri dirinya pada pantulan cermin meja rias. Dirinya sangat berantakan, rambutnya semberaut, matanya bengkak, wajahnya memerah, hidungnya tersumbat. Tak ada cahaya sama sekali yang memancar dari dirinya.

irene tersenyum sedih pada dirinya sendiri di cermin. "Ppaboya, dasar wanita bodoh." umpatnya untuk dirinya sendiri.

Dengan langkah lunglai ia masuk kekamar mandi dan tanpa melepas pakaiannya ia membasahi dirinya dengan air dingin dari kucuran shower. Sampai ia merasa puas atau merasa tenang.sampai semua rasa kesalnya hilang sampai rasa sakit dihatinya redah.

***

Hari Ini adalah hal yang pertama kali irene berani lakukan setelah menikah dan tinggal dengan yoona. Yaitu keluar sendirian dari rumah yoona tanpa seijin yoona.

Ia tahu siang ini yoona akan kembali dari Jepang tapi ia belum siap untuk bertemu yoona. Makanya ia memilih keluar rumah untuk menghindari yoona. Untuk saat ini ia butuh waktu sendiri dan menenangkan pikirannya di tempat yang jauh dari bayang-bayang Yoona.

irene duduk sendiri di dalam bus yang akan membawanya ke distrik Gwanghwamun. Pandangannya kosong mematap jalanan melalui jendeka bus. Sesampainya di pemberhentian ia turun dan memandang sekitarnya.

Dia jadi ingat dulu saat kelas tiga SMP ia pernah ke Seoul dan mampir jalan ini untuk mencari yoona. Tapi saat itu bahkan ia tidak tahu nomor telepon dan alamat yoona jadi kunjungannya ke seoul menjadi sia-sia saja. Dan sekarang ia berada di jalan ini untuk menghindari yoona.

***

yoona sudah tiba di rumah, ia masuk kerumah dalam keadaan kesal karna irene tak mengangkat teleponnya sama sekali dari tadi pagi ia mencoba menghubungi irene. dari sebelum naik pesawat sampai sudah tiba di Gimpo. Tapi irene tetap tak menerima telepon darinya.

3 istri satu suamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang