part 25

433 58 9
                                    

seohyun merebahkan tubuhnya dikasur empuk diranjang single size itu. Mencoba untuk memejamkan matanya, namun pikiran-pikiran aneh menyerang otaknya. Pindah ke Seoul dengan harapan hidupnya akan lebih baik bersama yoona tapi, tidak sesuai harapannya. "Kenapa yoona oppa tidak bisa berkutik saat bersama irene ?" gumam seohyun pelan. seohyun berdecak pelan lalu memiringkan tubuhnya "tak ada gunanya memikirkan itu."

----------Zzzz--------

Sorot cahaya matahari mulai masuk dari celah-celah gorden kamar utama kediaman kwon yoona. Suami dan istri itu masih saling berpelukan dengan mesra seolah enggan untuk membuka mata.

seohyun sudah asyik berkutat dengan beberapa bahan makanan bersama Han ahjumma. Untuk sarapan pagi ini, ia berencana untuk membuat twigim, Mexican stuffed sweet potato dan makanan sehat acai bowl ditemani susu hangat. Han ahjumma naik kelantai dua untuk membangunkan yoona dan irene sedangkan seohyun menata meja makan untuk sarapan. Sudah lama sekali dirinya tidak sarapan bersama Yoona.

Sekitar 10 menit kemudian irene dan yoona turun menuju meja makan. yoona sudah sangat rapi dengan baju kerjanya sedangkan irene terlihat cantik dengan baju rumahannya. yoona dan irene duduk bersebelahan sedangkan seohyun duduk berhadapan dengan yoona dan Han ahjumma disamping seohyun.

'CLEK'

Pintu utama terbuka. "yoona-ahh.." Ny. kwon datang berkunjung pagi-pagi sekali membuat semua orang yang ada di meja makan terlihat kaget dengan keberadaannya.

"Eomma?" gumam yoona.

"Nyonya, ayo sarapan dulu bersama kami.." ucap Han ahjumma. seohyun berdiri dari tempat duduknya dan pindah ke tempat duduk lain yang agak jauh dari Ny. kwon, Han ahjumma, yoona dan irene. Ny. kwon tidak akan suka jika berdekatan dengan Seohyun saat makan.

"Eomma ada apa datang kerumah pagi-pagi sekali?" Tanya Yoona sembari memasukkan makanan kedalam mulutnya.

"Aku ingin menjenguk menantuku tersayang bae irene." Jawab  Jessica  dengan nada sedikit menyindir. seohyun mencoba untuk menulikan pendengarannya. Ia sadar bahwa setiap perkataan Ny. kwon pasti akan menyakiti dirinya.

"Ahh yoong, kepada siapa nantinya harta warisan keluarga kita kau serahkan?" tiba-tiba ny.Kwonbertanya tentang warisan yang membuat yoona mengerutkan keningnya.

"Aku akan menyerahkannya pada putraku nantinya." Jawab Yoona datar karena merasa tidak nyaman dengan topik pembicaraan eomma-nya kali ini.

"irene-ahh cepat lah hamil dan lahirkan seorang pangeran untuk keluarga ini, karena aku yakin anak pertama yoona yang dilahirkan oleh wanita itu pasti berjenis kelamin perempuan. Kau adalah harapan kami irene-ahh." seohyun terdiam sejenak namun dengan cepat ia menghabiskan makanannya.

"Aku akan hamil secepat mungkin eomma." Jawab irene sembari menyunggingkan senyum palsunya.

yoona sedikit menghempaskan sendok makannya lalu bangkit dari tempat duduknya. "Aku berangkat." Ucap yoona jutek. Ia membungkuk pada eomma-nya, beralih dengan mengecup kening irene.

Yoona menatap seohyun yang masih asyik dengan makanannya, yoona pun menghampiri seohyun dan mengacak rambut seohyun. "Aku berangkat, jagalah dirimu." Ucap yoona pada seohyun. seohyun hanya mengangguk dan tersenyum pada yoona.

seohyun mulai melakukan tugas yang diberikan Ny. Cho dan Han ahjumma sudah pergi meninggalkan rumah untuk pergi berbelanja kebutuhan rumah. Seohyun dengan telaten mengucek-ucek baju kerja yoona dan baju irene. Sesekali ia mengelap keringatnya dengan lengannya yang kering. 'Kita harus kuat uri aegy..' seohyun selalu bergumam seperti itu seolah bicara pada bayi yang sedang dikandungnya saat ia mulai merasa kelelahan.

Jam menunjukkan pukul 1 siang. seohyun baru selesai mencuci semua baju dan mejemurnya diteras belakang rumah. Ia memutuskan untuk mengisi energinya dengan makan dua buah roti panggang. Baru setelah itu ia kembali melakukan tugasnya membersihkan setiap sudut rumah.

Ditanya apakah ia lelah? Tentu saja sangat lelah. Semua pekerjaan telah rampung seohyun langsung berbaring di tempat tidur dan sempat terlelap. Saat ia bangun hari sudah malam. Ia keluar dari kamarnya dan menemukan sosok Yoona dan irene yang duduk disofa panjang sambil menonton televisi.

"Kau terlihat sangat kelelahan, sayang." Ucap yoona sembari memijat pelan kedua bahu irene.

"Ya, aku sangat lelah, istri pertamamu itu sangat payah dan tidak tau sopan santun."

"Apa maksudmu?"

"Aku tau dia sedang hamil dan tidak boleh kelelahan tapi sikapnya ini sangat keterlaluan, dia menyuruh ku mencuci baju dan membersihkan setiap sudut rumah ini. Sedangkan dia pergi berbelanja bersama Han ahjumma. Setidaknya dia kan bisa membantuku sedikit." Ucap irene sambil memijat pelan lengannya seolah-olah lengannya itu sangat lelah. seohyun hanya diam mendengar semua perkataan irene namun dihati kecilnya ia berharap yoona tidak mempercayai ucapan irene begitu saja.

"Aku akan memberitahunya nanti. Sekarang kau pergilah kekamar dan tidur."

seohyUn pergi kedapur dan mengambil jus jeruk yang ada didalam kulkas. yoona menghampiri seohyun dan berdiri dibelakang seohyun sembari menyandarkan badannya dikulkas. "hyunie-ah." Panggil yoona pelan.

"Nde oppa?" seohyun berbalik dan mendapati yoona yang berdiri dibelakangnya.

"hyunie-ah, apa yang kau lakukan malam-malam seperti ini? Kenapa belum tidur?" Tanya yoona sambil menatap wajah seohyun dengan lekat.

"Aku.... Aku ingin minum susu."

"hyunie-ah, aku ingin memberitahumu sesuatu."

"Silahkan oppa."

"hyunie, aku tau kau sedang hamil, tapi setidaknya kau bisa membantu irene untuk membersihkan rumah ini kan, bukan jalan-jalan bersama Han ahjumma dan menyuruh irene mengerjakan semua pekerjaan rumah ini."

"Tapi oppa, sebenarnya aku........" yoona memotong pembicaraan seohyun begitu saja, padahal seohyun ingin menjelaskan yang sebenarnya terjadi pada yoona.

"hyunie-ah, kamu tidak perlu menjelaskan apapun karena irene sudah menceritakan semuanya. irene sangat lelah bekerja seharian , jadi tolong kamu bisa membantu irene dan Han ahjumma untuk merawat rumah ini."

"Oppa tidak tau yang........"

"seohyun sekarang kau tidur.. pergi lah kekamarmu." seohyun menatap yoona dengan pandangan sedih. yoona benar-benar tidak ingin mendengarkan semua penjelasan seohyun.

seohyun berjalan menuju kamarnya, ia meninggalkan segelas susu yang tinggal setengah didalam gelasnya. Ia menutup rapat pintu kamarnya. Duduk dipinggir ranjangnya yang menghadap ke taman belakang, kemudian dia mengambil sebuah obat oles dari meja nakasnya. Ia mengolesakan obat itu ke bahu kiri dan kanannya yang terasa sangat sakit, sesekali ia memijitnya pelan. Begitu juga dengan lengan dan kakinya yang juga terasa sangat sakit dan pegal.

'Oppa, kau tidak tau yang sebenarnya terjadi.' Batin Seohyun.

3 istri satu suamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang