Kemudian semenjak yoona menikah dengan irene, yoona tidak pernah lagi mengabariku, memberiku pesan atau menelpon dia bahkan seolah hilang ditelan bumi.
Membuat diriku sedih apakah ia bahagia menikah dengan irene? dan melupakan diriku.
-2 minggu kemudian-
Sudah Dua minggu seohyun benar-benar kehilangan komunikasi dengan yoona. Ia sudah mencoba untuk mengirim pesan, menelpon bahkan mengirim email pada yoona, namun tidak pernah ditanggapi. Nomor telponnya tidak pernah aktif. seohyun tidak punya nyali besar untuk datang menemui yoona kerumah besar kwon ataupun ke perusahaan tempat yoona berkerja.
Terkadang hanya Han ahjumma yang sesekali datang keapartemen membawakan bahan-bahan makanan. seohyun sering bertanya pada Han ahjumma 'kemana yoona? Kenapa tidak pernaih mampir keapartemen lagi?' namun jawaban Han ahjumma hanya 'Tuan yoona sedang sibuk, nona.'
"Kau mau kemana?" Tanya Han ahjumma saat melihat seohyun sedang memasukkan handphone dan dompetnya kedalam tas tenteng kecil. Han ajumma hari ini datang berkunjung ke apartemen untuk mengantarkan bahan-bahan makanan.
"Aku mau ke klinik kesehatan."
"Kau sakit nona?" Tanya Han ahjumma khawatir.
"Nde, aku sering tidak enak badan akhir-akhir ini."
"Hati-hati dijalan, nona."
"Nde. Aku pergi dulu ahjumma."
seohyun keluar dari apartemen. Ia berdiri di trotoar jalan sambil menunggu taxi. Tak lama sebuah taxi kosong berhenti didepannya, ia langsung masuk kedalam taxi tersebut.
"Klinik Gyobang." Ucap seohyun pada sang supir taxi. Sudah mengetahui kemana tujuan sang penumpang, supir pun melajukan taxinya.
Selama diperjalanan menuju klinik, seohyun hanya melihat keluar jendela. Ia sangat jarang sekali keluar dari apartemen karena dulu yoona pernah memarahinya habis-habisan gara-gara, ia tidak minta izin terlebih dahulu pada yoona. Namun sekarang bagaimana ia mau minta izin, handphone yoona saja tidak pernah aktif sedangkan dirinya sering mengalami demam, jadi tidak salah kan jika dia pergi tanpa izin kali ini?
Jarak antara apartemen dengan klinik cukup dekat, kira-kira 20 menit jika ditempuh dengan alat transportasi seperti mobil atau taxi. seohyun sudah tiba di tempat tujuannya. Ia langsung turun dari taxi, ia juga tidak lupa untuk menyuruh supir taxi agar menunggunya.
Hati seohyun dag dig dug saat memasuki klinik yang bisa dibilang cukup besar itu. "Selamat pagi Nyonya, ada yang bisa saya bantu?" Tanya resepsionis.
"Hmm.. aku mau periksa kesehatan."
"Ahh.. baiklah, ini nomor urut anda, silahkan duduk disana nanti anda akan dipanggil." Ucap resepsionis itu. Sambil memegang nomor urut yang diberikan resepsionis itu, Seohyun berjalan kesalah satu kursi tempat orang-orang sedang menunggu antrian mereka.
seohyun duduk dibarisan kedua, sambil menunggu ia mengambil handphone yang berada didalam tasnya. Sesekali ia tersenyum melihat wallpaper handphone nya yang menampakkan foto dirinya dan yoons yang sedang tersenyum bahagia.
'Oppa.. apa kabar? Aku sedang berada di klinik Gyobang, oppa tolong balas pesan ku ini.' seohyun kembali mencoba mengirim pesan pada yoona.
"Nona seo joohyun." Panggil suster yang berdiri didepan ruangan periksa.
seohyun langsung bagkit dari tempat duduknya lalu berjalan memasuki ruang periksa. Didalam ruangan dia bertemu dengan seorang dokter cantik yang terlihat cukup muda, tapi lebih tua dibandingkan seohyun. Dokter itu mulai bertanya tentang keluhan, sampai hal mendetail. Cukup banyak pertanyaan yang dilontarkan sang dokter, akhirnya dokter itupun memutuskan untuk mengambil sampel darah Seohyun untuk diperiksa dilaboratorium.