part 41

316 45 5
                                    

Butuh beberapa detik bagi  krystal- untuk mencerna perkataan yoong. Matanya mengedip beberapa kali dan mulutnya membuka. Rasanya seseorang baru saja berbicara bahasa asing padanya.

“Aku ingin kita menikah, krystal- ,”

Sangat lucu rasanya, yoong benar- benar menjabarkan semua itu dengan lugas dan jelas, meskipun dengan ekspresi dingin dan datar, seolah kalimat yang dia katakan tidak berarti apa- apa. Itu sangat berarti apa- apa, itu sangat menentukan apa yang akan mereka hadapi selanjutnya, apapun yang akan dijawab krystal- nanti.

krystal berdiri mematung, menatap yoong dengan bingung dan terkejut. Hal seperti ini memang sempat terlintas dalam pikirannya; kemungkinan akan pernikahan tapi kemudian dia menyadari hal itu keinginanya sellma ini terwujud.

Tapi di sinilah mereka dan kemungkinan itu menjadi nyata, dan dia memang tidak mempersiapkan jawaban apa- apa untuk itu, dia terlalu terkejut dan setengah berharap dia hanya berkhayal, dia tidak mempunyai jawaban apa- apa.

Sedangkan pria di depannya ini sepertinya membutuhkan jawaban secepatnya, meskipun ekspresinya tak terbaca. Mata elangnya menatap krystal menatapnya dingin dan datar, seolah sebenarnya tidak mengharapkan jawaban apa- apa dari KRYSTAL. Semua dipaksakan, krystal tahu itu, dan dia merasa semakin tertekan. Dia merasa telah mencelakakkan orang lain. Meskipun yoong juga terlibat dalam semua ini tapi tetap saja…

krystal mencoba menelan ludah tapi tenggorokannya terasa kering. Dia menutup mata dan menghela nafas sebentar, kwon yoong  masih di depannya seperti tidak akan bergerak tanpa reaksi dari krystal-.

“Apa kau… yakin?” suara krystal sedikit serak. Sesaat mata mereka bertemu dan krystal merasa pertanyaannya seperti memojokkan yoong, atau setidaknya pria itu merasa begitu. Mulut yoong membuka dan tertutup lagi. krystal memandang yoong dengan dingin tapi tegas.

“Neh,” katanya dingin. krystal tertegun. Apapun yang terjadi hari ini, tidak pernah ada di bayangannya sebelumnya.

. “Aku memang bilang aku tidak ingin membunuh bayi ini, tapi bukan berarti aku… bukan berarti aku menuntut agar kau harus… menikahiku,” agak sulit menyebutkan kosa kata terakhir. Sangat canggung. Dan memalukan. Dia yakin sekujur tubuhnya panas sekarang.

“Yah, aku tahu.” Yoong tersenyum getir. “Bisa dilihat dari caramu menghindariku seminggu terakhir ini. Dan entah benar atau tidak, aku sudah membayangkan apa rencanamu nanti,”

krystal tidak mengatakan apa- apa. Apakah sejelas itu rencananya?

“Tapi aku ingin memperbaiki semua ini,” kata yoong lagi dan gadis di depannya mengangkat kepalanya dan memandang Yoong dengan terkejut.

“Kasar atau tidak, kita sudah berbuat ‘sesuatu’…” pipi krystal memanas ketika Kyuhyun mengatakan ‘sesuatu’, ”…yang harus kita pertanggungjawabkan. Kita punya kesempatan untuk memperbaiki ini, dan aku tidak ingin membuat hal yang keliru. Sama seperti kau yang tidak suka menimbulkan masalah pada orang lain, aku juga tidak ingin melihat orang lain terkena masalah karena aku.”

“kwon yoong- diam.

“Aku tahu apa yang akan terjadi, dan sejujurnya aku sedikit bingung membayangkan bagaimana nanti ke depannya. Tapi bukan berarti aku bisa melepaskan tanggung jawabku, sekalipun kau membiarkan aku melakukannya. Aku hanya perlu memantapkan hatiku, dan aku harap kau pun begitu.” Yoong menatap krystal serius.

“Hal lain akan lebih sulit tapi hal lain yang juga akan menjadi lebih mudah. Karena itu aku ingin mendiskusikannya denganmu, karena berarti aku juga akan menarikmu ke dalam… masalah. Tapi kau bilang kau tidak ingin membunuh bayi itu, jadi…” yoong menhela nafas lagi. “Ini kesempatan kita untuk memperbaikinya.”

krystal memandang yoong, tidak melepaskan tatapannya sedikit pun. Pikirannya terasa kosong, yang ada dalam benaknya saat ini adalah betapa dia kagum dengan sosok pria di depannya. Sepertinya dia memang tidak salah mengidolakan orang ini.

Dan juga heran.

“Dengar, aku mengerti memang butuh waktu untuk memikirkan ini tapi…”

“Aku setuju.” Ujar krystal.

“Apa?”

“Aku… aku setuju. Aku… bersedia.” krystal- tak berani memandang yoong, malu dan salah tingkah. Tidak apa- apakah dia menjawab secepat itu?

Dan apa dia baru saja menyetujui untuk menikah dengan kwon yoong ?

Tapi bila pria itu bersedia menghadapi masalah- masalah untuk seperti yang dia katakana sebelumnya: ‘memperbaiki keadaan’, kenapa krystal- harus meragukannya? Karena bayi dalam perut ini bukan hanya milik krystal saja, dan seperti yang sudah dia yakinkan pada dirinya sendiri; dia tidak akan membiarkan bayi ini bernasib sama dengannya ketika kecil dulu.

Dia juga ingin meperbaiki semuanya.

yoong diam, ekspresinya tidak terbaca. Well, setidaknya gadis ini membuatnya lebih mudah.

“Geurom, kita akan menikah.” yoong mencoba mengatakannya dengan tenang tapi sebenarnya dia tidak setenang itu. Dia akan menikah,

Dan bagaimana dia akan memberitahu orang- orang di sekitarnya tentang ini?

Langit mulai gelap dan tapi penerangan minim di taman itu tidak menyembunyikan wajah gadis cantik itu yang memerah. Gadis di depannya ini akan menjadi istrinya, dan ibu dari anaknya.

Yah, sekarang pun dia sedang mengandung anaknya.

“Apa… kau sudah memberitahukan orangtuamu?”

Ekspresi gadis itu terlihat sedikit tegang, tapi juga aneh. Seperti merasa lucu dengan perkataan yoong. “Kakekku. Dan aku akan memberitahukannya malam ini…”

yoong tertegun. Kakeknya? Memangnya di mana orangtua gadis ini? yoong antara ingin bertanya tapi memilih untuk tidak bertanya. Jawaban gadis itu memang selalu singkat tapi jelas.

“Geurom, apa aku harus…”

“A—aniyo, tidak apa- apa. Aku rasa lebih baik aku memberitahukannya sendiri dulu,” krystal tersenyum pahit. Dia tidak bisa membayangkan apa yang akan kakeknya lakukan pada yoong kalau dia tahu berita ini. Lebih baik dia menghadapi beliau sendiri dulu.

yoong mengangguk. “Baiklah, beritahu aku kalau ada apa- apa.”

Selama beberapa menit mereka tenggelam dalam hening yang canggung dengan pikiran masing- masing. Sae-jin tidak bisa menyangkal tapi mulai bertanya dalam hati apa yang dipikirkan pria ini dan apa dia menyesal dengan ‘tawarannya’?

“Aku…” suara yoongmemecah keheningan. “Aku harus pergi. Ada yang harus kulakukan,”

krystal- mengangguk. yoongjuga mengangguk dan berbalik pergi meninggalkan krystal. Gadis itu juga berjalan pergi tapi yoong memanggilnya lagi.

“krystal-.”

krystal diam dan berbalik.

yoong tertawa kecil. “Ani, bisakah kau mengaktifkan ponselmu?”

Pipi krystal memerah. Dia mengangguk. “Jwisongeyo (maaf).”

yoong tidak berkata apa- apa dan berbalik pergi. Kali ini krystal berhenti untuk memperhatikan punggung pria itu yang menjauh meninggalkannya. Seperti yang dirasakannya waktu yoong meninggalkannya di atas atap gedung malam itu.

Dia bisa merasakan beban yang sedang ditanggung Yoong dan kekhawatirannya dengan masalah yang akan datang, tapi dia juga bisa merasakan bahwa pria itu lebih memilih menghadapinya daripada melepaskan tanggung jawabnya. Seharusnya tidak seperti itu, yoong bisa bertanggung jawab pada bayi itu meskipun mereka tidak menikah, tapi krystal merasa dia bisa mengerti isi pikiran yoong bahwa pria itu tidak ingin anak itu nanti hidup berbeda dengan anak- anak lain dan menjadi bahan omongan. Dan rasa kagumnya pada yoong semakin besar…

Jantung krystal berdebar kencang dan rasa hangat menjalari sekujur tubuhnya.

Dia akan menikah dengan kwon yoong, dan anehnya dia setenang ini. impian krystal sejak lama

Tapi sekarang, ada hal lebih penting yang harus dia lakukan.

3 istri satu suamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang