part 23

420 56 3
                                    

"Kau sangat cantik.." ucap yoona yang masih memperhatikan gerak-gerik seohyun.

"Aku wanita keberapa yang oppa ucapkan kata-kata itu, huh?" jawab seohyun sedikit ketus.

"Hari ini baru kau saja."

"Arra.. aku akan menyuruh supir oppa untuk membawa oppa kembali ke Seoul." Ucap seohyun sembari berdiri dari kursi bergegas untuk keluar dari kamar.

"Aniii... hyunie-ahhh aku tidak akan pulang sebelum kau mengiyakan kau ikut bersamaku dan tinggal bersamaku." Teriak yoona.

Hening....

Hening beberapa menit sebelum akhirnya seohyun kembali kekamar dan merebahkan dirinya di sofa panjang yang ada dikamarnya. Ia mencoba untuk memejamkan matanya. Sedangkan yoona kembali meneliti gerak-gerik seohyun .

"hyunie-ah.." panggil Yoona pelan dengan bibirnya yang sedikit manyun.

"Wae?"

"ikut lah denganku."

"Tidak."

"Waeee?? Aku harus seperti apa lagi agar kau mau tinggal bersama denganku?" yoona turun dari ranjangnya dan menghampiri seohyun yang masih berbaring disofa dengan matanya yang terpejam. yoona duduk berlutut sembari menggenggam tangan seohyun erat.

"Katakan padaku. Apa yang kau inginkan? Apa yang harus aku lakukan agar kau mau ikut denganku?"

seohyun bangun dari tidurnya namun ia masih duduk disofa menghadap yoona. "Oppa, kenapa kau ingin sekali aku tinggal bersama mu ?"

"Karena kau sedang hamil anakku. Aku akan bertanggung jawab untuk hal itu."

"Lalu? Bagaimana dengan eomma mu yang sangat membenciku itu dan juga bagaimana dengan istrimu yang kaya itu?"

"Aku bisa urus itu. Aku janji, mereka tidak akan mengganggumu hyunie sayang." Jawab yoona. Tangannya terangkat untuk membelai pipi mulus seohyun. "Ikut lah denganku ke Seoul." Ucap yoona lagi dengan suara lembutnya yang bisa membuat siapa saja terenyuh mendengarnya.

"Arra, aku akan ikut denganmu, oppa."

Mendengar jawaban seohyun ekspresi wajah yoona langsung berubah menjadi sumbringah dengan senyumnya yang mengembang. "Jinjja?"

"Nde."

"Baiklah. Kita akan berkemas sekarang."

-----Zzz-----

Mereka tiba dirumah keluarga kwon saat malam hari. Selama perjalanan menuju Seoul, seohyun tertidur dengan pulasnya. Ia bahkan belum bangun juga saat mereka sudah tiba dirumah megah milik keluarga kwon.

"hyunie-ah.."panggil yoona pelan sambil memegang bahu seohyun, mencoba untuk membangunkannya.

"Uhh.. oppa?Wae?" seohyun terbangun dengan wajah kusamnya khas orang-orang baru bangun tidur.

"Kita sudah sampai dirumah eomma dan appa, kajja turun."

"Mwo? Aku takut oppa."

"Ikut saja, ada aku disampingmu. Aku akan melindungimu, kau tenang saja."

yoona terus membujuk seohyun sampai dia mau turun dan masuk kedalam rumah keluarganya. "Oppa janji kan, akan melindungiku?" ucap Seohyun saat ia berjalan masuk kedalam rumah keluarga kwon.

"Nde. Kautenang saja."

"EOMMMAA!!APPA!" teriak yoona diruang keluarga karena tidak menemukan siapapun diruangan itu.

"Uri yoona-ahh.." jawab eomma yoona dengan lembut dan senyumnya yang tak henti saat melihat anak kesayangannya.

"Eomma.. mana appa?" Tanya seohyun. seohyun terus menggenggam lengan yoona dan bersembunyi dibalik badan besar yoona.

"Appa sedangganti baju. Dengan siapa kau datang?" Tanya eomma yoona saat melihat ada tangan seseorang yang memegang lengan yoona dan bersembunyi dibelakang yoona.

"Aku bersama Seohyun." Jawab yoona. yoona mengisyaratkan pada seohyun untuk keluar dan tidak perlu takut. seohyun pun menurutinya. Ia keluar perlahan dari balik punggung yoona dengan kepalanya yang terus menunduk.

"KENAPA KAU MEMBAWA WANITA MISKIN INI KERUMAH KU HAH!" pekik eomma yoona. Nada suaranya langsung berubah yang awalnya lembut menjadi marah. Ya, terdengar sangat marah . SEOhyun tidak berani melihat wajah eomma yoona

Eomma Yoona mendekati seohyun lalu ia mengangkat dagu seohyun agar melihatnya "KAU...

Eomma yoona mendekatiku lalu ia mengangkat daguku agar melihatnya. Ia mencengkram daguku dengan kuku-kunya, itu sangat perih rasanya. "KAU WANITA MISKIN, BERANI SEKALI DATANG KERUMAH INI!" ucap wanita tua itu tepat didepan wajahku. Hatiku rasa tersayat mendengar hal itu.

yoona menarik tangan kiriku yang membuat cengkraman tangan eomma yoona terlepas dari daguku. yoona berdiri didepanku, didepan eomma-nya juga. "Aku datang kesini bukan untuk melihat seohyun dicaci maki seperti ini eomma. Aku kesini ingin memberitahu eomma bahwa Sohyun sedang hamil anakku dan aku ingin dia tinggal bersamaku dan irene di rumahku."

Eomma yoona terkejut, tatapan matanya beralih menatap putra semata wayangnya dengan tatapan garangnya. "Hamil anakmu? Benarkah? Kau yakin soal itu? Bisa saja kan bayi itu bukan darah dagingmu dan ia mengaku itu anakmu hanya untuk hartamu?" ucap eomma yoona lagi sembari menunjuk perutku yang sudah mulai berbentuk.

"Aku sudah sering menyentubuhinya sebelum menikah dengan Irenedan dia tidak pernah keluar dari apartemen tanpa seizinku. di juga istriku jadi, aku yakin bayi yang sekarang ini sedang dia kandung adalah anakku."

YOONA menjawab dengan akuhnya. Aku mendengar jawaban itu menjadi sedikit malu. Tidak bisa kah dia menyembunyikan hal itu bahwa kami sering melakukan sex secara diam-diam dari eomma-nya?

"EOMMA TIDAK AKAN PERNAH MENGIZINKAN KALIAN UNTUK BERSAMA!"

"Aku tidak berniat minta izin dari eomma karena aku sudah tau jawabannya akan seperti itu, aku hanya memberitahu eomma bahwa eomma akan menjadi halmoni sebentar lagi. Aku sudah menuruti kehendak eomma untuk menikah dengan irene, dan dengan SEOhyun? Ini pilihanku."

Setelah mengucapkan itu yoona langsung berbalik dan menarik tanganku untuk ikut pergi dari rumah megah itu. Aku tidak bisa berbuat apa-apa sekarang ini. Aku hanya bisa mengeratkan genggaman tanganku pada yoona.

"YOONA!" pekik eomma yoona nyaring. Tapi, yoona mengabaikan.

Kami meninggalkan rumah besar keluarga KWON dan menuju kerumah pribadi Yoona dan irene. Rumah itu besar dan megah bergaya modern simple.

"Aku tinggal disini?" ucapku saat turun dari mobil.

"Tentu saja, lalu mau tinggal dimana lagi hm?"

"Kenapa aku tidak tinggal diapartemen saja oppa?"

"Tidak ada yang menjagamu diapartemen. Ayo, masuk."

-Author POV-

yoona dan seohyun masuk kerumah megah itu diikuti oleh supir pribadi yoona yang membawa koper-koper beisi barang-barang seohyun. Terlihat irene baru saja turun dari lantai atas. Tatapan mencekam ia lemparkan pada seohyun.

"Han ahjumma tolong siapkan kamar untuk seohyun dilantai dua." Ucap Yoona sembari berjalan untuk duduk disofa.

"Ah oppa, bolehkah kamarku dilantai satu saja?"

"Wae?"

"Takut nantinya akan susah naik-turun tangga oppa."

"Ayo nona ikut denganku." Ucap Han ahjumma.

Seohyun dan Han ahjumma pergi kekamar yang ada dilantai dasar. Kamar itu berdekatan dengan dapur dan jika pintunya dibuka kita bisa melihat kearah ruang tengah. Kamar itu dilengkapi dengan kamar mandi dan pintu khusus menuju kehalaman belakang.





TBC
Akhirnya kelar juga tes psikotes nya, sangat menguras otak 😂

3 istri satu suamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang