Park Jimin meletakkan bunga Gardenia yang memiliki makna cinta yang tulus dan tidak pernah padam itu di atas sebuah batu nisan di area salah satu pemakaman di Busan.Laki-laki berusia dua puluh delapan tahun tersebut menatap sendu ke area gundukan tanah yang tak lain adalah tempat peristirahatan terakhir wanita yang sangat dikasihinya, wanita yang sangat dicintainya-- Lee Eunhye. Satu-satunya wanita yang dapat melengkapi jiwa dan raga seorang Park Jimin.
Park Jimin tidak peduli angin yang berhembus kencang menerpa wajah tegasnya. Park Jimin tidak peduli dengan cuaca dingin yang menembus dan menusuk kulitnya.
Jimin tidak peduli dengan semua itu. Yang Jimin pedulikan hanya berdiam diri menemani sang kekasih yang telah bercampur dengan tanah.
Park Jimin betah berdiri berjam-jam disamping pusara sang kekasih yang telah meninggalkannya terlebih dahulu.
"Eunhye-ya, kenapa kau harus pergi dariku?"
Tanya Jimin lekat menatap pusara sang kekasih.
Bulir air mata satu persatu jatuh membasahi pipi Park Jimin. Ia kini terisak, hatinya hancur, separuh jiwanya kini telah pergi. Pundaknya bergetar hebat tak kuasa menahan pilu, tak kuasa menahan rasa sakitnya kehilangan dan gejolak rindu yang menyeruak di hatinya.
"Aku merindukanmu-- sangat merindukanmu."
Di sela-sela tangisan kesedihannya, Park Jimin menggerakkan bibirnya, ia berbicara sangat lirih berharap kekasihnya dapat mendengar ucapannya.
Lee Eunhye, aku akan membalaskan dendam kematianmu. Aku berjanji akan membuat Kim Minji menderita.
***
Ohh iya kira-kira kalian tau ngga artinya Seulpeun Sarang???
KAMU SEDANG MEMBACA
Seulpeun Sarang | Park Jimin | 슬픈사랑 | COMPLETED ✔
FanfictionPark Jimin harus menerima kenyataan bahwa Lee Eunhye calon tunangannya mendadak mati bunuh diri. Tuan Park Junsung- Ayah Jimin kembali menjodohkan anaknya dengan gadis lain yaitu Kim Minji. Park Jimin marah dengan keadaan- kelakuannya berubah menjad...