33.

1.7K 162 18
                                    

"Jimin, oppa."

Pria yang namanya baru saja disebut itu membalikkan tubuhnya, bermaksud membelakangi Minji. Diam, tanpa mengeluarkan suara pun matanya yang terpejam hanya sebuah kamuflase semata-- berusaha menghindari perbincangan serta permintaan Minji yang jauh dari perkiraannya.

Apapun. Jimin akan mengabulkan permintaan apapun yang diminta istrinya.

Minji menginginkan Rumah? Uang? Mobil mewah? Ayolah, Jimin sanggup memberikan semua itu pada Minji. Ia tidak kekurangan harta, uangnya pun melimpah. Ibaratnya, pria itu berdiam diri dan bersantai pun uang akan terus masuk ke rekeningnya. Kalian tidak lupa kan? Bahwa Jimin adalah putra dari kalangan chaebol Park Junsung? Pengusaha terkenal seantero Korea Selatan?

Atau, Minji menginginkan cinta? Tanpa diminta pun Jimin telah menjatuhkan dan memberikan seluruh hatinya pada wanita yang sempat ia benci tersebut. Jimin jatuh cinta pada istrinya. Jimin tidak dapat membohongi perasaannya bahwa ia benar-benar jatuh cinta pada Kim Minji.

Tetapi, mengapa istri cantiknya tersebut justru meminta untuk mengadopsi Lee Jena? Anak kandung Eunhye dan juga Taehyung?

Jimin hanya tidak habis pikir. Jika, Minji memang ingin memiliki seorang putri, Jimin pun dapat memberikannya. Bahkan, ia akan mengabulkan permintaan Minji sekarang juga. Melakukan suatu hal yang memang Jimin idam-idamkan-- proses yang biasa disebut dengan kenikmatan.

Sebenarnya, dari balik punggung Jimin, ia tahu jika Minji menggerakkan tangannya perlahan. Dari sudut matanya, Jimin dapat menangkap jika istrinya tersebut tampak ragu-ragu, dan berhenti tepat di atas pinggangnya. Namun, sejemang kemudian, tubuhnya sedikit tersentak ketika tangan istrinya tersebut kini tengah melingkari perutnya, serta kepala yang ia sandarkan tepat di punggung Jimin. Hembusan nafas yang Minji keluarkan pun terasa begitu hangat, membuat Jimin harus menahan sensasi yang timbul menyerupai aliran listrik yang menyebar ke seluruh tubuhnya dengan tegangan tinggi.

"Aku tahu oppa belum tidur." Jimin mengepalkan tangannya, menahan segala sesuatu yang telah bergejolak di tubuhnya. Pasalnya, Minji kian mengeratkan pelukannya, membuat Jimin kian memejamkan matanya secara paksa.

"Oppa." sekali lagi, panggilan istrinya ia abaikan. Jimin tetap pada pendiriannya, memejamkan mata tanpa membalikkan tubuhnya untuk berhadapan dengan Minji-- walapun jauh dari lubuk hati Jimin, ia menahan mati-matian gejolak di tubuhnya untuk tidak membalas pelukan Minji.

"Aku memiliki keterikatan tersendiri dengan Jena jauh sebelum fakta terkuak bahwa ia ternyata putri kandung Taehyung oppa. Aku tidak bisa membohongi diriku sendiri jika aku terlanjur sangat menyayanginya. Melihat kondisi Seokjin oppa yang sangat sibuk bekerja serta kesulitan meluangkan waktu untuk Jena membuatku berpikir untuk mengangkat Jena menjadi putri angkat kita berdua. Melihat Jena terbaring lemah, mendengar gadis kecil itu menyebut namaku dalam tidurnya sangat membuat hatiku sakit. Bukankah gadis sekecil Jena masih harus mendapatkan kasih sayang dari seorang ayah dan ibu? Kita berdua bisa menjadi orang tua untuk Jena, oppa. Aku yakin apa yang kita lakukan, setidaknya dapat meringankan beban mereka berdua. Beban Taehyung oppa dan juga Eunhye di atas sana."

Jimin mendengarkan perkataan Minji dengan seksama dalam diam. Namun, sifat Jimin pada dasarnya memanglah sangat keras kepala. Kepala Batu. Tetap diam tanpa merespon sedikitpun kalimat panjang lebar yang di utarakan Minji. Bahkan, dirinya pun dengan sekuat tenaga tidak membalas skinship yang di lakukan istrinya. 

Di lain sisi, dari balik punggung Jimin. Setelah beberapa menit Minji menunggu dan tetap diabaikan. Wanita itu pun menghela nafas kasar, perlahan melepaskan tangannya yang melingkar di perut Jimin. Kemudian ia membalikkan tubuhnya pada posisi berlawanan arah. Saling memunggungi satu sama lain.

Seulpeun Sarang | Park Jimin | 슬픈사랑 | COMPLETED ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang