"OPPAAAA! SAMPAI KAPAN KAU AKAN TERUS TIDUR! CEPAT BANGUN DAN MANDIKAN JIMMIE JUGA JINNIE!"
Kedua mata Park Jimin perlahan terbuka saat mendengar teriakan yang telah mengusik tidurnya. Tubuhnya menggeliat, kedua tangannya direntangkan di atas kepala, lalu ia mulai meregangkan tubuh guna kembali mendapatkan energi dan menghilangkan rasa pegal yang menerjang tubuhnya.
Setelah cukup menggeliat, Jimin merubah posisinya menjadi duduk, belum berkeinginan untuk beranjak dari kasur. Pria itu lalu menguap pertanda jika ia masih mengantuk, lingkaran hitam di bawah matanya tampak begitu jelas, pun rambutnya berantakan yang sama sekali tidak mengurangi kadar ketampanannya.
Jimin sangat kelelahan, badannya sangat remuk. Ya, Jimin seperti itu hasil dari perbuatannya sendiri, bagaimana tidak? Tadi malam, sekitar pukul satu, ia baru tiba di rumah setelah jadwal syutingnya berakhir. Bukannya beristirahat, saat membuka pintu kamar matanya justru meliar dengan pemandangan menggiurkan yang disuguhkan oleh Minji.
Tatapan Jimin mendadak beringas saat melihat gaun tidur istrinya tersingkap hingga pusar, memperlihatkan kemolekan tubuh Minji yang tengah tertidur, serta perut yang kian membuncit dan menambahkan kesan seksi dari istrinya.
Membuat rasa lelah di tubuh Jimin tiba-tiba menghilang dan tergantikan dengan libido yang memuncak.
Istrinya tersebut semakin hari semakin seksi saja menurut Jimin. Padahal dua tahun yang lalu Minji telah melahirkan dua anak-- sepasang bayi kembar yang sepakat mereka beri nama Park Jimmie dan juga Park Jinnie. Tetapi setelah Minji melahirkan kadar kecantikan serta kemolekan dari istrinya itu tidak pernah luntur sama sekali.
Pemandangan menggiurkan tersebut membuat Jimin mendekati istrinya, dan dengan sangat tidak tahu diri ia langsung memposisikan tubuhnya berada di atas Minji dengan kedua tangan yang bertumpu di atas kasur agar tak menindih tubuh Minji yang kini tengah mengandung enam bulan.
Kecupan demi kecupan Jimin layangkan ke wajah istrinya yang masih terpejam, hingga kedua manik yang tertutup tersebut terpaksa terbuka karena gangguan dari benda kenyal dan juga basah milik Jimin.
Dan, ya.... setelahnya kalian pasti dapat menebak apa yang dilakukan Jimin kepada Minji.
"OPPAAAA!!!!"
Teriakan Minji kembali terdengar, Jimin pun terpaksa beranjak dari kasur dengan langkah gontai dan menghampiri Minji.
"Masih pagi, jangan berteriak kupingku sakit," bisik Jimin yang kini telah memeluk Minji dari belakang, mengecup ceruk leher istrinya yang tengah berkutat di dapur menyiapkan sarapan untuk mereka.
"Cepatlah mandi, bawa Jimmie dan juga Jinnie mandi bersamamu," ujar Minji tanpa mempedulikan tingkah manja Jimin yang menggeliat memeluknya dari belakang.
Jimin menggeleng malas, "tidak.. aku ingin mandi bersamamu, bukan dengan dua makhluk itu."
Minji menghela nafas kesal, "Dua makhluk itu ada karenamu. Cepatlah! Jangan membuat kesabaranku habis." Minji menepis tangan Jimin yang melingkar diperutnya, mendorong tubuhnya agar suaminya itu segera beranjak ke kamar mandi dan memandikan si kembar.
"Huh! Makin lama kau makin tidak romantis saja!"
Setelah mengatakannya dengan cemberut, Jimin pun langsung menghampiri si kembar ke dalam kamar.
"Duo chim chim, saatnya mandi bersama appa."
Sebelum mengangkat duo Park junior tersebut, Jimin terlebih dahulu melangkah ke kamar mandi, mengisi bathtub dengan air hangat yang pas untuk bayi kembarnya. Saat di rasa hangatnya telah cukup, Jimin kembali ke kamar lalu menggendong Jimmie di tangan kanannya, dan Jinnie di tangan kirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seulpeun Sarang | Park Jimin | 슬픈사랑 | COMPLETED ✔
Hayran KurguPark Jimin harus menerima kenyataan bahwa Lee Eunhye calon tunangannya mendadak mati bunuh diri. Tuan Park Junsung- Ayah Jimin kembali menjodohkan anaknya dengan gadis lain yaitu Kim Minji. Park Jimin marah dengan keadaan- kelakuannya berubah menjad...