~SEULPEUN SARANG~***
Helaan nafas begitu panjang Minji keluarkan saat ia mengakhiri lamunannya.
Melihat api unggun, pada musim dingin membuatnya semakin larut akan kenangan yang telah lalu.
Kenangannya bersama Park Taehyung.
Taehyung saat itu, sebelum meninggalkan Minji menuju surga. Terlampau sering mengatakan dan menyuruhnya untuk menikah dengan Jimin.
Pria itu, Taehyung, mengatasnamakan balas budi menyuruh dirinya untuk menikahi kakak tirinya.
Sebenarnya, jauh dari dalam lubuk hati Minji, ia bertanya-tanya. Bertanya akan alasan pemaksaan yang dilayangkan Taehyung.
Apa benar Taehyung menyuruhnya menikah dengan Jimin karena ingin balas budi?
Atau ada hal lain yang Taehyung sembunyikan dengan apik?
Minji hanya merasa semuanya tidak masuk akal. Masa lalu yang Taehyung ceritakan padanya bukan termasuk hal yang membahagiakan.
Justru, Minji melihat sorot mata Taehyung yang mengeluarkan pendaran luka mendalam.
Dimana Taehyung di cap anak haram oleh mereka yang telah membesarkannya hingga beranjak dewasa.
Hinaan, cacian, serta makian seolah menjadi makanan sehari-hari yang didapatkan pria yang masih setia menempati tempat terapik di hatinya. Cercaan yang ia dapatkan membuatnya mengambil keputusan untuk pergi dari rumah keluarga Park. Dan dari sanalah ia dan Taehyung dipertemukan. Merajut asa percintaan, tanpa mengetahu luka yang dipendam oleh pria yang dicintainya.
.........
Dari arah penginapan, Seokjin datang saat Minji sedang menaruh bongkahan-bongkahan kayu ke dalam kobaran api, bermaksud untuk menambah volume api tersebut kian membesar. Menghangatkan tubuhnya, serta para peserta Winter Package yang berada di bawah pengawasannya.
Minji dapat melihat ulasan senyum yang dilayangkan padanya dari paras tampan Seokjin. Pria itu tengah menggunakan kacamata berbentuk bulat, wajahnya yang tampan justru semakin enak untuk dipandang ketika kacamata tengah bertengger di hidungnya.
"Ada yang bisa kubantu?" Tanya Seokjin lembut.
Minji lantas tersenyum, sekilas menolehkan kepalanya lalu berujar, "Uhm.. kau bisa mengambil kayu di ujung sana, Seokjin ssi." Minji menjawab seraya mengarahkan telunjuknya ke sebuah karung yang di letakkan di bawah kursi teras samping penginapan.
Pria itu pun melangkah menuju pada arah yang telah ditunjuk Minji, kemudian mengangkat karung berisi kayu tersebut dengan satu tangan, setelahnya berjalan kembali menuju wanita yang entah sejak kapan menghuni relung hatinya.
Seokjin meletakkan karung tersebut tepat di sebelah kaki ramping Minji.
"Duduk saja, biar aku yang meneruskannya," ujar Seokjin saat melempar kayu untuk bergabung dengan kawan-kawannya yang telah terbakar.
"Lebih baik melakukannya bersama, agar cepat selesai."
Seokjin lagi-lagi mengulas senyuman yang begitu menawan. Raut bahagia tampak jelas dari wajahnya, otomatis membuat Minji yang berada di sampingnya turut tersenyum.
"Kenapa senyum-senyum seperti itu? Apa ada hal bagus yang membuatmu senang?" Minji rasa, aura bahagia yang Seokjin tunjukkan menular pada dirinya.
"Mau tahu apa yang membuatku senyum seperti ini?"
"Umm, aku rasa, aku mengetahuinya," jawab Minji.
"Coba sebutkan, aku akan memberi hadiah jika kau benar."
KAMU SEDANG MEMBACA
Seulpeun Sarang | Park Jimin | 슬픈사랑 | COMPLETED ✔
FanficPark Jimin harus menerima kenyataan bahwa Lee Eunhye calon tunangannya mendadak mati bunuh diri. Tuan Park Junsung- Ayah Jimin kembali menjodohkan anaknya dengan gadis lain yaitu Kim Minji. Park Jimin marah dengan keadaan- kelakuannya berubah menjad...