Tanpa terasa waktu terus bergulir, musim dingin telah lama berlalu digantikan dengan musim semi. Musim yang terkenal dengan keromantisannya di Korea Selatan, musim yang sangat ditunggu-tunggu sebagian warga di dunia maupun warga Korea Selatan sendiri, musim yang tepat untuk menikmati keindahan bunga-bunga yang bermekaran, dan juga menjadi waktu yang sangat pas untuk menghabiskan waktu dengan orang-orang terkasih. Udara yang cukup hangat dan segar menjadikan musim semi sebagai musim yang cocok untuk berwisata bersama keluarga.Senyuman Minji mengembang begitu sempurna sejak sang mentari mulai menampakkan diri. Hari ini adalah hari yang telah ia tunggu-tunggu selama hampir seminggu lebih. Pasalnya, Jimin suaminya berjanji padanya untuk menghabiskan liburan akhir musim semi di pulau Jeju setelah ia menyelesaikan syuting drama yang sedang dilakoninya.
Jadwal syuting Park Jimin akhir-akhir ini sangatlah padat. Drama yang sedang dilakoninya meraih rating tertinggi dalam kategori drama akhir pekan. Jadwal syuting Jimin pun sebenarnya telah memasuki tahap akhir, namun harus dilakukan di luar kota Seoul, lebih tepatnya di daerah Gwangju. Otomatis pria itu dengan berat hati harus meninggalkan Minji sendirian selama hampir sepuluh hari. Membuat Jimin seakan tersiksa menahan kerinduan yangbsangat menggelora dihatinya.
Dan, ya.... demi kesejahteraan hidup atau lebih tepatnya kesejahteraan biologis Park Jimin, sebelum pergi ia berjanji pada Minji akan menghabiskan libur musim semi di pulau Jeju setelah syutingnya berakhir.
Dan untungnya, Minji dengan cepat mengangguk setuju tanpa embel-embel kekisruhan drama rumah tangga yang akan membuat Jimin sakit kepala.
Hari ini adalah jadwal Jimin kembali ke Seoul, Minji menyiapkan makan malam untuk suaminya sembari menyenandungkan lagu-lagu cinta. Setelah selesai menyiapkan makan malam ia masuk ke kamar, langkah kakinya begitu ringan menuju lemari berwarna putih dengan enam pintu full kaca, mengeluarkan dan menyiapkan beberapa helai potong baju miliknya dan juga milik Jimin, lalu memindahkannya ke dalam koper sembari membayangkan pemandangan indah bunga sakura yang bermekaran, membayangkan menyaksikan berbagai macam atraksi pertunjukkan yang telah di persiapkan warga pulau Jeju.
"Oppa... sudah pulang?" Minji berseru bahagia saat pintu kamarnya terbuka dan memunculkan sosok suaminya yang begitu ia rindukan. "Tunggu sebentar, aku akan menyiapkan air panas terlebih dahulu untuk oppa mandi. Setelah itu, baru makan malam," katanya lagi, berdiri lalu menuju kamar mandi.
Namun, langkah Minji terhenti saat Jimin memeluknya dari belakang, mengendus rakus serta rindu ceruk leher Minji hingga membuat wanita itu harus menahan sensasi yang membuat bulu kuduknya meremang.
"Aku merindukanmu.." bisik Jimin sangat menggoda seraya menciumi serta mengendus aroma yang sangat ia rindukan itu.
"Mandi dulu."
"Nanti saja... aku benar-benar tersiksa sepuluh hari tidak bisa memelukmu seperti ini."
"Iya, oppa, aku tahu. Tapi, oppa harus tetap mandi," jawab Minji melepaskan pelukan Jimin, lalu membalikkan badan untuk berhadapan dengan suaminya sambil memicingkan mata. "Badan oppa sangat bau, aku sampai mual," lanjutnya.
"Kau sakit?" Tanya Jimin khawatir, mengecek dahi Minji menggunakan telapak tangannya. "Tapi, kau tidak demam." Jimin justru menjawab pertanyaan yang ia lontarkan sendiri.
Pria itu pun akhirnya membuang nafas lega saat istrinya menggeleng. "Aku tidak sakit. Hanya tidak tahan bau badan, oppa," kekehnya.
"Iya.. iya.. aku mandi. Panaskan saja makan malamnya, Ji, aku mandi air dingin saja," ujarnya lalu menuju kamar mandi.
****
"Pagi tadi Seokjin oppa menelponku." Minji membuka percakapan saat dirinya dan juga Jimin tengah menyantap makan malam yang telah selesai ia panaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seulpeun Sarang | Park Jimin | 슬픈사랑 | COMPLETED ✔
FanfictionPark Jimin harus menerima kenyataan bahwa Lee Eunhye calon tunangannya mendadak mati bunuh diri. Tuan Park Junsung- Ayah Jimin kembali menjodohkan anaknya dengan gadis lain yaitu Kim Minji. Park Jimin marah dengan keadaan- kelakuannya berubah menjad...