"Terimakasih telah meluangkan waktumu untuk menjenguk Jena, Minji ssi."Seokjin membuka suara tepat saat ia menutup pintu kamar Jena. Berjalan beriringan dengan wanita yang memiliki sejuta pesona untuk menyusuri turunan anak tangga menuju ruang tamu rumahnya.
"Aku memang ingin bertemu dengan Jena, putri dari Taehyung oppa," jawab Minji dengan senyuman tulus membuat debar jantung Seokjin berpacu begitu cepat melihat wanita itu tersenyum.
"Bisa kita berbincang sebentar?" Tanya Seokjin sembari merentangkan tangannya menunjuk sofa, bermaksud memberi kode pada Minji agar berkenan untuk duduk.
Wanita itu pun menurut dalam diam, "sebentar saja, Jimin pasti cemas menungguku di rumah." Seokjin pun mengangguk dengan hati mencelos kecewa. Bertanya-tanya tanpa suara mengenai perasaan Minji pada Jimin. Apa wanita itu benar-benar telah jatuh pada pesona Jimin?
"Mewakili nama Lee Eunhye, adik kandungku, aku bermaksud meminta maaf atas perbuatannya yang sudah ia lakukan pada Taehyung, dan... juga padamu."
"Kau tidak memiliki kesalahan apapun padaku, Seokjin ssi. Tidak perlu meminta maaf."
"Aku memiliki andil sebagai kakak kandung Eunhye, dan... jika kau berkenan aku akan menceritakan semuanya padamu," ujar Seokjin, mengunci kedua manik indah milik Minji. Wanita itu dapat melihat pancaran ketulusan dari sana.
Pun Minji turut membalas tatapan ketulusan dari Seokjin. "Kau tahu, Seokjin ssi." Ia mengeluarkan nafas sejenak, "Kejujuran dan fakta memang menjadi suatu hal yang penting di mana kaki kita berpijak. Tetapi, ada kalanya tidak tahu apapun akan lebih baik daripada mengetahui kisah di balik cerita yang faktanya belum tentu bisa kita terima dengan baik. Aku tidak berada dalam posisi Eunhye, tidak sepantasnya apabila aku menghakimi perbuatan adikmu. Tak luput dari kesalahan yang Eunhye lakukan, Taehyung oppa pasti ikut andil di dalamnya. Yang perlu aku yakini sekarang adalah alasan Taehyung oppa menyembunyikan semuanya dariku hanya demi kebaikanku, dan demi kebaikan semua orang--
--aku sangat mengenalnya. Taehyung oppa akan selalu mementingkan kepentingan orang lain daripada kepentingannya sendiri."
Seokjin masih enggan untuk melepas tatapannya pada Minji. Menatap semakin lamat netra wanita tersebut yang berubah menjadi sendu. Seokjin tahu, jauh di lubuk hati Minji ia tengah merasakan kekecewaan yang begitu dalam. Mengetahui fakta bahwa pria yang begitu ia percaya ternyata menyembunyikan rahasia cukup besar.
Bukankah Minji wanita yang luar biasa? Bagaimana bisa ia menyikapi semua yang terjadi dengan begitu tenang? Minji benar-benar memiliki pemikiran yang sangat dewasa. Tak bisa dipungkiri jika ia menyetujui apa yang wanita itu katakan.
Ada kalanya tidak tahu apapun akan lebih baik daripada mengetahui kisah di balik cerita yang faktanya belum tentu bisa kita terima dengan baik.
"Aku akan menerima permintaan maafmu, jika hal itu akan membuatmu menjadi jauh lebih baik," lanjut Minji.
"Jimin sungguh beruntung memiliki seorang istri sepertimu." Seokjin tersenyum tipis. "Minji, ssi. Bagaimana jika aku merebutmu dari tangan Jimin?"
Kedua mata Minji membola, terkejut dengan pertanyaan yang Seokjin lontarkan. "Aku dan Jimin memiliki kesepaka--"
"Aku tahu," potong Minji sebelum Seokjin menyelesaikan kalimatnya. "Kau mengetahuinya?" tanya Seokjin cukup terkejut, yang dijawab Minji dengan satu kali anggukan kepala. "Darimana kau tahu tentang hal itu, Jimin menceritakannya padamu?". Wanita itu menggeleng, "Tidak, aku mendengar perbincangan kalian. Saat itu, aku telah sadar dan mendengarkannya hingga selesai."
KAMU SEDANG MEMBACA
Seulpeun Sarang | Park Jimin | 슬픈사랑 | COMPLETED ✔
FanficPark Jimin harus menerima kenyataan bahwa Lee Eunhye calon tunangannya mendadak mati bunuh diri. Tuan Park Junsung- Ayah Jimin kembali menjodohkan anaknya dengan gadis lain yaitu Kim Minji. Park Jimin marah dengan keadaan- kelakuannya berubah menjad...