Warning! Chapter ini full flashback kisah Minji dan Taehyung.
***
Minji mengingat jika dirinya memiliki kenangan yang begitu manis, serta indah bersama Park Taehyung. Saat musim dingin, ketika butiran salju turun menapaki bumi, tidak begitu lebat, namun mampu membuat tulang-tulang seakan tertusuk menahan dinginnya malam itu.
Dan anehnya, walaupun udara malam itu terlampau dingin, tubuh Minji tetap mampu merasakan kehangatan.
Di bawah sinar rembulan, di temani oleh cahaya bintang yang sungguh sangat cantik jika di lihat. Semakin lama dipandang, cahaya bintang itu akan semakin indah.
Terlebih Minji yang memang berada dalam dekapan Taehyung, serta kobaran cahaya panas dari api unggun yang berada di depan mereka berdua. Dengan posisi berpelukan bermodalkan satu mantel yang super tebal, justru menjadi sebuah alasan untuk mereka semakin menempelkan tubuh, duduk merapat tanpa menyisakan jarak di atas kayu tua yang dibentuk sedemikian rupa.
Hangat suhu tubuh Taehyung yang Minji rasakan, seakan mampu menghantarkan uap panas merambat hingga wajahnya, sukses membuat pipi gadis itu memerah.
Apalagi ketika Taehyung mengucapkan kalimat-kalimat yang semakin membuat jantungnya berdegup begitu kencang.
Sungguh sangat romantis, fikir Minji saat itu.
Rembulan, cahaya bintang, dan butiran salju berwarna putih, serta pria di sampingnya yang sedang menggunakan topi baret, menjadi paket lengkap yang dikemas sedemikian rupa menjadi sebuah kata kebahagiaan yang pernah dirasakannya.
"Oppa, jika bintang-bintang itu tidak menampakkan diri, apakah rembulan tetap terlihat indah?"
Minji memecah keheningan yang cukup bertahan lama karena mereka tengah terlarut menikmati suhu tubuh dalam dekapan yang diciptakan.
"Rembulan akan selalu terlihat indah, meski tanpa kehadiran bintang."
"Kenapa seperti itu? Rembulan dan bintang bukankah telah menjadi satu paket lengkap?"
Pria itu hanya tersenyum, kepalanya menengadah ke atas, melihat objek berbentuk bulat sempurna yang menjadi bahan pembahasan wanita di sampingnya.
"Rembulan itu hanya satu, namun bentuknya yang selalu berubah-ubah serta cahaya indah yang dipancarkan menandakan jika rembulan memiliki karakteristik tersendiri. Keindahannya sangat sulit untuk diartikan. Yang jelas, menurut pengamatanku, rembulan akan selalu tampak indah, dan Kehadiran bintang tentu saja akan semakin membuatnya jauh lebih sempurna, dan jauh lebih cantik....
Namun, apa kau tahu? Tanpa kehadiran bintang pun rembulan akan selalu terlihat indah dan cantik di mataku--"
"--sepertimu."
Dalam sekejap kepala Minji tak lagi berada di pundak Taehyung, ia ikut mendongak untuk menatap paras prianya yang luar biasa tampan dengan bantuan cahaya rembulan. Mata gadis itu tak berkedip, tercengang mendengar apa yang dilontarkan pria yang sangat dicintainya tersebut.
"Wow."
Hanya satu kata yang ia lontarkan tanpa berpaling menatap wajah yang tak pernah bosan untuk ia nikmati.
"Oppa benar-benar pintar merayu sekarang."
"Kau sebut itu merayu?" Tanya Taehyung dengan tawa kecil.
"Hm, kau merayuku." Berulang kali Minji menganggukkan kepala seraya menyipitkan mata, berfikir darimana pria yang ada di sampingnya belajar merangkai kata demi kata menjadi susunan kalimat yang nyaris membuat debaran jantungnya berhenti berdetak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seulpeun Sarang | Park Jimin | 슬픈사랑 | COMPLETED ✔
FanfictionPark Jimin harus menerima kenyataan bahwa Lee Eunhye calon tunangannya mendadak mati bunuh diri. Tuan Park Junsung- Ayah Jimin kembali menjodohkan anaknya dengan gadis lain yaitu Kim Minji. Park Jimin marah dengan keadaan- kelakuannya berubah menjad...