~SEULPEUN SARANG~
Minji mengerjapkan kedua matanya, melihat ke sekeliling ruangan yang didominasi dengan warna putih. Bau menyengat yang begitu khas menerjang indera penciumannya.
Ia menolehkan kepalanya ke samping. Melihat Jimin yang sedang tertidur dengan wajah damai sembari memeluk tubuhnya.
Menatap lekat wajah pria di sampingnya, membuat Minji tersenyum tipis ketika melihat dan menelisik suaminya ternyata memiliki wajah benar-benar tampan. Hidungnya mungil namun tetap mancung, kulitnya putih bersih menyerupai mutiara. Jimin benar-benar terlihat seperti bayi di saat tidur, penuh kedamaian, seolah tak memiliki dosa sedikitpun.
Pipinya menggembung lucu, bibirnya yang berwarna pink merekah tampak maju ke depan.
Minji menyadari jika dirinya telah terjatuh pada pesona Jimin.
Ia mengangkat tangannya yang tertancap jarum infus. Jarinya bergerak perlahan menyusuri wajah damai suaminya. Membetulkan poni Jimin yang terjuntai agar tak mengganggu tidurnya. Kini jari Minji menyentuh hidung suaminya, lalu merambat turun pada birai tebal Jimin.
Menyentuh, serta membelai dengan sangat pelan. Tak ingin jika Jimin terganggu dari tidurnya saat ia tengah menjelajahi paras tampan sang suami.
Tanpa Minji sadari cairan liquid turun begitu saja dari sudut matanya, air mata tersebut seolah turun menunggu waktu yang tepat. Menunggu saat di mana Jimin membuka matanya, lalu panik saat pertama kali ia mengerjapkan mata yang ia lihat justru Minji yang telah berderai air mata.
"Ji, kenapa menangis? Kau merasakan sakit? Dimana? Katakan padaku, aku akan memanggil dokter," ujar Jimin cemas, sigap terbangun dengan posisi duduk.
Minji menggeleng, menarik lengan Jimin, menyuruh suaminya dalam diam agar kembali tidur di sampingnya. Dan Jimin menuruti keinginan istrinya. Sedikit heran dengan tingkah manja istrinya.
"Sebentar saja.. biarkan seperti ini, sebelum.... oppa menyerahkanku pada Seokjin."
Jimin tercekat mendengar perkataan istrinya. Bertanya-tanya dalam hati, apa Minji mendengar semua percakapannya dengan Seokjin? Padahal, sebelum obrolan serius itu terjadi, Jimin sempat memastikan jika Minji belum tersadar.
Jadi, Minji mendengar semuanya? Sampai mana istrinya mendengar percakapannya dengan Seokjin?
Dan satu lagi, hati Jimin berdesir hebat, ketika rungunya mendengar suara lemah begitu lembut, mendengar Minji memanggilnya dengan sebutan 'oppa'.
Pasalnya, ini pertama kalinya Minji memanggilnya oppa. Hati Jimin berdesir aneh, seperti ada luapan rasa bahagia saat Minji mengatakannya.
"Jadi, kapan oppa akan memberikan surat cerai? Prosesnya akan mudah, mengingat kita berdua tidak memiliki tanggungan...
KAMU SEDANG MEMBACA
Seulpeun Sarang | Park Jimin | 슬픈사랑 | COMPLETED ✔
FanficPark Jimin harus menerima kenyataan bahwa Lee Eunhye calon tunangannya mendadak mati bunuh diri. Tuan Park Junsung- Ayah Jimin kembali menjodohkan anaknya dengan gadis lain yaitu Kim Minji. Park Jimin marah dengan keadaan- kelakuannya berubah menjad...