22

1.5K 170 26
                                    

~SEULPEUN  SARANG~

"Good morning, Minji eonni," sapa Mina dengan senyum mengembang menghiasi wajahnya yang cantik.

"Cerah sekali seyummu, Mina. Seperti telah dilamar Yoongi oppa saja," jawabnya sembari membalas senyuman Mina. 

Mina menunduk malu-malu, wajahnya memerah, tersipu mendengar ucapan Minji. Membuat Minji menyadari sesuatu.

"Yaaaaa! Jadi, Yoongi oppa benar telah melamarmu?" 

Rona wajah Mina semakin memerah, mengisyaratkan jika dirinya benar-benar tengah merasakan kebahagiaan. "Pelankan suaramu, eonni, yang lain bisa mendengarnya, aku malu," jawab Mina sembari meletakkan telunjuk di bibirnya, memberitahu Minji untuk mengontrol teriakannya yang telah menggema di ruangan guru. Untung saja, ruangan guru tengah dalam keadaan sepi, pikir Mina. Mina hanya tidak ingin mengumbar kabar bahagianya terlebih dahulu, sampai dirinya benar-benar menyebar undangan pernikahannya dengan Min Yoongi, kekasihnya. 

"Dengan cara seperti apa Yoongi oppa manusia paling dingin seantero muka bumi melamarmu? Aku penasaran, Mina! Cepat ceritakan padaku!"

Mina dibuat terkekeh atas antusias yang Minji perlihatkan padanya. Lalu, Mina pun menceritakan kejadian demi kejadian yang membuatnya bahagia, seolah hatinya memiliki sayap yang mampu membawanya terbang ke atas langit. Tak tanggung-tanggung, kebahagiaannya mampu membawanya menembus hingga langit ketujuh. Sangat hiperbola tentunya, seperti hati Mina yang seakan hampir meledak merasakan kebahagiaan. 

Setelah Mina selesai menceritakan semuanya kepada Minji tanpa ada yang terlewat, Minji justru tertawa terbahak-bahak. Membuat Mina kesal atas reaksi yang ditunjukkan Minji.

"Yaaa.... berhenti tertawa, eonni."

"Bagaimana bisa ia mengajakmu bermain jungkat-jungkit, lalu melamarmu menggunakan lagu seesaw dari suga BTS? Apalagi, setelah itu kau terkejut dibuatnya, tiba-tiba turun dari jungkat-jungkit, dan membuat Yoongi oppa terjungkal.  Cerita yang sangat menggelikan, Mina." Minji kembali tertawa hingga sudut matanya mengeluarkan air mata-- saking lucunya.

"Aku juga tidak tahu, darimana Yoongi oppa mendapatkan ide konyol tersebut," ujar Mina, ikut terkekeh.

Saat sedang asik tertawa, Minji tidak menyadari saat syal yang menutup lehernya terjatuh menjuntai ke bawah. Membuat Mina mendadak berhenti tertawa tiba-tiba, lalu memicingkan penglihatannya ke arah leher Minji dengan adanya  bekas cekikan yang terlihat sangat jelas.

"Eonni, lehermu... seperti ada bekas cekikan," tanya Mina sembari mendekatkan kepalanya menuju leher Minji, takut jika ada yang salah dengan penglihatannya.

Minji terkesiap, dengan cepat ia kembali melilit syalnya yang terjatuh kembali menutupi lehernya. Tidak ingin Mina menyadarinya.

"A-ah t-tidak, kau salah lihat, Mina. A-alergi, benar, a-aku sedang menutupi bekas alergiku."

Mina menaikkan sebelah alisnya, menatap rupa Minji sangat dalam. Mina tentu tahu, jika Minji sedang menutupi sesuatu dari dirinya. "Eonni, pernikahanmu baik-baik saja? Park Jimin, memperlakukanmu dengan baik, kan?"

"Te-tentu saja, pernikahanku baik-baik saja, apa yang kau pikirkan?" jawab Minji gugup.

"Benarkah? Eonni sedang tidak menutupi sesuatu dariku?"

"Apa yang harus kututupi? Percayalah, tidak ada sesuatu yang terjadi padaku," bohong Minji, agar Mina tak lagi menanyakan perihal lebam di lehernya.

Seulpeun Sarang | Park Jimin | 슬픈사랑 | COMPLETED ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang