"Mau mampir atau enggak, nih?" Tanya Jennie begitu mobil milik Yoongi berhenti di-depan rumah Jennie.
Yoongi melirik arloji-nya yang menunjukkan jam sembilan malam lalu tersenyum dan menggeleng, "Istirahat ya. Nanti gue call." Ucap Yoongi.
Jennie tersenyum samar, lalu mengangguk sebagai jawaban. Gadis itu segera melangkah masuk ke-gerbang rumahnya— lalu melambaikan tangan sekali lagi sebelum mobil Yoongi mulai melaju sampai akhirnya menghilang dari pandangan Jennie."Malem amat pulangnya nih pacar-nya Yoongi." Goda Namjoon yang sedang mengambil snack di-meja makan. Kebiasaan keluarga Kim; makan snack malam-malam.
Jennie hanya melotot kepada abang-nya itu lalu berjalan keatas. Sudahlah, berdebat dengan Namjoon tidak akan ada akhirnya.
Setelah bersih-bersih; memakai skincare dan mengganti baju, Jennie membaringkan dirinya di-ranjangnya. Setelah mendengar getaran yang di-selingi dengan suara nada dering yang berasal dari handphone-nya, gadis itu mulai tertawa tidak jelas— layak-nya seorang bucin pada umumnya.
Ya jelas, kan Yoongi yang menelpon. Memangnya siapa lagi yang belakangan ini paling rajin menelpon Jennie kalau bukan Yoongi?
"Hai pacar."
"Jijik lo, yuk musuhan lagi."
"Jangan dong. Nanti siapa yang rela meluk gue lagi?"
"Siapa juga yang mau meluk anjing,"
"Udah baik nih gue call. Jangan sampe gue lemparin batu dah rumah lo."
"Mana berani. Kan ada pacar homo lo si bang Namjoon."
"Gue pukul nih Jen."
"Pake apa?"
"Pake cinta."
Diam. Jennie yang merona campur malu dan Yoongi yang sibuk tertawa dalam diam di-seberang sana.
"Duh tiba-tiba laper. Pengen makan martabak."
"Perut lo itu dari karet ya? Makan-nya banyak banget."
"Bersyukur lo dapet pacar yang doyan makan. Daripada yang kurus tepos,"
Tawa Yoongi terdengar dari seberang sana. "Sebentar ya Jen. Ada urusan penting,"
Baru mau Jennie jawab, pria itu sudah menutup telepon. Helaan napas dari gadis itu terdengar. "Ngapain sih si Yoongi?" Gumam gadis itu.
🦋
anjing: keluar dong
anjing: saya bawa sesajen nihGadis itu mengernyit melihat notifikasi dari Yoongi. Dengan segera Jennie berlari ke-bawah, tidak mempedulikan Namjoon yang menatapnya secara aneh.
Senyuman jelas terpampang di-wajah gadis blasteran itu begitu keluar. Bayangan seorang pria di-depan gerbang yang sedang menenteng plastik berwarna biru membuat gadis itu makin mendekat.
"Ngapain sih lo?" Jennie tertawa saat melihat Yoongi. Sambil merapatkan jaket leather hitam-nya, Yoongi menjawab. "Ngasih sesajen buat ratu dari hati gue."
Jennie menerima plastik yang diberi oleh Yoongi, lalu tercengang saat mencium wangi martabak cokelat kesukaan-nya. "Anjir.. Niat juga lo." Jennie memeluk pria itu kesenangan.
Pipi putih pria itu mulai memerah, malu karena Jennie memeluknya tiba-tiba. "Makan abis itu tidur. Jangan nonton Riverdale, bisa besok." Kata Yoongi— tahu jelas kalau Jennie akan menonton Riverdale— salah satu seri Netflix kesukaan Jennie.
"Iya iya deh.." Gadis itu cemberut, menatap Yoongi yang tersenyum sambil melambaikan tangan. Pria itu mulai berjalan kearah mobilnya.
"Yoongi!" Panggil Jennie. Pria bermarga Min itu menengok, lalu mengangkat alisnya sebagai tanda tanya. Jennie tersenyum lebar lalu mengecup pipi pria itu.
"You better drive safely, idiot." Kata Jennie sambil tertawa.
Sial, Jennie sepertinya hobi sekali membuat Yoongi merona.
🍰
gimana nih part ini? aku mau update banyak soalnya mau hiatus lima hari PAT HAHAHAHA :") mau nangis.
kalo ga vomment, aku gabakal lanjut neh tapi HEHEHE. komen dong di part ini siapa yang lebih bikin baper, jennie ato suga?
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuh Tapi Menikah | Yoongi & Jennie [✔️]
FanfictionKim Jennie. Wanita campuran New Zealand - Korea itu selalu membenci musuh-nya yang sering sekali berbuat jahil padanya, Min Yoongi. Tapi, mereka berdua terjebak di-perjodohan bodoh yang di-rancang oleh kedua orangtua mereka. Akankah mereka tetap ber...