PLAY MULTIMEDIA-NYA. BIAR LEBIH ENAK GITU NGEFEEL. GECE. NOW.
Yoongi menatap Mama dan Papa-nya, yang sedang menatap-nya sedikit sinis dengan bingung.
Di-minumnya kopi hangat yang barusan pria bermarga Min itu buat, lalu membuka suara, "Kenapa?"
Ya kaget, lah, lagi bikin kopi tiba-tiba dipanggil. Mana kesan-nya tegas gitu, Yoongi kan, gak ngapa-ngapain.
"Kamu ngelakuin apa?"
Lah apaansih.. -Yoongi
"Ya.. bernapas," Kata Yoongi. Mama dan Papa Min menghela napas. "Maksudnya.. Ke Jennie."
Pria itu langsung membuang pandangan kearah lain, lalu menatap kedua orangtua-nya. "Emang kenapa?"
"Ya.. Tadi ada telepon masuk dari Mama Kim." Ucap Mama Min. Yoongi hanya mengangguk— mendengarkan. "Dan katanya, Jennie mau nge-batalin perjodohan ini. Gadis itu katanya udah capek."
Deg. Mata Yoongi membulat.
🚍
Senin.Begitu selesai memarkirkan mobil lamborghini kesayangan-nya, Yoongi berjalan menaiki tangga ke-lantai tiga sekolah, lalu memasuki kelas.
Setelah menaruh tas-nya, pria itu mengedarkan pandangan ke-sekitar lalu mata-nya terfokus di-meja sebelah Jisoo. Masih kosong. Berarti, Jennie belum datang.
Pria itu memutuskan untuk berjalan kearah Jisoo. "Soo, mana si Jennie?"
Gadis itu menatap Yoongi malas. "Lo apain Jennie, sih, waktu hari Jumat?" Tanya Jisoo kesal. Yoongi hanya terdiam.
"Cewek lo itu, sakit dari hari Sabtu. Makanya hari ini, dia gak masuk. Lagian kalian udah putus, kan? Gak usah kepo lagi tentang temen gue." Ketus Jisoo.
P-Putus?
Astaga, segitu bencikah Jennie terhadap Yoongi? Sampai harus bilang ke Jisoo kalau mereka sudah putus?
"Ayo ke-kantin!" Bel pulang sekolah berbunyi, dan Taehyung merangkul Yoongi agar mereka bisa berjalan berbarengan menuju kantin— well, tepatnya kantin belakang, tempat geng Yoongi biasa berkumpul.
"Kayaknya hari ini gue kagak bisa ngumpul, deh." Ucap Yoongi. Taehyung mengernyit, "Tumbenan."
"Iya, ada urusan— harus ke-rumah orang." Sahut Yoongi. Taehyung hanya mengangguk lalu berjalan bersama Jungkook dan Jimin ke-belakang kantin, sementara Yoongi berjalan keluar.
"Y-Yoongi?" Mama Kim yang kelihatan-nya sedang menyiram tanaman langsung menatap pria itu heran. Kemarin— Jennie bilang kalau hubungan gadis itu dengan Yoongi tidak bisa di-lanjutkan lagi; bahkan Jennie minta perjodohan bodoh mereka itu agar di-batalkan. Lalu, Yoongi kenapa disini?
"Tante," Sapa Yoongi dengan canggung sambil menggaruk-garuk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal. "Ngapain kesini, Yoongi?" Tanya Mama Kim.
"Jennie.. Sakit, ya, tante?" Yoongi balas bertanya— secara tidak langsung pria itu sudah memberi tahu kenapa ia kesini; mengunjungi Jennie.
Mama Kim menghela napas mendengar pertanyaan Yoongi; agak lega karena ternyata Yoongi masih peduli dengan Jennie, dan juga khawatir teringat Jennie hanya minum air— menolak makan— yang bukan seperti Jennie. Biasanya waktu sedang sakit, gadis itu paling semangat makan karena ingin cepat-cepat sembuh.
"Jennie belum mau makan apa-apa dari kemarin, Yoongi. Dia cuma nerima air putih— kalau kita ngasih makanan dia diem aja. Kayak orang galau," Ucap Mama Kim. Yoongi terdiam, pria itu tampak sedih sebelum kemudian tersenyum tipis.
"Yoongi boleh keatas kan, tante?" Tanya Yoongi. Mama Kim terdiam, lalu mengangguk. "Boleh, samperin aja."
Pria itu menyusuri tangga, memberhentikan langkah-nya di-depan pintu putih Kim Jennie. Yoongi mengetuk pintu dengan tangan yang gemetar.
Mendengar tidak ada jawaban, pria itu memberanikan diri masuk ke-dalam kamar. Mendapati gadis yang sedang terkapar lemah di-kasur king size yang dihiasi lampu-lampu yang kata Jennie tumblr itu.
Min Yoongi berjalan kearah Jennie; yang ia tahu sebenarnya sedang pura-pura tertidur— mungkin ingin menjauhi Yoongi.
"Kim Jennie."
Melihat Jennie yang masih pura-pura tertidur— Yoongi menghela napas. "Jennie, gue tau lo bangun. Buka mata lo atau gue cium bibir lo."Gadis itu langsung cepat-cepat membuka mata— sebelum kemudian terdiam tanpa ekspresi melihat Yoongi. "Jennie," Panggil pria itu.
Jennie hanya menatap pria itu tanpa ekspresi— sebelum kemudian berkata, "Lo salah liat waktu di-kamar mandi. Karena gue, gue..."
Yoongi terdiam begitu melihat Jennie yang mulai mengeluarkan air mata. Pria itu ingin menenangkan, namun sepertinya sekarang waktu yang tidak tepat untuk memeluk gadis itu dan berkata bahwa semuanya akan baik-baik saja.
"Gue yang di-tampar duluan sama Suran! Gue tau lo gak bakal percaya sama gue, tapi sumpah, gue gak bakal mau nampar dia kalau dia gak nampar duluan! You know me, gue gak—"
Cup. Kecupan di-bibir itu.. Berhasil membuat Jennie terdiam seribu bahasa. Dua detik kemudian, gadis yang baru saja berhasil memproses semuanya itu langsung memerah wajahnya— menatap Yoongi malu campur kebingungan; bukan-nya Yoongi marah dengan-nya karena kesalahpahaman waktu itu?
Seolah tahu apa yang Jennie pikirkan, Yoongi tersenyum tipis. "Gue liat semuanya, Jennie."
Perkataan Yoongi barusan membuat Jennie makin bingung— lantas, mengapa pria itu langsung pergi dan bahkan melepaskan tangan gadis itu waktu itu?
Lagi-lagi, seperti sedang membaca pikiran Jennie, Yoongi melanjutkan omongan-nya, "Gue cuma pura-pura marah sama lo. Gue mau bikin Suran nyesel karena udah ganggu lo. Gue juga minta maaf waktu itu beneran gak percaya sama lo."
Perasaan Jennie langsung lega setelah itu. "Terus.. Sekarang lo mau ngapain?"
"Gue ada rencana buat bikin Suran kapok, sayang."
S-Sayang?
Melihat Jennie yang langsung terdiam dengan pipi yang memerah membuat Yoongi makin gemas, pria itu memeluk Jennie habis itu.
"Gue sayang banget sama lo, Jen."
"G-Gue juga, Yoongi."
🚍
konflik bentaran doang kAAAN abis itu balikan lagi uhuy.
gimana nih, panjang bgt anying 846 words.. btw, ada kata-kata buat mba suran? bentar lagi mau di bikin kapok nih.
vomment & follow, ato ga lanjut bye
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuh Tapi Menikah | Yoongi & Jennie [✔️]
FanfictionKim Jennie. Wanita campuran New Zealand - Korea itu selalu membenci musuh-nya yang sering sekali berbuat jahil padanya, Min Yoongi. Tapi, mereka berdua terjebak di-perjodohan bodoh yang di-rancang oleh kedua orangtua mereka. Akankah mereka tetap ber...