thirty

2.8K 304 9
                                    

tolong play multimedia diatas ya, agar lebih enak dan ngena saat membaca :)

Pelajaran olahraga, pelajaran yang paling Jennie benci. Selain karena capek dan membuat gadis itu berkeringat— lutut gadis itu sedang sakit karena kemarin saat ekskul cheers gadis itu lupa pemanasan.

"Beneran lutut lo gak pa-pa dipake buat lari?" Lisa menatap Jennie khawatir. Gadis bermarga Kim itu memaksakan senyum, lalu mengangguk. "Kalau cuma diem disini, rasanya kayak gue loser." Sahut Jennie.

Rose dan Jisoo yang berada di-sebelah Lisa dan Jennie hanya mengangguk. "Kalau udah gak bisa lari lagi, bilang gue aja." Jisoo menarik tangan Jennie pelan untuk memulai lari.

Dan, guess what? Baru lima menit berlari, lutut Jennie sudah mulai sakit dan lemas. Gadis itu meringis pelan, tidak ingin membuat teman-temannya khawatir.

Tapi, Yoongi melihat semuanya. Bagaimana gadis itu berlari sambil meringis kesakitan, kadang meraih lutut-nya dan mengusapnya perlahan. "Ck, maksain diri. Kebiasaan, bikin diri sendiri sakit." Kata Yoongi dengan senyuman.

Tepat setelah pria bermarga Min itu berbicara— Jennie jatuh. Gadis itu meringis kesakitan, tangan gemetar-nya meraih lututnya.

Jisoo, Rose, dan Lisa panik. Begitu juga dengan teman sekelas mereka dan Pak Nam. "AWAS!" Seru Yoongi sambil membawa gadis itu ke-gendongannya.

Taeyong menatap kejadian itu dengan alis yang mengkerut. Mata pria itu menatap Yoongi tajam.




"SAKIT GILA!" Jennie menarik rambut Yoongi ketika pria itu mulai menekan plastik berisi es batu ke-lututnya yang memar.

"Gue yakin pasti lo gak ngobatin lutut memar lo kemarin. Dasar males." Kata Yoongi sambil tersenyum tipis. Jennie berdecak— masih malas meladeni pria itu.

"Udah, udah." Yoongi menyudahi aktivitas itu lalu menatap Jennie yang sekarang hanya diam. Mata coklat gadis itu lebih memilih menatap jendela yang menampilkan taman dan lapangan sekolah daripada menatap mata coklat milik pria bermarga Min itu.

"Gue minta maaf karena kesan-nya gue gak percaya sama lo," Yoongi mengelus rambut Jennie pelan. "Gue cuma bingung aja kenapa orang yang kerjaan-nya ketawa dan senyum kayak Suran bisa jadi jahat gitu. Entah, Jen. Gue udah gak ngerasain apa-apa kalau di deket dia, tapi yang gue tau dia orangnya cerah– gak kayak yang lo deskripsiin kemarin."

"Kalau sama gue, lo ngerasain apa-apa emang? Gak, kan?" Jennie menatap mata coklat Yoongi.

Pria itu tersenyum, meraih tangan Jennie dan menaruhnya di-dada. Gadis itu bisa merasakan hati Yoongi yang sedang berisik— pria itu deg-degan.

"Kalau sama lo.. I feel butterflies in my stomach. I love you more than anything Kimeh, maksudnya Min Jennie."

"Min Jennie? Ngarep lo."

"Eh bener, kan kita nikah Sabtu ini. Papa sama Mama kita mau pernikahan-nya lebih cepet."

"HAH?!"

                                  •

sabar ya jen. btw sedih banget tadi jennie panic attack di shopee manila soalnya ruangannya kecil tapi banyak orang.. ㅠㅠ kesel bgt sama shopee manila.

Musuh Tapi Menikah | Yoongi & Jennie [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang