Part 5 - Pertemuan Pertama

186 76 53
                                    


Sebuah kisah yang akan dirindukan suatu saat nanti

...

KRIINGG
Mata pelajaran sudah habis

Fira hari ini membawa motor sendiri, ketiga sahabatnya memilih menaiki taxi untuk pulang kerumahnya. Fira sudah menghubungi Rani untuk pulang bareng tapi Rani menolaknya karena ada tugas kelompok dirumah temannya, saat ini Rani sedang fokus untuk ujian yang ingin dihadapi bagi kelas 9 beberapa bulan lagi.

Kakaknya, Nisa sama saja apa yang dirasakan oleh Rani. Terpaksa deh Fira sendirian mengendarai motor scoopy putihnya tanpa ada teman yang nebeng di jok belakang.

🍁🍁🍁

Sedikit lagi Fira akan keluar dari jalanan yang dibarisi oleh pepohonan dipinggirannya yang cukup panjang dan agak sepi ini dalam beberapa puluhan meter. Fira merasakan motornya gak enak dipakai, ban belakang goyang dan Fira pun menghentikan motornya di pinggir jalan. Sudah di duga ban belakang motor Fira bocor.

Fira mendecik sebal saat melihat ban belakangnya

"duhh.. Pake bocor lagi" Fira menengok kanan kiri siapa tahu ada teman satu sekolah yang ia kenal dan minta bantuannya atau tidak warga sini yang lewat, tapi kenyataannya tidak ada orang lewat.

"kenapa harus di tengah jalan ini sih, mana sepi lagi" Fira mengoceh sendiri menggaruk rambut kepala frustasi

Fira melihat jam tangannya pukul empat lewat empat puluh delapan menit

"udah sore pula, masa gue dorong sendirian sampe bengkel, mana bengkelnya lumayan jauh dari sini"

Fira mendesis untuk kesekian kalinya, dan terpaksa mulai mendorong motornya, tidak ada siapapun ditoang itu mungkin karena sudah sore, jadi orang-orang sekitar mulai mengandang dirumahnya.

Pulang sekolah Fira tidak langsung pulang karena mengikuti les yang mendadak hanya satu jam, mangkanya sekarang hampir menunjukan jam 5 sore.

Saat beberapa langkah ia mendorong motornya, tiba tiba datang seorang pria dari belakang membawa motor vixion hitam, berjaket kulit hitam, helm hitam, bertubuh tinggi dan berhenti di hadapan Fira.

Firasat Fira tidak enak, takut dan tegang ketika pria itu melepas helm dan turun dari motornya. Fira meneguk ludah beberapa kali, denyut jantung tidak karuan, ia sangat takut.
Fira mundur satu langkah saat pria berjaket hitam itu mulai menghampirinya dan pria itu bertanya

"ada yang bisa saya bantu?" tanya pria misterius itu, Fira menelan ludah lagi

"lo siapa? Jangan deket deket" ucap Fira refleks dan mengangkat tangan kanannya, memperlihatkan telapak tangan ke arah pria itu, menstopkan langkah pria itu.

Dan pria misterius itu berhenti tapi tidak melepas tatapan lekat kepada Fira. Fira terus menunduk takut dengan tubuh gemetar.

Pria itu melepas jaket hitamnya dan mengerahkan ke kedua lengan tangannya, Fira mengangkat pelan kepalanya dan menatap pria itu. Fira mensadari bahwa pria dihadapannya itu menggunakan pakaian seragam sekolah.

"lo.. Lo mau apa? Lo siapa?" tanya Fira gugup
Pria itu mengangkat sebelah bibir, tersenyum sinis

"ada yang bisa dibantu?" tanya ulang pria itu

"kenapa motornya?" pria itu melirik ban belakang motor Fira "bocor ya?" lanjutnya

Fira sekilas melirik kebelakang melihat ban

"iya" jawab Fira simple

"mau ditemenin kebengkel?" tawar pria itu

"gak usah, gue bisa sendiri" jawab Fira menolaknya dengan cepat

Rindu tak Terbalas (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang