...
"Aw, dimana ini" gumam Sofy sadar dari pingsannya
Mulut Sofy menganga melihat Rani terpejam, dan kedua tangannya terikat, Sofy tersadar tangan sendirinya juga diikat.
"Rani" lirihnya, Sofy mendekat ke Rani.
"Rani bangun" ucap Sofy menyenggol Rani
Rani perlahan membuka mata dan berkata
"Sofy, cari jalan keluar dan kaburlah, tinggalkan gue disini, gue ga kuat lagi"
"Ngga, Ran lo harus kuat gue akan cari cara buat kabur dari sini"
"Tolong dengerin kata gue Fy" ucap Rani, Sofy terus menggeleng dan meneteskan air mata.
"Berhenti" cegah Fajri dari jauh ia melihat sebuah markas
"Kenapa Jri? " tanya Fira
"Ada markas disana" jawabnya
Mereka pun mendekati markas itu dengan hati-hati.
Tak sengaja mereka melihat seorang gadis dan pria paruh baya sedang berbincang didepan markas.
Sontak mereka pun mengumpat dibalik semak-semak.
"Om Marko, terimakasih kerjasamanya" ucap gadis itu
"Santai aja dek, ini juga salah satu rencana om" balasnya
"Yaudah, om mau kasih makanan dulu ke Rani" lanjutnya
"Makanan! Gausah, biar mereka mati kelaparan" ucap gadis itu.
Fajri, Fira, Nisa dan Farhan pun terkejut mendengar percakapan mereka.
"Gadis kejam, ternyata benar Rani disekap ditempat ini" ucap Fajri pelan
"Marko" lirih Farhan
"Om kenal dia?" tanya Nisa yang disebelahnya
"Dia pemilik perusahaan avando, yang bersaingan dengan perusahaan om" jelas Farhan
"Apa" kejut Fira
Fajri menutup mulut Fira yang terdengar sedikit keras.
Gadis bermasker itu menyadari, ia melihat semak-semak sedikit bergoyang.
"Ada apa dek?" tanya Marko
"Ngga"
Mereka pun berjalan keluar dari semak-semak itu.
DRRTTDRRTT
Ponsel gadis itu bergetar, ia berjalan menghindari Marko untuk mengangkat telfonnya.
"Bil, apa ada tanda-tanda Fira di Jakarta?" tanya Shella
"Fira? Kenapa?"
"Tadi gue dateng ke rumah Fira dan rumahnya sepi gada orang"
"Baik gue akan segera kabarin lagi" ucap gadis itu mematikan telfonnya
Ia menatap semak-semak itu lagi dan mendekat dengan hati-hati.
Ia bernafas lega ketika dibalik semak-semak itu tidak ada siapa-siapa.
"Kita harus berbagi tugas" ucap Fajri
"Benar, bagi dua aja, lo sama Fajri menyusup ke markas, gue dan om Farhan mancing kedua penjahat itu agar kabur dari markas" ujar Nisa
"Baik" Fira mengangguk
. . .
Nisa dan Farhan mengumpat di balik semak-semak itu lagi, sedangkan Fira dan Fajri mengumpat dibalik semak-semak yang berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rindu tak Terbalas (End)
Teen FictionMenceritakan tentang persahabatan dan percintaan remaja. Petualang masa, menemui cinta Jangan mendekati dan menjanjikan sesuatu, jika tidak meniati. Jangan ngebaperin anak orang, dia punya perasaan yang bisa berharap kepada orang yang memberi harapa...