Intinya, jangan terlalu berharap kepada seseorang.
...
"Fira, bantu gue dong ini caranya gimana?" tanya Halin memohon
"lo gak merhatikan tadi ibu jelasin?"
"gue lupa, buruan gue takut bentar lagi bagian gue yang maju" rintis Halin
Fira pasrah akhirnya ia menjelaskan kembali kepada Halin dengan caranya sendiri.
Kelas X IPA 2 sedang melakukan praktek redoks di lab Kimia secara individu. Dan sekarang bagian Halin menjelaskan sendiri dihadapan ibu Wati.
"Fira gue lulus hasilnya bagus kata ibu, makasih ya ini berkat lo" ucap Halin bangga dan memeluk Fira
"ini semua bukat berkat gue, tapi bagaimana keseriusan lo yang berusaha" ujar Fira tersenyum begitu pelukannya terlepas.
Dan akhirnya mereka berempat lulus semua dalam praktek ini. Siswa/i kelas X IPA 2 berhamburan keluar dari lab karena praktek sudah selesai, dan ruang lab akan bergantian dengan kelas XI IPA 4.
Saat Fira dan kawan-kawannya baru saja keluar dari balik pintu lab, tiba-tiba ada Riko menghadang jalan mereka.
"hai" sapa Diana dengan sigap saat pria itu berada dihadapannya.
Riko terdiam melirik Diana, tadinya Riko menghadang mereka hanya mau menghampiri Fira, Riko baru sadar ternyata Diana itu temannya Fira.
Riko mengerutkan kening mengingat-ingat wajah Diana yang sepertinya Riko mengenali dan pernah bertemu sebelumnya.
"lo kan..." ucap Riko terpotong
"iya aku yang pernah kakak tabrak" jawab Diana dengan ekspresi datar namun tatapannya penuh harap kepada Riko.
"kita belum sempat kenalan, kenalin aku Diana" ujarnya sambil menyodorkan tangannya.
"gue.." lagi-lagi ucapan Riko terpotong
"udah tau kok, kak Riko kan?"
Riko mengangguk "lo tau nama gue?" tanya Riko
"kak Riko ketua band kelas XI kan? Dan aku salah satu junior kakak"
Riko mengangguk lagi lalu melirik Fira yang sibuk ngobrol bersama Tina disampingnya, entah mereka lagi membahas apa. Fira tahu keberadaan Riko disini, tapi Fira cuek, ia melampiaskan sok sibuk berbincang dengan Tina.
"kak masih inget aku kan?" samber Halin disamping Diana
"lo kenal?" bisik Diana kepada Halin
"iya, Ha.. Ha.." jawab Riko gugup
"Halin kak" sambung Halin sambil senyum-senyum. Riko membalas senyumannya. Halin terkejut saat Riko tersenyum.
"kuat kan ya allah, dia semakin tampan jika tersenyum, manis banget" batin Halin sambil tersenyum salting.
"eh, kalian masih ngobrol? Yaudah gue ama Tina duluan kekelas ya" ucap Fira memotong perbincangan mereka.
Tak mau kedatangannya disia-sia kan Riko mencengkal tangan Fira.
"Fira, gue mau ngomong sama lo" ucap Riko
"nanti aja, gue mau ngembaliin buku paket ke perpus" jawab Fira, memang tangan satunya menampung beberapa buku paket yang sedikit kesulitan.
"gue bantuin" tawar Riko
"gak usah, lepasin tangan gue, gue kesulitan megang bukunya" tolak Fira datar
Riko pun dengan pasrah melepaskan cengkalan tangan Fira.
"ayok Fir!" ajak Tina yang sedari tadi menunggu Fira
KAMU SEDANG MEMBACA
Rindu tak Terbalas (End)
Genç KurguMenceritakan tentang persahabatan dan percintaan remaja. Petualang masa, menemui cinta Jangan mendekati dan menjanjikan sesuatu, jika tidak meniati. Jangan ngebaperin anak orang, dia punya perasaan yang bisa berharap kepada orang yang memberi harapa...