Part 46 - Ada apa?

74 8 5
                                    

Hidup adalah pembelajaran, dan rintangan adalah pengujian, tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.

.....

"Ayo, kita merapat ke lapangan" ajak Halin heboh sendiri

"Sono, gue males" ucap Fira dan Diana berbarengan.

Fira dan Diana tak menyangka mengucapkan kata itu kompak, terkejut tanpa melihat masing-masing lawan.

"Kalian kenapa si, yaudah gue sendiri ge teteg" kata Halin dan berlari ke pinggir lapangan.

"KAK RIKOO SEMANGATT" teriak Halin kegirangan, ia berdiri bergabung dengan gadis-gadis yang meneriaki Riko.

Fira dan Diana terhening saling membungkam.

DRRTTDRRTT

Ponsel Fira berdering didalam sakunya.

"Lo dimana?" Tanya seorang didalam ponsel

"Iya iya bentar lagi gue balik kok" balas Fira

"Maghrib harus udah ada dirumah" perintah Nisa didalam ponsel.

"Iya" Fira langsung menutup telfonnya

"Ada apa Fir?" Tanya Diana

"Kak Nisa nyuruh gue balik sebelum petang"

"Oh, baru juga jam 4" balas Diana, Fira tak menjawabnya, mereka kompak menoleh ke lapangan lagi.

"GOOLL" ada beberapa fans Riko yang ikut melihat pertandingan futsal itu, mereka berteriak heboh.

"Fira? Gimana kerjasama lo sama om Surya?" tanya Diana

"Pending Na, om Surya juga lagi ngurusin tugas lain kan yang lebih penting" jawab Fira

"Iyasih, gue kasih bocoran dikit yah" ucap Diana menggantung

"Bocoran apa?"

"Ngga jadi deh, nanti ga surprise"

"Ah lo, nanggung udah bikin gue penasaran" bantahnya

"Bukan gue yang akan ngasih tau, lo tunggu aja siapa yang akan ngasih tau lo" ujar Diana

"Tentang apa?"

"Musik" balas Diana singkat

"??" Fira mengerutkan keningnya dibuat penasaran sama Diana

"YEEAAYYY, TEAM UNGU MENANG"

"I LOVE RIKOO"

Teriak para gadis membuat Fira dan Diana kadang terkejut menoleh lagi ke lapangan.

"YUHUUU.. FIR, NA RIKO KEREN BANGET DIA BISA MENCETAK GOL BEBERAPA KALI, HEBAT KAN" heboh Halin lantang sambil berlari menghampiri Fira dan Diana.

"B aja" balas Fira

"Fira" panggil seorang pria menghampiri Fira

Mereka yang duduk di kursi pun menoleh ke arah suara itu.

"Gue mau ngomong" ucap Riko ketika sampai dihadapannya.

"Ngomong aja" tutur Fira mempersilahkan

"Lo ga mau ngasih ucapan selamat ke gue" ucap Riko, Fira pun berdiri.

"Cuma mau ngomong itu?"

Halin ikut berdiri disamping Fira "Selamat kak" seru Halin sambil tersenyum, Riko menghiraukan Halin dan tetap menatap Fira.

"Gue haus, ada air kah?" Tanya Riko selow, dan membuang muka karena Fira juga membalas tatapannya.

"Oh, ini kak ada air masih disegel tutupnya minum aja" ujar Halin mengambil air mineral dan memberikan kepada Riko.

Rindu tak Terbalas (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang