Part 31 - Masalah

63 16 10
                                    

Kadang seorang anak lebih memilih menghilang, untuk menguji orang tuanya jika benar-benar sayang keluarga.

...

"Nih, minum" titah Riko. Fira bangun untuk dudu, tak diduga Riko membantu membangunkan Fira.

Sial! Lagi-lagi Fira dibuat baper sama nih orang. Selesai itu Riko menaruh gelasnya dimeja.

"Tidur aja dulu, biar gue bangunin kalo jam pelajaran ganti" Fira mengangguk dan menuruti Riko.

Fira mengarahkan kepalanya membelakangi Riko dan memejamkan matanya. Setelah Fira terpejam Riko terus memandangi Fira dengan lama.

"Cewek aneh, ternyata udah mengenal lebih dalam, dia orangnya asik" kata Riko dalam hati sambil memiringkan senyumnya.

Riko duduk disofa sambil memainkan ponselnya, tidak ada notif dan lagi males main game membuatnya merasa bosan. Lalu Riko memilih membaringkan tubuhnya dan memejamkan matanya.

Sedari tadi Fira hanya pura-pura tidur, ia membuka matanya dengan was-was dan melihat Riko tertidur di sofa, Fira memandangi Riko sambil berkata..

"Kenapa dia memperlakukan gue seperti ini?" batin Fira

Lalu Fira memiringkan tubuhnya membelakangi Riko untuk benar-benar tidur.

Sudah setengah jam Fira tertidur lelap, Fira pun terbangun dan membuka matanya, ia menengok ke Riko namun Riko tidak ada di sofa.

"Kemana dia?" ucap Fira

"Emang hari ini gak ada petugas PMR apa? Kok sepi banget"

"Jam berapa sekarang?" Fira melihat jam tangannya

"Sepuluh menit lagi ganti pelajaran" ucap Fira, dan bangun dari tidurannya, lalu mengambil tasnya yang ada di sofa. Fira melangkah untuk keluar dari UKS.

Fira menghentikan langkahnya diambang pintu ketika mendengar Riko yang sedang berbicara lewat ponsel, Fira berdiri dibalik pintu untuk menguping.

"Riko gak akan jadi anak nakal, kalo Papa tidak terus nekan Riko"

Riko mendengar suara disebrang sana, Papanya sedang membentak-bentak Mamanya karena Mamanya terus membela Riko.

"Stop Pa! Jangan bentakin Mama, Riko gak suka sama sikap Papa yang kasar"

"Denger Pa! Riko gak mau pulang kalo Papa masih berantem sama Mama"

Riko langsung menutup sambungan ponselnya dengan wajah penuh amarah, tangannya mengepal lalu menonjok tembok dengan keras.

ARRGHH..

Riko membayangi kejadian waktu bandnya tampil di Jakarta, band Hixta sedang menghabiskan waktunya di sebuah cafe untuk merefresh otak dimalam hari setelah selesai tampil membintangi acara musik word di Jakarta.

Malam itu sekitar jam sepuluh malam, band Hixta keluar dari cafe dan menuju parkiran mobil. Mata Riko tidak sengaja melihat pria paruh baya dan gadis paruh baya sedang berpelukan didepan mobil.

Riko melihat dari kejauhan sebelum memasuki mobil band Hixta.

"Papa! Sama siapa?" ucap Riko pelan, saat berdiri di samping mobil.

Ya, dia Marko Papanya Riko, kedua orang itu sedang berpelukan lalu pria paruh baya itu membukakan pintu mobil untuk gadis paru baya itu, mereka tampak senang dan tersenyum bahagia.

Riko terus memandang tajam mobil Papanya itu sampai melaju jauh dan menghilang. Riko dengan sigap mengambil ponsel di saku celananya untuk menghubungi Mamanya, Fifi.

Rindu tak Terbalas (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang