Part 18 - Bakat

122 32 11
                                    


Impian kita tertantang oleh larangan orang tua, yakinlah suatu saat nanti ia akan berubah fikiran.

...

Satu minggu kemudian..

"gimana?" tanya Halin ke Fira saat mereka berada dikantin sambil menyantap makanan favorit mereka yaitu bakso.

"gue diizinin kok" jawab Fira tersenyum girang
"beneran lo boleh milih les musik?" tanya Tina memastikan.

Fira mengangguk

"yeayy.. Gue akan ikut lo Fir! Itung-itung belajar nyanyi juga, hehe" seru Diana memeluk Fira disampingnya.

"memangnya kalian mau les apa?" tanya Fira balik ke Halin dan Tina

"hehe, gue ikut lo dulu deh" kata Halin

"gue juga" mesem Tina

Fira menggeleng tak nyangka

"hayy cewek" samber Fajri tiba-tiba datang dan duduk di samping Fira.

"tumben si cicak kemari" celetus Diana setelah melahap dan mengunyah baksonya.

"kok lo ngatain gue cicak" ucap Fajri tak rela

"yehh jangan heran, lo kan suka nenclok kesana kemari" sindir Diana ketus.

"bisa ae lu" sambung Tina yang terus melahap baksonya.

"ada apa?" tanya Fira datar tak menghiraukan kedatangan Fajri, ia terus melahap baksonya.

"mau gabung lah, emang gak boleh?" jawab Fajri ketus melirik Fira disampingnya.

"gak boleh, lo harus jaga mata" semprot Diana setelah meneguk teh dinginnya.

"emangnya gue mau ngapain?" serang Fajri. Diana tersedak dan batuk-batuk lalu minum kembali teh dinginnya.

"kalau cowok udah punya pacar emang gak boleh berteman ama cewek lain?" lanjut Fajri

"eh! Lo tuh matanya genit ama cewek cantik. Jadi, cowok seperti lo tuh gak boleh berteman ama cewek" ujar Diana

"mantap Na!" ucap Halin nyambar

"enak aja lo. Emang lo lo pada cantik, cih.. Pede amat mbak" nyinyir Fajri

"iyalah, makanya gue bilang kek gitu" Serang Diana dengan pedenya

"gue mau tanya sama kalian" ucap Fajri

"apaan?" tanya Fira cuek

"anak jaman sekarang tuh suka melanggar peraturan sekolah ya!" jawab Fajri

"kok lo jadi nyasar sih" sambung Fira

"emang bener yah, cewek tuh kurang belaian incaran tatapan para cowok" ujar Fajri tanpa takut. Keempat gadis dihadapannya serentak menatap tajam Fajri.

"berani banget lo ngomong gitu di depan kita" serang Fira.

"mau ngerasain tonjokan kita" semprot Halin

"cewek tuh selalu ingin tampil cantik kalau keluar rumah" lanjut Fajri tak menghiraukan ucapan mereka.

"iyalah harus, cowok aja ngincer ce...." ucap Diana terpotong oleh Fajri

"di SMA ini kan peraturannya kudu tertib" jawab Fajri santai

"tadi pagi ada razia cosmetik. Boleh aja bawa cosmetik, tapi dilarang menor. Mangkannya pulang sekolah tuh jangan berlebihan pakek bedak pakek lipstik tebel" ujar Fajri

"lo nyindir keras kita!" tegas Halin

"mulut lo ihh gue greget. Lo mau di keroyok kita disini!" Bentak Diana

Rindu tak Terbalas (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang