Part 33 - Kesal

64 17 16
                                    


"Jangan benci, nanti demen"

...

"Kenapa lo seswot itu?" lanjut Tina tanya ke Diana curiga

KRIINNGG

Debatan mereka digantung oleh bunyi bel. Siswa/i diluar kelas bergerombolan masuk ke dalam kelas.

🍁🍁🍁

"Ko! Lo mau kemana?" tanya Aldo, saat Riko beranjak dari kursinya.

"Biasa" jawabnya singkat

"Gue ikut dong" ucap Bimo mengikuti Riko yang didepannya menuju keluar kelas.

"Dasar tukang bolos. Gue juga sih" gumam Aldo

Baru saja Riko dan Bimo keluar dari kelas, bu Wati pelajar Kimia pun datang memasuki kelas.

Begitu bu Wati duduk dikursi guru, matanya langsung tertuju ke tempat duduk Riko, karena sudah hafal Riko jarang masuk dijam pelajarannya.

"Riko kemana lagi?" tanya bu Wati kepada anak-anak didalam kelas.

"Paling bolos lagi" jawab Hildan

"Emang bener tuh anak, gak ada kapoknya" ucap bu Wati pasrah, seolah sudah capek ngeladenin anak nakal seperti Riko.

"Skors aja bu" saran Hildan

"Biar guru BK aja yag bertindak" jawab bu Wati

"Buka buku paketnya bab 4" perintah bu Wati

🍁🍁🍁

Jam istirahat semua siswa/i yang kelaparan berkunjung ke kantin.

"Fira, lo gak ikut ke kantin?" tanya Halin kepada Fira yang masih duduk dikursinya, ketiga sahabatnya menunggu jawaban Fira diambang pintu.

"Hari ini gue puasa" jawab Fira berbohong

"Oh, yasudah kita tinggal ya" ucap Halin mewakili Diana dan Tina, lalu mereka pun pergi meninggalkan Fira.

Setelah ketiga sahabatnya menghilang dari penglihatannya, Fira beranjak dari duduknya dan keluar kelas berjalan menuju ruang musik.

Sesampainya diruang musik, Fira tidak masuk kedalam namun duduk dikursi depan ruang musik yang kebetulan sepi, mendukung hatinya yang sedang ingin menyendiri.

Fira duduk dengan posisi sedikit menyondong kedepan dan kedua telapak tangan menempel ditepi kursi panjang untuk menahan tubuhnya.

"Kenapa bisa jadi begini" gumam Fira bercakap sendirian.

"Gue gak tau Diana marah atau nggak sama gue, tapi Diana terlihat mulai membenci gue"

"Maaf Na kalau gue ada salah sama lo, gue gak bermaksud kek gitu"

"Kalau lo emang suka sama Riko, gue gak apa-apa, lagian gue nggak suka sama cowok nyebelin itu. Asalkan persahabatan kita jangan retak hanya karena masalah cowok"

"Please, Na jangan bersikap begini sama gue"

Fira terus bermonolog, tanpa disadari ketika ucapan terakhir Fira ada Riko dibalik tembok sebrang sana.
Riko langsung menghampiri Fira, sambil berkata..

"Memangnya Diana kenapa?" tanya Riko menyadarikan lamunan Fira.

"Lo ngapain kemari?" tanya Fira

"Kenapa? Kaget ya? Tenang, gue gak denger semua ucapan lo tadi"

"Lagian gak aneh kan, seorang ketua band berkunjung ke ruang musik" ucap Riko
Fira memutar bola matanya ke lain arah mendengar ucapan Riko yang seperti menyombongkan diri.

Rindu tak Terbalas (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang