Part 12 - Mempercayai

149 49 17
                                    


Jangan sia-siakan orang yang mempercayaimu, bisa saja keberuntunganmu ada di tangan orang tersebut.

...

Mobil Fajri berhenti didepan gerbang rumah Rani

"gue turun disini aja" ucap Fira membuka pintu mobil dan berdiri disamping mobil menunggu Rani turun

"gue duluan yak" kata Rani menoleh ke Fajri yang masih memasang wajah kesal memandang lurus kedepan lalu menoleh ke Rani

"kok gue?" ketus Fajri. Rani hanya senyum datar mandang Fajri

"iya aku" jawab Rani pasrah tanpa senyum

"langsung tidur ya. Apa mau VC an dulu?" tanya Fajri

"nggak, udah malam" jawab Rani dingin
Fajri mengacak-acak poni Rani dengan gemas. Rani menepis tangan Fajri lalu melotot menatap Fajri

"berantakan rambut gue" dengan nada kesal

"status kita apasih?" Fajri mendesis pelan menatap arah depan

"ups, lupa hehe" jari Rani menyentuh bibirnya lalu tersenyum kuda

"RANIII" teriak Fira dari luar

Keduanya sontak kaget saling memandang

"ternyata dia nungguin aku diluar" kata Rani

"yaudah, selamat malam dan tidur nyenyak kekasih baruku" ucap Fajri tersenyum

"hati-hati" Rani pun turun dari mobil

"ngapain sih kalian didalem?" tanya Fira ketus melirik Rani sinis

"kirain lo udah pulang duluan" jawab Rani senyum kuda

Fira mendecik kesal memutar bola matanya melihat Fajri yang membuka kaca mobil

"senyum napa Fir. Cepet tua loh" ledek Fajri

"isshh.." Fira mendesis keberapa kalinya. Fira sudah capek dibikin kesal malam ini, ia ingin cepat-cepat pulang kerumah

"Ran" panggil Fajri, Rani menyahuti dengan mengangkat kedua alis "awas digigit" lanjut Fajri tersenyum puas, lalu menginjak gas mobilnya

"SEBELUM RANI, GUE GIGIT LO DULUAN" teriak Fira begitu mobil Fajri jalan meninggalkannya. Rani hanya tersenyum melihat tingkah Fira

"lo mau main dulu?" tawar Rani menunjuk rumah sendiri dengan jempolnya

"gak, dah malem, gue pamit" jawab Fira sewot, dan langsung ngeleos meninggalkan Rani yang masih nertawainnya.

🍁🍁🍁

Fira melempar tasnya ke atas kasur dan membanting tubuhnya diatas kasur berbaring, Fira melamun sebentar menatap atap rumah. Tiba-tiba pikirannya teringat sama pria yang pernah nolongin dirinya waktu ban motor bocor.

Fira membayangkan alur kejadian waktu itu, lalu ia menarik tasnya yang berada disampingnya dan mengambil ponsel dari dalam tas. Ia membuka group chat mengetikkan sesuatu terus menghapusnya, mengetikkan lagi terus menghapusnya lagi, Fira mengkunci layar ponsel dan bangkit dari tidurannya lalu mengecas ponselnya yang hampir habis baterainya.

Fira melangkahkan kakinya ke toilet untuk cuci muka dan cuci kaki, seusai itu Fira langsung mengganti bajunya dengan baju tidur lalu tubuhnya bertata rapi seolah mau tidur. Namun sudah beberapa menit mata Fira masih tidak mau merem, akhirnya ia mengambil ponselnya lagi.

Sudah lama Fira ingin sekali menceritakan kejadian ban bocor waktu itu pada sahabat-sahabatnya. Tapi entah hatinya seperti ada yang nahan untuk tidak menceritakan terlebih dahulu.

Rindu tak Terbalas (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang