jangan menuruti nafsu untuk memiliki, bicaralah dengan hati dan berkolaborasi dengan otak, sebelum penyesalan semakin memanjang menguasai masa....
"Firaa.." sapanya bergelombang
Fira menoleh ke samping kanannya heran saat ia sibuk dengan ponsel yang di peganngnya
"Ngapain lo?" tanya Fira sinis melirik Fajri tak biasa menghampiri dirinya dikursi tempat duduknya, untung saja penghuni kursi dedepannya belum berangkat sekolah, ya siapa lagi kalau bukan Nabila, pacar Fajri. Intinya Fajri ada kesempatan bebas tanpa Nabila ketahui.
Tanpa diduga Fajri menyodorkan tangan dari belakang punggung yang dari tadi ia menyembunyikan sesuatu. Fira terdiam semakin tidak mengerti apa maksud Fajri.
Fajri langsung memakaikan Fira sebuah gelang berwarna hitam, masih ada dua buah gelang lagi ditangan Fajri yang dipertanyakan Fira.
"In.. Ini apa?" tanya Fira gugup dan ragu "Itu.. Ditangan lo?" tunjuk Fira ingin dijelaskan
"ini gelang" jawab Fajri simple
Fira melihat gelang di pergelangannya lagi memperjelas dengan mendekatkan ke arah matanya, ada huruf cukup kecil yang tertulis FR.S?, tapi kenapa ada satu huruf yang dipisahkan dengan titik dan didepannya ada tanda tanyanya.
"Suka?"
"Hm bagus" Fira mengangguk
"Ini buat gue?" tanya Fira
"Iya"
Fira mengangkat satu alis lalu menyipitkan matanya menatap Fajri
"Ada maunya?"
Fajri berdehem "hmm..boleh minta nomor Rani?"
Benar batin Fira mengatakan, apa yang dilakukan dia yang tidak biasa pasti ujungnya ada maunya.
"Kalo gak mau gimana?" ucap Fira
"Eumm.. Gelangnya balikin" tantang Fajri berfikir terlebih dahulu
"Yaudah" Fira melepaskan gelangnya buru-buru
"Nih" Fira memberikannya ditangan Fajri "Gue juga gak ngarep kok, kan lo sendiri yang ngasih tiba-tiba"
Ekspresi Fajri kaget saat Fira melepaskan gelangnya
"Loh, jangan gitu Fir gue becanda kok, nih lo pake lagi" Fajri menggenggam tangan Fira dan hampir ingin memakaikannya lagi, namun tangan Fira menghindar
"Maaf, gue gak nerima pemberian seseorang yang tidak ikhlas" sindir keras Fira
"Nggak Fir gue ikhlas, tadi cuma becanda" cegah Fajri saat Fira berdiri dari duduknya
Fira acuh tak acuh dan melangkahkan kaki pertamanya. Lalu Fajri mencegah dengan kata"Ini cuma tanda gelang persahabatan"
Fira pun terdiam berdiri dan menoleh ke arah Fajri
"Oke, beri gue kesempatan untuk nanya dulu ke Rani"
Fajri pun mengangguk ragu dengan kecemasan
Saat langkahnya diambang pintu, Fira berhenti sejenak karena berpapasan dan saling melirik dengan Nabila yang ingin masuk kedalam kelas, lalu Fira tak menghiraukan dan melanjutkan langkahnya menuju kelas 9 yang Rani tempatkan. Saat berjalan di lorong kelas, Fira sempat mengetikkan pesan ke Rani agar ketemu di koridor depan kelasnya.
Rani sudah menunggu dan duduk melihat Fira yang mendekatinya
"Ran" sapa Fira girang
"Hi" balas Rani dengan senyum "Ada apa? Tumben"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rindu tak Terbalas (End)
Teen FictionMenceritakan tentang persahabatan dan percintaan remaja. Petualang masa, menemui cinta Jangan mendekati dan menjanjikan sesuatu, jika tidak meniati. Jangan ngebaperin anak orang, dia punya perasaan yang bisa berharap kepada orang yang memberi harapa...