Part 53 - Hutan

34 4 7
                                    


...

Farhan, papa Rani sedang menyetir mobil dengan kecepatan tinggi.

Sofy sedang mondar-mandir didepan kamar rawat Rani, sesekali mengecek ponselnya menunggu kabar dari Farhan.

Farhan sampai dirumah sakit, ia berlari masuk ke dalam rumah sakit.

"Sofy?"

"Pa"

"Dimana Rani?"

🍁🍁🍁

Sofy dan Farhan sampai dihutan.

"Pa, lebih baik kita mencar saja" usul Sofy

"Baik lah" jawabnya, akhirnya mereka berjalan ke arah yang berbeda.

"RANII.." teriak Sofy

"RANII.. KAMU DIMANA NAK?" teriak Farhan juga dijalur yang berbeda.

🍁🍁🍁

"Halo?" sapa Shella menerima telfonnya saat dikamar.

"Rencana lo beres?" tanya Shella

"Bagus, gue ikut seneng" ucap Shella lagi, entah Shella sedang menerima telfon dari siapa.

Kemudian Shella menutup telfonnya, dan beralih menelfon orang yang berbeda.

"Halo om?" sapa Shella ramah

"Om, aku sebagai calon menantu yang baik dan kaya, aku mau berbagi hasil dari rencana ini"

"Baik om nanti sore aku transfer"

"Oke om, selamat siang, by" pamit Shella dan menutup ponselnya, lalu ia tersenyum licik memandang rumah-rumah dijendela kamarnya yang dilantai dua.

🍁🍁🍁

Mobil Fajri berhenti didepan rumah Rani, mereka pun langsung turun.

"Apa bener alamatnya?" ucap Nisa

"Rumahnya sepi gada orang" sambung Fajri

Sedangkan Fira terus menekan tombol bunyi dipinggir gerbangnya.

"Gimana ini? Ponsel Rani juga ga aktif" sambung juga Fira

"Kak, coba cek nomer Sofy atau pak Farhan" tutur Fira

Nomor yang anda tuju sedang berada diluar jangkauan

"Ga aktif" ucap Nisa

Fajri melihat pedagang sayur keliling yang melewati depan rumah Rani, lalu ia menghampirinya.

"Pak, maaf mau nanya" ucap Fajri

"Iya?"

"Apa benar ini rumah ibu Sari?"

"Loh, mas ga tau? Bu Sari sudah meninggal lima bulan lalu" jawab pedagang itu

"Meninggal?" kejut Fajri, Rani dan Nisa mendengar kata itu membuat mereka juga menghampiri pedagang itu.

"Iyah, katanya dibunuh, sekarang anaknya sedang dirawat dirumah sakit dan sepupunya sering menginap dirumah sakit, rumah ini sering kosong" ujarnya

"Bapak tau ga nama rumah sakitnya?" tanya Fira

"Kalo ga salah rumah sakit jaya asih" jawabnya

"Oh baik pak, makasih infonya" ucap Fajri

"Iya sama-sama" balasnya, lalu pedagang sayur itu pun pergi.

"Coba telfon pak Farhan apa dia ada di Jakarta apa di Bandung" ujar Fajri

"Ga aktif tadi gue udah cek" jawab Nisa

Rindu tak Terbalas (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang