Bagian 19

321 22 1
                                    

1 Minggu Berlalu...

"Bagaimana mungkin pak?Tahun ini Sekolah kita tidak jadi mengirim perwakilan lomba itu? Saya sudah melatih kedua anak itu, bahkan mereka sudah bekerja keras. "Jawab Pak Bimbim menanggapi ucapan wakil kepala sekolah yang menemuinya di kantor guru.

" Saya paham pak bim, namun saya hanya menyampaikan pesan dari Mr. Kepala sekolah. "

Pak Bimbim memegang dahinya sambil menunduk.

"Aish!! Apa alasannya? "

"Menurut Mr. Kepala Sekolah, tahun ini banyak sekolah internasional yang peringkatnya diatas sekolah kita, mengikuti lomba tersebut, beliau khawatir biaya yang dikeluarkan untuk lomba akan sia-sia.. "

Pak Bimbim lagi-lagi mengerutkan dahi menatap wakil kepala sekolah.

"Kenapa belum-belum sudah pesimis seperti itu? Dia saja belum melihat kemampuan siswa? "

"Maaf Pak, lebih jelasnya lagi bapak menemui Mr. Kepala sekolah saja, saya mau melanjutkan pekerjaan.. "

To: Sohyun
From: Mr. Bimbim
"Sohyun, tolong istirahat nanti ke perpustakaan dengan kyungsoo. "

---------------------------------

Drrtttt drrrrtttt drrrrttt!
Sohyun yang sedang membaca buku pelajaran, kaget karena getaran handphonenya, ia membuka pesan. Ia hendak membalas pesan pak Bimbim, namun guru sudah masuk dikelasnya.

"Selamat Pagi semuanya! " Sapa guru tersebut sambil berjalan menuju meja.

Sohyun buru-buru memasukan handphonenya, namun "TAK! "handphonenya jatuh!

" Aigooo!!! "Teriak sohyun membuat semua teman-teman dan gurunya seketika menatapnya.

" Ohh, maaf-maaf. "Ucap sohyun, gugup.

" Ada apa sohyun? "

"Tidak, aku hanya mau memasukan ponsel kedalam tas, tapi jatuh. "

Guru lalu mengangguk, dan memulai pelajaran. Sohyun segera mengambil ponselnya dan kembali memasukan dalam tas. Dalam tas, tanganya berusaha menghidupkan ponselnya, namun nihil ia kembali memperhatikan guru agar tidak mendapat hukuman. Selama pelajaran, pikiran nya tidak terfokus terhadap pelajaran, bagaimana mungkin? Ia sama sekali belum mengabari kyungsoo,tentang pesan pak bimbim.

Jam istirahat tiba, sohyun berusaha menghidupkan ponselnya kembali, ia berharap keajaiban datang. Berkali-kali sudah, ia mulai kesal lalu meletakannya dimeja.

"Aigooo, masa aku harus datang ke kelasnya? Kenapa sih harus jatuh?" Kedua tangan menutup wajahnya.

Dengan beberapa detik menguatkan keberaniannya sohyun akhirnya menuju ke kelas kyungsoo dengan jantung yang berdegup kencang.
Tak lama ia hampir sampai, ia berhenti 5 langkah dari pintu kelas kyungsoo.

"Huftt, ayolah sohyun. "Ia lalu melanjutkan langkahnya. Namun, baru satu langkah berjalan ia bertemu dengan chanyeol yang hendak kembali ke kelasnya karena baru saja meminjam buku milik kyungsoo.

" Ah! Mian, apa kyungsoo berada dikelas? "Tanya sohyun.

Chanyeol mengerutkan dahi, ia berfikir sejenak.

"Ya dia dikelas. "

"Ne boleh tolong panggilkan, aku ada perlu sangat penting., tolong... " Sohyun memohon.

Seketika chanyeol membelalakan matanya mendengar, gadis itu berkata "tolong.. " Ia teringat dengan seseorang dimasa kecilnya.
Namun, chanyeol berusaha sadar, tanpa berkata-kata ia lalu kembali masuk ke dalam kelas.

"Huftt, akhirnya... Walaupun wajahnya tidak menyenangkan tetapi dia mau membantu.. " Gumam sohyun, tidak sampai 3 menit kyungsoo keluar dari kelas menuju kearahnya.

"Ada apa? "

"Ayo ikut saja! " Sohyun menggandeng tangan kyungsoo, dan tanpa mereka sadari chanyeol menatap mereka.

-------------------------------

"Jadi bapak menyuruh kalian kesini, bapak ingin menyampaikan suatu hal sohyun, kyungsoo.. "Ucap pak Bimbim dengan raut muka kecewa dan ragu.
Kyungsoo dan sohyun saling menatap satu sama lain.

" Apa pak? "Tanya kyungsoo.

" Kita... Kita tidak jadi ikut lomba pidato. Maaf, ini terlalu mendadak. Tapi bapak baru mendapat kabar tadi pagi dari wakil pimpinan.. "

Mata kyungsoo terbelalak mendengarnya, ia berdiri.

"Bagaimana bisa pak? Kami sudah berlatih beberapa hari.. " Sohyun yang berada disamping kyungsoo buru-buru menenangkan kyungsoo dan menyuruh kyungsoo untuk kembali duduk.

"Bapak juga tidak setuju dengan berita ini, tapi apa boleh buat? Kalian tahu sendiri kepala sekolah bagaimana... " Kata pak Bimbim.

Sohyun hanya bisa menunduk, hilang sudah harapannya mempunyai sertifikat lomba untuk membantu dirinya masuk di Universitas.
Sedangkan kyungsoo, hanya bisa menatap luar perpustakan dengan rasa kecewa.

"Sohyun, nanti bapak akan berusaha mencari info lomba lainnya.. Bapak akan membantu kamu mewujudkan cita-cita kamu. "

Sohyun tersenyum dan mengucapkan terimakasih pada pak Bimbim.
Tak lama, mereka keluar dari ruang perpustakaan.

Bersambung...

SECRET LOVE (KYUNGSOO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang