SUNSET DI BUKIT PELANGI

4 1 0
                                    

Senja kini telah datang dihadapan dua anak manusia. Langit memancarkan keindahannya, memperlihatkan kebesaran sang Pencipta yang tak ada duanya. "Bulan, kamu sangat menyukai Senja ya? Tanya Bintang.
"Iya, aku selalu menunggu Lelaki Senja datangenemuiku. Jelas Bulan.
"And Lelaki Senja, sekarang udah ada disamping mu. Kata Bintang sambil merangkul Bulan.
Bulan yang mendengarnya, hanya bisa tersenyum. Menatap lembut wajah Bintang, begitupun dengan Bintang.
"Bintang. Panggil Bulan.
" Yaps.
  "Aku nggak mau kehilangan kamu. Ucap Bulan lirih.
"Bulan, kamu tak akan kehilangan ku. I will always be beside you. Ucap Bintang sambil merangkul Bulan.
"I Love You. Lanjut Bintang.
"I Love You To. Balas Bulan.

***
Bintang terus menatap laptop ya, ia merangkai kata demi kata yang menggambarkan isi hatinya. "Ka, itu gitar siapa? Ucap Badai yang tiba-tiba masuk kamar.
"Gitar Kakak, tadi ada yang ngasih. Jawab Bintang, sambil mematikan laptop nya perlahan.
"Dari siapa? Tanya Badai heran.
"Om Dian.
"Nurdiyansyah, gitaris terkenal itu? Tanya Badai tak percaya.
"I-ya.
"OMG, Ka kakak ketemu ya? Tanya Badai.
"Iya, emang kenapa si? Tanya Bintang heran.
"Kaaaaaaa, aku kan fans Om Dian. Ucap Badai senang.
"I know. Jawab Bintang sambil beralih mengambil gitar.
"Pinjam ya Ka. Kata Badai setengah memohon.
"Ntar ah, aku mau main bentar. Ucap Bintang sambil memetik senar.
"Ya udah deh, aku makan dulu ya. Pamit Badai.
Bintang hanya mengangguk singkat.
Setelah sang adik keluar kamar, ia memetik beberapa senar sehingga tercipta sebuah lagu yang cukup indah.

BERSAMBUNG

BULAN & BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang