KONDISI TERBARU BADAI (Badai Bertemu Bidadari)

7 1 0
                                    

Setelah sampai di Rumah Sakit, ia menuju kasir untuk membayar seluruh biaya pengobatan sang adik. "Selamat siang Sus. Sapa Bintang ramah, kepada seorang penjaga kasir cantik.
"Siang Mas. Balas nya sambil tersenyum.
"Ini, saya mau bayar pengobatan adik saya, atas nama Badai Anggara, yang dirawat di ruang Sakura 315. Jelas Bintang.
"Sebentar ya Mas, saya panggil petugas kasir ya, soalnya saya hanya anak PKL dari Sekolah Keperawatan. Ucapnya sambil beranjak dari tempat duduk.
"Oh iya Dek, silakan. Ucap Bintang ramah.

Beberapa menit kemudian.
"Mas. Panggil seorang Perawat ramah.
"Iya Sus? Ini, saya mau bayar pengobatan adik saya.
"Baik, sebentar ya Mas. Ucap Suster tersebut, sambil mencari data.
"Atas nama Badai Anggara ya? Tanya suster tersebut.
"Iya Mba.
"Semuanya jadi lima ratus ribu rupiah. Kata Suster tersebut.
"Alhamdulillah.... Masih ada sisa, dari pengobatan Adikku, bisa untuk nebus obat. Ucap Bintang dalam hati.
"Ini Mbak, lima ratus ribu rupiah. Ucap Bintang sambil memberikan uang.
"Terimakasih Mas, dan ini bukti pembayaran nya.
Bintang menerima dengan sopan, lalu meninggalkan kasir. Menuju ruang rawat sang adik, yang berada di lantai 3.

***
Bintang memasuki kamar rawat dengan pelan, ternyata disana sudah ada Hana, dan Bu Elis. "Assalamualaikum.... Bu, gimana kondisi Badai? Tanya Bintang.
"Waalaikumsalam.... Kondisi adikmu? Tanya Bu Elis.
"Iya Bu.
"Alhamdulillah.... Tadi, abis minum obat sebelum makan terus tidur. Jelas Bu Elis.
"Badai, udah makan? Tanya Bintang.
"Belum, makanan nya belum disiapin. Paling sebentar lagi, makanan nya datang. Jelas Bu Elis.
"Ya udah Bu, Bintang makan dulu ya. Tadi beli nasi sama lauknya tempe tahu. Jelas Bintang.
"Ya udah kamu makanlah.
"Ibu, sama Hana udah makan belum? Tanya Bintang.
"Udah, tadi Ibu, dan Hana beli lontong sayur di sebrang Rumah Sakit. Jawab Bu Hana.
Lalu, Bintang pun duduk di karpet, yang berada tak jauh dari ranjang. Setelah mencuci tangan, ia membuka bungkus makannya, dan menikmati nya.

15 menit kemudian.
Bintang menepuk jidat.
"Kenapa Ka? Tanya Hana.
"Kakak, lupa beli minum, Kakak mau beli minum dulu ya. Pamit Bintang, sambil membereskan kertas nasi bekas makan nya.
"Iya Ka.
"Kalau makanan datang, Ka Badai bangunin aja ya. Kalo masih tidur, biar dia makan.
"Oke Ka.

***
@Kantin
"Mba, air mineral satu. Ucap Bintang pada pelayan di Kantin.
"Dingin atau tidak Mas?
"Nggak usah deh Mba.
"Ini. Kata pelayan tersebut, sambil memberikan sebotol air mineral berukuran sedang.
"Berapa?
"Tujuh ribu.
Bintang memberikan uang sepuluh ribu, lalu pelayan tersebut memberikan kembali. "Makasih Mba.
"Sama-sama.
Saat akan menuju kamar, ia bertemu Bulan di Kantin.
"Bulan? Sapa Bintang ramah.
"Bintang, kamu ngapain disini? Tanya Bulan.
"Aku abis beli minum, abis makan lupa beli minum.
"Kalau kamu ngapain? Tanya Bintang.
"Aku ke Rumah Sakit mau jenguk adik kamu, tapi aku mau beli minum dulu aku haus.
"Ya udah aku tunggu, biar kita bareng ke ruang rawat adikku.
"Oke, bentar ya. Pamit Bulan.
"Iya. Jawab Bintang sambil membuka segel air mineral tersebut.
"And aku titip ini ya. Ucap Bulan sambil memberikan plastik yang berisi setoples kue kering.
Bintang mengacungkan jempol, karena ia sedang minum.

***
@Ruang rawat.
"Ayo makan dulu. Bujuk Bu Elis, sambil menyiapkan makanan ke mulut Badai.
"Pahit Bu.
"Kamu harus makan, biar lekas sembuh.
"Iya deh aku makan. Ucap nya pasrah, sambil membuka mulutnya.
"Gitu donk, ayo makan lagi. Ucap Bu Elis lembut.

"Assalamualaikum.... Ucap Bulan sambil memasuki ruang rawat.
"Waalaikumsalam.... Eh ada Nak Bulan? Apa kabar, Nak? Tanya Bu Elis ramah.
"Alhamdulillah.... Baik Bu. Ucap Bulan, sambil mencium tangan Bu Elis.
"Hai Badai, kondisi kamu gimana sekarang? Tanya Bulan.
"Ya gini aja Ka. Ucap Badai datar.
"Kamu harus kuat ya, Kakak yakin kamu bisa. And Ka Bulan yakin, kamu seperti nama kamu. Kamu pasti kuat, seperti namakamu Badai. Ucap Bulan panjang lebar.
"Makasih Ka.
"Sama-sama. Oh iya Bu, tadi kata Bintang ada Hana. Hana kemana Bu? Tanya Bulan.
"Hana, lagi ngejemput Rio dibawah.
"Sama siapa Bu? Tanya Bintang.
"Sendiri.
"Ya udah atuh, Dek kamu habiskan ya makan nya. Biar, nanti bisa minum obat. Ucap Bintang pada sang adik.
"Iyaa Kakak ku.
"Oh iya ini, Ka Bulan bawa kue kering. Ini, Ka Bulan bikin sendiri. Jadi aman, Kakak sengaja bikin untuk kamu. Jelas Bulan panjang lebar.
"Wahhh aku jadi mau nyoba.
"Ya udah, tapi kamu makan dulu ya. Ucap Bulan lembut.
"Iya Ka.

***
"Selamat malam. Sapa seorang dokter muda berkacamata.
"Malam dok. Balas Bintang ramah.
"Hai Badai, gimana kondisi kamu? Tanya Dokter Maldini ramah.
"Alhamdulillah... Udah membaik dok. Jawab Badai.
"Oke, sekarang saya periksa dulu ya. Ucap dokter Maldini ramah.
"Baik dok.
"Oh iya, kenalin ini Devita, Devita ini lagi PKL. Jadi, mulai besok pagi. Devita, yang akan memeriksa kondisi kamu, dan kalau malam Suster saya yang biasa. Jelas dokter Maldini panjang lebar.
"Oh iya dok nggak apa-apa. Jawab Badai. Siang malam juga It's okay. Ucap Badai dalam hati.
"Hai kenalin saya Devita, kalian bisa panggil saya Suster Vita.
"Oh iya Suster Vita. Ucap Badai ramah.
"Hmmmm kayaknya, adek gua lagi merasakan jatuh cinta nih. Ucapnya dalam hati.
"Baiklah, visist kali ini cukup. Saya pamit ya. Ucap dokter Maldini, sambil membereskan beberapa alat kedokteran.

BERSAMBUNG

BULAN & BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang