Badai terus berjalan menyusuri Trotoar, ia baru saja pulang dari Sekolah. Ia, tak bersama Bintang, karena sang Kakak, langsung pergi ke tempat kerja.
Tapi, tiba-tiba ia melihat di depan nya ada seorang tersandung, sambil memegang dada, dan jatuh pingsan. "Ya Allah... Mas, mas nggak apa-apa? Tanya Badai sambil menghampiri nya.
"TOLONG!!! TOLONG..... Teriak nya.
"Ada apa Dek? Tanya seorang Ibu, paruh baya pada Bintang.
"Nggak tahu Bu, ini tadi saya lihat Mas ini, kesandung terus pingsan. Jelas Badai.
"Ya udah, ayo kita bawa ke Rumah Sakit. Kata seorang Bapak, paruh baya sambil mengangkat tubuh Grego.***
@Rumah Sakit.
Badai menelfon sang Kakak, terlebih dahulu. "Hallo Ka, cepet ke Rumah Sakit.
"Kenapa emang? Tanya Bintang panik.
"Tadi, aku melihat orang pingsan. Terus, aku bawa ke RS.
"Ya udah, Kakak kesana, ini Kakak masih, di Rumah Bu Vina.
"Oke Ka.Tak lama kemudian, kedua orangtua Grego datang, dengan langkah gontai.
"Permisi Nak, apakah kamu yang membawa anak Tante? Tanya, Tante Dina ramah.
"Iya Tante, saya yang membawa.
"Makasih ya Nak, Om nggak tahu. Apa yang akan terjadi, kalau kamu nggak ada. Ucap Om Anton, tulus.
"Sama-sama Om, udah gapapa kok, santai aja. Ucap Badai tulus.
Tak lama kemudian Bintang datang, menghampiri sang adik. "Dek, kamu masih disini? Tanya Bintang.
"Iya Ka.
"Bintang? Sapa Om Anton.
"Om Anton, Tante Dina?
"Ka, Kakak kenal? Tanya Badai heran.
"Jadi kamu adiknya Bintang! Tanya Tante Dina.
"I-iya Tante.
"Terimakasih banyak ya Nak, kalau kamu nggak ada. Om, tidak tahu bagaimana kondisi anak Om sekarang. Ucap Om Anton tulus.
"Sama-sama Om, udah nggak apa-apa kok. Saya ikhlas, bisa membantu. Ucap Badai tulus.
"Sebagai hadiah, seluruh pengobatan kamu, akan Om tanggung. Ucap Om Anton, sambil memegang pundak Badai.
"Pengobatan? Ucap Badai heran.
"Ii-iya, Om akan menanggung semuanya, karena kamu Grego anak Om, bisa dibawa ke Rumah Sakit. Jelas, Om Anton panjang lebar.
"Iya Nak Badai, Om dan Tante, akan membantu. Timpal Tante Dina.
"Nggak usah repot-repot Tante, saya tidak ingin menyusahkan orang lain. Saya tak ingin, mengecewakan kedua orangtua saya, yang telah tiada. Jawab Badai.
Tante Dina, dan Om Anton terharu mendengar apa yang dikatakan Badai, tak terkecuali sang Kakak.BERSAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
BULAN & BINTANG
General FictionBintang adalah seorang anak laki-laki berusia 17 tahun, ia sudah ditinggal kedua orangtua nya sejak umur 5 tahun. Sejak umur, segitu pula. Ia, dan sang adik yang hanya berjarak usia satu tahun. Harus, menetap di Panti Asuhan. Kehidupan nya berubah s...