JANGAN SAMPAI

6 1 0
                                        

Di sebuah Rumah Sakit, terlihat Bintang sedang bersedih. Ia, menunggu dokter yang tengah menangani sang adik. "Ya Allah.... Tolong adikku, aku tak ingin kehilangan nya, seperti aku kehilangan Ayah, dan Ibu. Gumamnya.
"Udah Ka, tenang aja. Rio yakin, Ka Badai pasti baik-baik aja, serahkan semua sama Allah. Ucap Rio, sambil mengusap lembut tangan Bintang.
"Tapi Ka Bintang, takut terjadi apa-apa sama Ka Badai. Ucapnya sedih.
"Udah Ka, Ka Bintang jangan mikir gitu. Ka Badai, paling cuma kecapean. Terang Rio.
"Apa yang dikatakan Rio benar, Ibu juga yakin, adikmu pasti tak apa-apa. Ucap Bu Elis, sambil duduk di sebelah Bintang.
"Makasih ya Bu, Ibu emang bener-bener penyemangat Bintang, Ibu udah anggap seperti Ibu kandung Bintang sendiri. Ucap, Bintang sambil memeluk Bu Elis.
"Iyaa, kamu juga sudah ibu anggap seperti anak Ibu sendiri. Kata Bu Elis lembut.

***
30 menit kemudian.
"Apakah kalian keluarga dari Saudara Badai? Tanya seorang dokter.
"Iya dok benar, saya Kakaknya Badai. Ucap Bintang sambil berdiri.
"Orang tua kamu mana Nak? Tanya dokter ramah.
"Sudah meninggal dok. Jawab Bintang.
"Ya sudah, kamu ikut saya ke Ruang dokter. Ada yang ingin saya bicarakan. Ucap dokter tersebut.
"Baik dok.

@ruang dokter
"Adik saya kenapa dok? Tanya Bintang.
"Adik kamu, terkena leukimia stadium 3, dan kemungkinan waktunya tinggal 5 bulan. Jelas dokter.
DEGH!
Bak petir menyambut disiang bolong, Bintang sangat terkejut, dan sedih akan apa yang menimpa sang adik. "Tapi dok, apakah adik saya bisa sembuh? Tanya Bintang.
"Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah. Jelas dokter.
"Terima kasih dok, saya pamit. Ucap Bintang sopan.

***
@ruang rawat
"Dek, maafkan Kakak. Sebagai seorang Kakak, aku gagal menjaga kamu. Ucap Bintang sambil menatap sang adik, yang sedang terlelap.
"Ayah, Ibu, maafin Bintang, Bintang udah melakukan kesalahan. Ucapnya dalam hati.
"Ka. Panggil Badai, sambil membuka mata perlahan.
"Kamu udah bangun?
"Aku dimana? Tanya Badai lemas.
"Kamu di Rumah Sakit, tadi kamu pingsan. Jelas Bintang.
"Aku sakit apa?
"Nanti Kakak, akan beri tahu sekarang kamu masih lemah.
"Aku mau pulang Ka.
"Iya, kalau kamu udah sembuh, kita pasti pulang kok. Ucap Bintang pada sang adik.
"Janji ya Ka.
"Iyaa sayang. Kamu, istirahat dulu ya, Kakak mau keluar sebemtar. Pamit sang Kakak.
"Iya Ka.
Setelah Bintang pergi, Badai berkata dalam hati. "Ya Allah... Aku kenapa? Ya Allah... Kumohon, maafkan aku karena sudah menyusahkan Kakak ku. Ucap Badai dalam hati.

***
@Musholah Rumah Sakit.
Bintang baru saja selesai menunaikan Sholat Isya, lalu ia mengarahkan kedua tangan nya, sambil berkata. "Ya Allah... Ampuni Hamba-Mu, Ya Allah.... Tolong, angkat segera penyakit Adik Hamba, dan Mohon lancarkan rezeki Hamba, agar Hamba, bisa membayar seluruh pengobatan Adik Hamba. Ucapnya, lalu mengusapkan kedua telapak tangan ke wajahnya, sambil berkata. "Aamiin....

***
Keesokan harinya.
"Assalamualaikum.... Bu Vina. Panggil Bintang.
"Waalaikumsalam...
"Eh Bintang, ini kue-kue yang harus kamu antar. Ini alamat-alamatnya. Ucap Bu Vina ramah.
"Baik Bu, tapi mohon maaf, karena saya tidak bisa mengantar kue lebih dari tiga. Karena adik saya, lagi di rawat. Jelas Bintang.
"Sakit apa emang? Tanya Bu Vina.
"Leukimia.
"Astagfirullah.... Ya udah, semoga cepat sembuh ya, ini kamu antar satu aja ya. Biar nanti, yang sisa nya Ibu kirim pakai Ojek online. Kata Bu Vina bijak.
"Benar bu? Tanya Bintang tak percaya.
"Iyaa, ya sudah kamu berangkat sana, kasihan adikmu nanti nunggu lama.
"Dan ini, upah dan bonusmu, hari ini. Ucap Bu Vina, sambil memberikan amplop berwarna cokelat.
"Terimakasih banyak Bu.
"Sama-sama.

***
Sebelum ke Rumah Sakit, ia memutuskan mampir ke sebuah Minimarket untuk membeli susu cokelat, yang akan ia berikan pada sang Adik.
Setelah mengambil 3 kotak susu cokelat, ia membayar nya di Kasir.
Saat keluar dari Minimarket ia melihat sebuah Dompet jatuh, ia mengambil, dan membukanya. "Dompet siapa ini? Gumamnya, ia melihat isinya dan ternyata isi nya sangat banyak. Tapi, ia tersadar akan sesuatu. "Astagfirullah.... Ini kan bukan milikku, aku nggak boleh ngambil ini, ucapnya tersadar.

***
"Lapar juga, beli makan ah dibungkus. Gumam nya, saat melihat sebuah Warung Nasi. Ia, langsung memasuki Warung tersebut, dan memesan sebungkus nasi, dengan lauk dua potong tempe goreng, dan sambal.
Ketika sedang menunggu, ia melihat seorang lelaki paruh baya, ia mencocokan dengan identitas si pemilik dompet, dan ternyata. Itu, adalah pemiliknya, ia memutuskan mengembalikan dompet tersebut.
"Permisi Pak. Ucapnya sopan.
"Iya ada apa Nak? Tanya Bapak itu sopan.
"Ini dompet Bapak jatuh, tadi saya temui depan Minimarket. Ucap Bintang sambil memberikan dompet tersebut.
"Ya Allah... Iya Nak, ini dompet Bapak. Ucap Bapak tersebut, sambil menerima dompet tersebut.
"Silakan cek dulu Pak, takut ada yang hilang.
Bapak, yang bernama Pak Anton langsung mengecek, dan ternyata isinya masih utuh. "Terimakasih Nak, ini utuh tak ada yang kurang. Sebagai upah, ini Bapak berikan untuk kamu. Ucap Pak Anton sambil memberikan uang sebesar 700ribu rupiah.
"Terima kasih Pak, tapi tidak usah. Tolak Bintang sopan.
"Tak apa Nak, kamu ambil aja ya. Bapak, Ikhlas memberikan ini. Ucap Pak Anton ramah.
"Terima kasih Pak. Ucap Bintang, yang akhirnya menerima uang itu.
"Alhamdulillah.... Akhirnya, aku bisa bayar Rumah Sakit. Gumamnya bahagia.
"Siapa yang sakit Nak? Tanya Pak Anton.
"Adik saya Pak, namanya Badai dia lagi dirawat. Jelas Bintang.
"Sakit apa?
"Leukimia.
"Astagfirullah.... Emang orang tua kalian kemana? Tanya Pak Anton.
"Saya, dan adik saya Yatim Piatu.
"Maafkan Bapak.
"Tak apa-apa Pak.
"Ya udah, kamu silakan pergi. Biar makanan mu, Bapak yang bayar.
"Nggak usah Pak, biar saya aja. "Tadi kan, Bapak udah kasih saya uang.
"Itu kan untuk bayar Rumah Sakit adikmu, jadi silakan kamu pegang.
"Terimakasih banyak Pak. "Semoga Allah, membalas semua kebaikan Bapak.
"Aamiin...
Lalu Bintang pun menuju Rumah Sakit, karena ia takut sang adik menunggu lama.

BERSAMBUNG

BULAN & BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang