Setelah selesai makan malam, Bulan langsung meneguk segelas air putih, lalu berkata pada Mbok Imah. "Mbok, aku ke depan dulu ya. Pamit Bulan.
"Mau ngapain Nak?
"Mau duduk aja Mbok, aku setiap malam selalu seperti ini.
"Ya sudah, Mbok dan Anna mau nyuci piring. Tadi, kan kamu sudah bantu Mbok masak. Jelas Mbok Imah.
"Acha, bantu apa Mbok? Tanya Acha.
"Kamu istirahat saja dulu, kaki kamu kan baru diobati. Jelas Mbok Imah.***
"Hai Bulan. Sapa Bintang.
"Hai Bintang.
"Kamu belum tidur? Tanya Bulan.
"Belum, aku abis makan malam mau santai dulu, seperti kebiasaan aku, setiap abis makan malam. Pasti selalu santai di teras belakang rumah. Jelas Bulan.
"Aku boleh temani kamu?
"Boleh donk. Btw, kamu udah telfon Tante Gia? Nanya kondisi Badai. Tanya Bulan.
"Udah, tadi Badai abis minum obat. Terus sekarang dia udah tidur.
"Kamu yang sabar ya, semua pasti akan berlalu. Badai pasti kuat, sesuai namanya. Ibu, dan Ayah kamu pasti sengaja memberi dia nama Badai. Agar, ia sekuat Badai yang tak pernah menyerah. Jelas Bulan pada sang kekasih.
"Terima kasih banyak ya sayang, kamu selalu ada untukku.
"Sama-sama, you're my everything. Ucap Bulan tulus.
"Ehh ada tamu. Sambut Mbok Imah ramah.
"Iya Mbok, Saya Bintang. Saya, tinggal di Homestay depan. Jelas Bintang.
"Wahhh kalau Mbok lihat, kalian cocok. Nak Bulan cantik, Nak Bintang ganteng. Puji Mbok Imah.
"Makasih Mbok, mbok bisa aja. Ucap Bulan tersenyum malu.
"Ya sudah Ibu, masuk dulu ya. Mau ambil minum untuk Nak Bintang.
"Nggak usah repot-repot Bu, makasih. Tolak Bintang halus.
"Gapapa Nak. Kamu mau minum apa?
"Apa aja Bu.
Lalu Mbok Imah kembali memasuki rumah, tak lama ia keluar membawa dua cangkir teh melati, dan beberapa cemilan. "Silakan minum.
"Makasih Mbok. Ucap Bintang ramah.
"Sama-sama. Ya sudah, Mbok masuk dulu ya.
"Iya Mbok.
Setelah Mbok Imah memasuki rumahnya Bintang langsung memulai percakapan dengan sang kekasih. "Kamu lihat deh di Langit. Ucap Bintang sambil menunjuk langit.
"Ada apa?
"Disana ada Bulan yang ditemani ribuan Bintang, pasti dia sangat bahagia. Ucap Bintang lembut.
"Iya pasti bahagia jadi Bulan yang ditemani ribuan Bintang. Ucap Bulan, sambil menyandarkan kepala di pundak Bintang.
"Oh ya?
"Iya, tapi kalau aku nggak bahagia ditemani banyak Bintang. Aku, hanya bahagia. Kalau aku, ditemani satu Bintang. Jelas Bulan, sambil menatap wajah sang kekasih.
"Thank you sayang, I Love You.
"I Love You more my Star.
"Oh iya di malam yang dingin ini. Apa yang kamu inginkan dari aku? Tanya Bintang, sambil membenarkan slayer yang melingkar di leher Bulan.
"Aku mau kamu nyanyi.
"Nyanyi apa?
"Terserah kamu.
"Mmmm aku tahu lagu kesukaan kamu.
"Apa?
"Wait, aku ambil gitar dulu.
"Kamu bawa gitar?
"Bawa.
Lalu Bintang pun pergi ke Homestay nya untuk mengambil gitar. Tak sampai 15 menit, ia sudah kembali.
"Oke sekarang aku mulai ya.
"Siap 1,2,3."Look into my eyes - you will see
What you mean to me
Search your heart - search your soul
And when you find me there you'll search no more
Don't tell me it's not worth tryin' for
You can't tell me it's not worth dyin' for
You know it's true
Everything I do - I do it for you
There's nothin' there to hide
Take me as I am - take my life
I would give it All - I would sacrifice
(Everything I do: Bryan Adams)"Ya ampun..... Bagus banget. Ucap Bulan kagum pada sang kekasih.
"Kamu suka?
"Suka.
"Ya ampun, bagus banget permainan gitar nya Mas. Ucap seseorang dari dalam rumah.
"Itu siapa? Tanya Bintang penasaran.
"Anaknya Mbok Imah, kayaknya Acha suka sama dia.
"Hei nama kamu siapa? Tanya Bintang.
"Saya Bimantara Sakti, Mas. Panggil aja Bima. Ucap Bima ramah.
"Saya Bintang, panggil aja Bintang. Gak usah pake Mas.
"Iya Mas, eh Bintang.
"Ya sudah kalau gitu saya masuk lagi ya Bintang.
"Iya.
"Oh iya Bulan, kamu tahu gak malam ini rasanya beda sekali.
"Apanya yang beda? Tanya Bulan.
"Ya beda aja, karena bintang-bintang di Langit iri. Karena tahu, kalau Bulan nya lebih memilih aku hehe.
"Ihhh kamu gombal terus.
"Ya udah ah, kamu bobo sana, sudah malam. Aku juga mau bobo.
"Okay, Good night my Star, have a nice dream.
"Good night my Moon, have a nice dream to.
Lalu Bulan memasuki, rumah, dan membersihkan diri. Setelah sebelumnya meminum segelas air putih.***
"Lu udah mau tidur? Tanya Anna.
"Iya, gua dah ngantuk soalnya. Ucap Bulan sambil mengoleskan krim malam di wajahnya.
"Gua mah belum ngantuk.
"Si Acha dah tidur? Tanya Bulan.
"Udah dia kaki nya baru mendingan soalnya.
"Eh gua rasa si Acha suka sama si Bima. Ucap Bulan sambil menyisir rambut panjang nya.
"Gua rasa juga gitu. Jawab Anna.
"Tapi gua si gak tahu si Bima suka apa nggak. Ucap Bulan lagi, sambil memasang kaus kaki di, kaki nya yang mulus.
"Gua rasa si suka juga sama.
"Ya udah ah, tidur yuk. Gua dah ngantuk nih. Ajak Bulan sambil memasang selimut.
"Iya.
"Good night.
"Good night.BERSAMBUNG

KAMU SEDANG MEMBACA
BULAN & BINTANG
General FictionBintang adalah seorang anak laki-laki berusia 17 tahun, ia sudah ditinggal kedua orangtua nya sejak umur 5 tahun. Sejak umur, segitu pula. Ia, dan sang adik yang hanya berjarak usia satu tahun. Harus, menetap di Panti Asuhan. Kehidupan nya berubah s...