SENJA DAN TEH HANGAT. PART 2

12 1 0
                                    

Setelah memeluk sang Mama, Bulan kembali ke kursi yang ada disebelah sang Mama.
"Oh iya Ma, tadi Tante Dina WhatsApp aku. Katanya, Tante Dina, dan Om Anton. Mau, membiayai pengobatan Badai, dan Kuliah Bintang nanti. Jelas Bulan, pada sang Mama.
"Oh ya? Terus, Bintang sama Badai udah tahu? Tanya Mama.
"Entahlah, aku belum tanya. Jawab Bulan, sambil menuang kembali teh kedalam cangkir.
"Ya udah, tak apa. Nanti juga, Bintang akan memberi tahu sendiri. Kalau, memang dia sudah tahu. Jelas sang Mama.
"Iya Ma.

***
Di lain sisi, Bintang tengah termenung sendiri didepan teras. Ia, terus memandang langit jingga. Entah apa, yang sedang ia pikirkan, ia terus saja melamun.
"Bintang, kamu lagi ngapain Nak? Tanya Bu Elis, sambil membawa secangkir cokelat panas kesukaan nya.
"Nggak apa-apa kok Bu, aku cuma lagi melamun aja.
Bu Elis tersenyum, lalu berkata. "Tidak baik terlalu sering melamun. Ayo, minum dulu cokelat hangat nya. Ucap Bu Elis pada nya.
  Bintang, menyeruput sedikit coklat hangat tersebut lalu berkata. "Bintang, lagi mikirin pengobatan Badai Bu. Jawab nya, sambil meletakkan kembali cangkir tersebut dimeja.
"Kamu, jangan khawatir. Tadi, Tante Dina telfon Ibu. Katanya, pengobatan Adikmu, Sekolah kamu, dan Kuliah kamu. Akan, ditanggung semuanya. Jelas Bu Elis.
"Bener Bu? Tanya Bintang senang.
"Iyaa.. Benar Nak, kamu tak usah pikirkan lagi. Ucap Bu Elis, sambil tersenyum tipis.

***
"Ya udah, hampir malam masuk yuk. Sekalian, kamu tolong bantu Mama. Masak, untuk makan malam.
"Masak apa Ma? Tanya Bulan.
"Udang balado, dan tempe goreng.
"Udang balado Ma? Tanya Bulan semangat.
"Iya.
"Makasih Ma, kebetulan hari ini Bulan lagi mau makan udang balado. Ucapnya senang.
"Ya udah, ayo masuk. Sebentar lagi kan, Papa kamu pulang. Ajak sang Mama.
"Iya Ma.

BERSAMBUNG

BULAN & BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang