Mentari baru saja terbit, namun Bulan sudah terbangun sejak tadi. Karena ia, semalam mendapat pesan singkat dari Bintang, Bintang memberi tahu nya, kalau hari ini akan mengajak Bulan, pergi ke suatu tempat yang indah.
***
"Gimana sayang? Rendang nya udah siap? Tanya Mama.
"Udah Ma.
"Emang siapa si yang mau ngajak kamu pergi? Tanya Mama.
"Bintang Ma, teman sekelasku.
"Ohhhh gitu, ya udah gapapa kok. Tapi, pulangnya jangan malam-malam ya. Pesan sang Mama.
"Iya Mama sayang.
Tak lama kemudian, Bintang menjemput nya, ia mengendarai sepeda.***
"Hari ini kita mau kemana si? Tanya Bulan.
"Ada deh, kamu pasti suka. Jawab Bintang sambil terus mengatur sepeda.
"Bagus nggak? Tanya Bulan.
"Bagus. Jawab Bintang singkat. Oh iya, btw kamu bawa makanan apa? Tanya Bintang.
"Aku bawa rendang. Jawab Bulan.
"Rendang? Tanya Bintang.
"Iyaa.
Bintang yang mendengarnya sangat senang, hingga tak terasa mereka sampai disebuah tempat yang sangat indah.***
"Ayo kamu ikut aku. Ajak Bintang.
"Kemana? Tanya Bulan.
"Bukit.
"Bukit?
"Iyaa, udah ikut aja. Sini aku yang bawa. Ucap Bintang sambil membantu membawa kotak makanan milik Bulan.***
Setelah berjalan cukup jauh, mereka sampai disebuah Bukit berwarna Pelangi, sehingga kebanyakan orang menyebut nya Bukit Pelangi, merkeapun memilih duduk diatas rumput hijau yang asri.
"Beautiful, The view. Ucap Bulan kagum.
"Kamu suka?
"Suka banget. Jawab Bulan kagum.
"Ini kita namain Bukit Pelangi, karena warna nya seperti Pelangi. Jelas Bintang.
"OMG, I LIKE. Gumam Bulan.
"Kita duduk yuk. Ajak Bintang.
"Ayo.
"Kamu tau gak? Aku suka banget kesini, ini tempat kesukaan aku. Kalau aku, lagi kangen sama Ibu, dan Ayah. Jelas Bintang.
"Oh ya, sejak kapan kamu suka kesini? Tanya Bulan.
"Dari umur 3 tahun.
"Udah lama juga. Ucap Bulan sambil mengangguk.
"Ya. Jawab Bintang.
Bulan memperhatikan sangat serius pemandangan yang ada di depan nya. Ia, tak sadar kalau sedang diperhatikan oleh Bintang. "Kenapa? Tanya Bulan saat sadar, ia dipandangi.
"Nggak apa-apa kok, aku cuma mau bilang. Kalau disini, pas sunset, itu bagus banget. Jelas Bintang.
"OMG, Sunset? Please, kita disini sampai sunset. Ucap Bulan memohon.
"Aku nggak apa-apa, selama Mama sama Papa, ngizinin.
"Selama gak kemalaman pasti ngizinin.
"Ya udah, tapi tetep harus bilang ya sama mereka. Ucap Bintang mengingatkan.
"Beres, sekarang kita makan yuk. Ajak Bulan, sambil mengeluarkan kotak makanan yang berisi rendang.
"Wahhhh rendang lagi.
"Iya, aku sengaja masak rendang, karena aku tahu. Kalau, kamu suka rendang. Ucap Bulan, sambil memberikan satu piring kepada Bintang.
Bintang baru saja memasukkan sepotong rendang ke mulutnya, namun ia sudah bisa menikmati rasa rendang tersebut.
"Gimana enak gak? Tanya Bulan
"Enaklah.
"Kamu tau gak? Sebenernya, kemarin kamu aku jadiin kelinci percobaan, karena aku baru belajar bikin rendang hehe. Jelas Bulan.
"Ihhhh kamu jahat. Ucap Bintang cemberut.
"Biar aja. Ucap Bulan, sambil terus menikmati rendang buatan nya.
"Jahat ya kamu, awas ya abis makan. Canda Bintang mengancam.
"Apa? Ledek Bulan.
"Aku kelitikin.
"Silakan aja abis makan, aku bisa kabur. Ucap Bulan, sambil menghabiskan sisa rendang nya.
"Bisa aku kejar.
"Silakan weee. Canda Bulan sambil menjulurkan lidah nya.***
Tak lama setelah makan, Bulan dan Bintang pun bermain kejar-kejaran di Bukit Pelangi. Tak jarang juga salah satu dari mereka hampir terjatuh.
"Aduhhh capek tapi seru. Ucap Bulan, sambil mengelap keringat nya.
"Iya, benar apa kata kamu.
"Oh iya Bintang Hobby kamu apa? Tanya Bulan.
"Main gitar.
"Kamu bisa main gitar?
"Bisa dikit-dikit.
"Coba kamu pinjam gitar Om itu, and tunjukin sama aku. Canda Bulan.
"Oke. Ucap Bintang menuruti. Sambil menuju laki-laki yang dimaksud Bulan. "Permisi Om. Ucap Bintang sopan.
"Iya ada apa Dek?
"Saya pinjam gotar nya ya, soalnya teman saya minta saya main gitar. Jelas Bintang.
Karena merasa kasihan, lelaki tersebut meminjamkan gitar nya kepada Bintang.
"Makasih Om.
"Sama-sama.Bintang pun kembali kepada Bulan, sambil membawa gitar.
"Kamu mau aku nyanyi lagu apa? Tanya Bintang.
"Apa aja terserah kamu.
"Okay. Lalu Bintang mulai memainkan gitar nya, sambil menyanyikan sebuah lagu.Jadilah pasangan hidupku.
Jadilah ibu dari anak-anak ku.
Membuka mata, dan tertidur disampingku.
Aku tak main-main.
Seperti lelaki yang lain.
Satu yang ku tahu.
Ooohh
Satu yang ku mau..
Lu ingin Melamarmu.(Badai Romantic project. Melamarmu).
Semua yang menyaksikan sangat kagum, termasuk si pemilik Gitar. "Keren sekali. Puji salah seorang pengunjung.
"Iya keren.
"Mas, ini pacarnya ya? Tanya salah seorang wanita berambut sebahu. "Bagus banget, pengkhayatan nya dapet. Lanjutnya.
"Bukan kok Mba, kita cuma temen. Jawab Bulan.
"Tapi menurut saya kalian cocok. Kata pemilik gitar.
"Makasih Mas gitar nya. Ucap Bintang, sambil mengembalikan gitar terasebut.
"Nggak usah Mas, untuk Mas nya aja. Kata nya pada Bintang.
"Bener Mas?
"Iya.
"Terimakasih Mas, oh iya nama saya Bintang. Ucap Bintang sambil menjulurkan tangan.
"Saya Nurdiyansyah, panggil aja Dian.
"Terimakasih Mas Dian.
"Sama-sama.
"Bintang..... Kamu keren, Semu orang sampe suka sama permainan gitar kamu. Ucap Bulan kagum.
"Bisa aja kamu, btw makasih ya. Ucap, Bintang sambil menatap lembut Bulan.
"Sama-sama, oh iya sebentar lagi sunset. Ucap Bulan mengingatkan.
"Oh iya, ya udah yuk kita kesana. Ajak Bintang. Sambil menarik lembut tangan Bulan.BERSAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
BULAN & BINTANG
General FictionBintang adalah seorang anak laki-laki berusia 17 tahun, ia sudah ditinggal kedua orangtua nya sejak umur 5 tahun. Sejak umur, segitu pula. Ia, dan sang adik yang hanya berjarak usia satu tahun. Harus, menetap di Panti Asuhan. Kehidupan nya berubah s...