MY HAPPINESS

6 1 0
                                    

Selama menunggu makanan datang, Bintang memutuskan menghubungi Badai, melalui videocall. Karena, inilah yang sangat diinginkan sang adik, melihat sang Kakak bahagia.
"Hai Badai. Sapa mereka semua bahagia.
"Hai Kakak-kakak, and hai Hana. Sapa Badai dari seberang, dan masih dengan suara serak.
"Kamu udah makan malam belum? Tanya Bintang.
"Udah Ka, ini lagi makan. Ucapnya, sambil menerima siapa dari Devita.
"Ohhhh disuapi sama Suster Devi. Goda Bintang.
"Apaan si Ka? Ucap Badai malu, namun masih dengan suara serak.
"Wahhhh gua rasa, ada yang nyusul nih. Gua rasa, abis Kakaknya yang jadian, Adeknya yang jadian. Tukas Alan.
"Iya nih, gua rasa juga gitu. Timpal Akbar.
"Ya udah kamu lanjut makan dulu sana, makanan kakak udah datang. Ucap, Bintang mengakhiri panggilan videocall nya.
"Oke deh, aku lanjut makan dulu ya. Kata Badai.
"Iya, jangan lupa minum obat. Ucap Bintang mengingatkan.
"Iyaa.
Kini, makanan sudah terhidang di atas meja. Bulan, segera mengambil pesanan nya. Ya itu, spagethi keju, dengan toping sosis goreng. Sedangkan, untuk minum ia memesan ice caphuchino. "Gimana Ka, rasanya enak nggak? Tanya Hana, pada Bulan.
"Enak.
"Ka Bintang, dan yang lain nya menu nya enak nggak? Tanya Hana.
"Enak kok, enak banget malah. Jawab Bintang.
"Ya udah kita lanjut aja makan nya yuk, nanti dapat hidangan penutup. Soalnya, kata teman aku. Restoran nya kan baru buka, jadi selama satu bulan. Setiap, pengunjung dapat makanan penutup gratis. Jelas Hana panjang lebar.
"Oh ya? Tanya Akbar tak percaya.
"Iyaa, Ka Akbar mah nggak perayaan. Ucap Hana, sambil menyeruput sedikit Hot Green tea latte nya.
"Udah, udah ayo makan dulu. Ucap Bintang, sambil terus memakan nasi goreng special pesanan nya.

***
Disisi lain, di Rumah Sakit Badai baru saja selesai makan malam. Menu malam ini adalah, bubur dan sup ayam.
"Jangan tidur dulu ya, soalnya harus minum obat dulu. Ucap Devita lembut.
"Iya Sus. Ucap Badai pada Devita.
"Panggil Devi, aja nggak usah pake Sus. Kata Devita ramah.
"Iya Dev.
"Ya ampun... Badai, lama-lama cakep juga. Gumam Devita dalam hati.
"Devita hebat, banget hari ini dia udah jagain gua, nyuapi, nyiapin obat, ngukur suhu tubuh, and sambil bikin laporan PKL. Ucap Badai Salma hati, sambil menatap Devita.
"Kenapa? Tanya Devita, saat melihat Badai menatap nya.
"Nggak apa-apa kok, oh iya ini udah malam. Kamu nggak pulang? Tanya Badai.
"Nggak, kan tugas aku belum selesai. Jelas Devita.
"Orang tua kamu nggak nyariin? Tanya Badai.
"Nggak kok, aku udah izin sama Ibu. Jelas Devita.
"Rumah kamu dimana? Tanya Badai.
"Di Jalan Anggrek, sekitar Panti Asuhan Langit Biru. Jawab Devita.
"Panti Asuhan Langit Biru? Tanya Badai.
"Iya. Jawab Devita singkat.
"Sekali-sekali main donk ke Panti Asuhan Langit Biru, itu tempat tinggal aku. Pinta Badai.
"Ya Allah... Ternyata Elu anak Yatim Piatu? Tanya Devita lirih.
"Iya kenapa emang? Elu, nggak mau ya berteman sama anak Yatim Piatu? Tanya Badai sedih.
"Nggak kok, gua berteman sama siapa aja. Lagian, Gua juga anak Yatim. Jelas Devita.
"Sejak kapan Ayah Lo meninggal, kalau Gue boleh tahu? Tanya Badai.
"Sejak Gua kelas 5 SD, waktu itu umur Gua sepuluh tahun. Kalau Elu? Tanya Devita balik.
"Umur empat tahun, akhirnya gua tinggal sama Om, dan Tante Gua. Tapi, mereka pindah ke Spanyol. Tapi, Gua sama Kakak gua diajak sebenernya, tapi Gua nggak mau. Begitupun Kakak gua, akhirnya kita lebih memilih tinggal di Panti Asuhan. Jelas Badai panjang lebar.
Devita hanya mengangguk lalu, ia berkata. "Minum obat dulu ya, sebentar gua ambilin. Kata Devita sambil, mengambil obat Badai yang ada di nakas dekat ranjang.

***
"Mama. Panggil Bulan, sambil memasuki rumah.
"Anak Mama udah pulang? Ada apa, ini bahagia banget. Tanya Mama penasaran.
"Iya donk Ma, aku baru jadian sama Bintang. Jawab Bulan.
"Really? Tanya sang Mama.
"Iya.
"Congratulations, Mama turut bahagia apa yang membuat kamu bahagia. Ucap sang Mama sambil memeluk Bulan.
"Merci (Terimakasih: Bahasa Prancis). Ucap Bulan dalam pelukan sang Mama.
"Ada apa ini, anak dan istriku pelukan? Tanya Papa, saat baru datang.
"Ada deh. Canda Bulan.
"Ada apa? Tanya Papa penasaran.
"Aku baru jadian Pa. Jawab Bulan.
"Jadian? Jadian sama siapa? Tanya Papa.
"Bintang.
"OMG! Bintang? Ucap sang Papa kaget.
"Iya Pa, kenapa emang? Tanya Mama.
"Nggak apa-apa kok. Selamat ya, Nak. Ucap sang Papa berusaha tersenyum.
"Iya Pa, Thanks.
"Ya udah, kamu ganti baju terus tidur ya. Sekarang giliran Papa, and Mama yang pacaran. Ucap sang Mama.
"Oke deh Ma. Ucap Bulan menurut.
"Gantian ya kan Ma? Kata Papa, kepada sang istri.
"Iya donk, Pa, kita juga pernah muda. Ucap sang istri.
Bulan pun, langsung menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

BERSAMBUNG

BULAN & BINTANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang